Distribution Resources Planning Worksheet

Tabel 6.2 Pengiriman Produk Periode Januari-Maret 2015 Lanjutan Minggu Periode Permintaan Distributor 1 2 3 4 5 6 7 13 27 - 2 April 2015 5.678 3.150 532 3.184 7.091 2.605 7.432 Jumlah 76.737 45.093 4.188 38.647 82.738 34.932 94.740 Dari Tabel 6.2 terlihat pengiriman yang dilakukan perusahaan memiliki jumlah yang bervariasi dan jauh dibawah nilai optimal sehingga mengakibatkan terjadinya stock out. Pada kondisi aktual, perusahaan tidak menetapkan order quantity atau yang dilakukan perusahaan adalah mengirimkan sesuai dengan jumlah pemesanan DC atau melakukan distribusi berdasarkan jumlah produk yang tersedia. Dengan mendapatkan order quantity dari masing-masing DC maka akan meminimalisir terjadinya variasi pengiriman produk

6.2 Analisis Reorder Point

Perhitungan reorder point dilakukan untuk mengetahui titik pemesanan kembali yang dilakukan oleh DC. Rekapitulasi perhitungan reorder point tertera pada Tabel 6.3 sedangkan reorder point aktual perusahaan tertera pada Tabel 6.4 Tabel 6.3 Rekapitulasi Perhitungan Reorder Point Masing-masing DC DC 1 2 3 4 5 6 7 7.165 3.656 282 2.824 5.422 2.637 7.433 Tabel 6.4 Reorder Point Aktual Masing-masing DC DC 1 2 3 4 5 6 7 2.500 2.000 150 2.000 2.500 500 2.500 Reorder point hasil perhitungan DRP lebih tinggi daripada reorder point aktual perusahaan. Hal ini memberikan dampak proses pengiriman tidak perlu dilakukan setiap minggu karena dalam sekali pengiriman jumlah produk yang dikirimkan lebih banyak sehingga dapat menutupi kebutuhan yang lebih besar. Pada keadaan aktual titik reorder point akan dicapai setiap minggunya sehingga pemesanan harus dilakukan setiap minggu.

6.3 Analisis Safety Stock

Perhitungan safety stock dilakukan untuk mengetahui stok pengaman yang ada di gudang masing-masing DC. Rekapitulasi perhitungan safety stock masing- masing DC dapat dilihat pada Tabel 6.5 dan pada Tabel 6.6 ditunjukkan besarnya safety stock pada keadaan aktual perusahaan. Tabel 6.5 Rekapitulasi Perhitungan Safety Stock Masing-masing DC DC 1 2 3 4 5 6 7 879 183 72 395 1.952 54 72 Tabel 6.6 Safety Stock Aktual Masing-masing DC DC 1 2 3 4 5 6 7 500 250 50 300 500 300 500 Hasil perhitungan safety stock menggunakan metode DRP ada yang nilainya lebih tinggi dan ada juga yang nilainya lebih rendah dari keadaan aktual. Hal ini terjadi karena pada perhitungan DRP, perhitungan safety stock dilakukan berdasarkan penyimpangan dari pemesanan masing-masing DC sedangkan safety stock dalam keadaan aktual lebih berdasarkan historis perusahaan. Contohnya dapat dilihat pada DC 6. Jumlah permintaan yang lumayan banyak pada setiap pemesanan membuat perusahaan menetapkan safety stock sebesar 300 bag, akan tetapi setelah dilakukan perhitungan DRP, maka safety stock dapat diperkecil menjadi hanya 54 bag.

6.4 Analisis DRP Worksheet dan Pegging Information

Sistem DRP worksheet dan pegging information memberikan aliran produk yang cukup baik dari CSF ke setiap DC, sehingga dapat menjaga kelancaran pengiriman barang untuk memenuhi kebutuhan serta meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan melalui perencanaan pendistribusian. DRP worksheet dan pegging information tidak membuat persediaan yang berlebihan, tetapi persediaan diusahakan sesuai dengan kebutuhan. Untuk mengetahui waktu pengiriman barang dari tiap DC, maka dibuat penjadwalan distribusi untuk setiap DC, penjadwalan ini dirangkum pada pegging information. Dengan adanya DRP worksheet dan pegging information, perusahaan mengetahui dengan jelas kapan produk dikirim dan berapa jumlah produk yang akan dikirim untuk setiap DC setiap minggunya.

6.5 Analisis Biaya Distribusi

Biaya distribusi pada DRP akan menjadi lebih hemat apabila pengiriman untuk DC 1 Langkat dengan DC 2 Sunggal digabung, serta melakukan penggabungan juga pada pengiriman ke DC 4 Medan Petisah dengan DC 5