Uraian Proses Produksi Proses Produksi
a. Gandum yang berada di silo kecil raw wheat bin dibawa naik ke atas
dengan menggunakan bucket elevator lalu ditimbang menggunakan scale. b.
Gandum dibawa ke mesin combine cleaner untuk membersihkan gandum dari impurities berupa sampah dan batu-batu berukuran kecil.
c. Setelah itu gandum dibawa masuk ke mesin sortex untuk memisahkan
gandum dengan impurities yang mempunyai ukuran sama dengan gandum namun berbeda warna.
d. Setelah gandum dibawa ke mesin scourer untuk memisahkan gandum dari
kulit gandum yang kotor. e.
Gandum dibawa ke mesin MYFC dan dilakukan proses penambahan air berdasarkan jenis gandum dan kemudian gandum akan masuk ke
tempering bin T301-T304 dan dilembabkan selama 70 dari waktu total pelembaban gandum. Proses ini disebut juaga dengan proses first cleaning.
f. Setelah dari tempering bin T301-T304, gandum akan dimasukkan kedalam
tempering bin T305-T306 setelah dilakukan penambahan air sesuai kadar air yang telah ditentukan dan dilembabkan selama 30 dari waktu total
pelembaban gandum. Proses ini disebut juga dengan proses second dampening.
g. Setelah proses first cleaning dan proses secong dampening selesai maka
apabila kadar kelembaban gandum yang didapat masih belum sesuai standar maka dilakukan penambahan air sesuai dengan kadar air yang
kurang second cleaning
h. Setelah kadar air yang didapat sesuai maka gandum siap untuk digiling
dan dibawa ke second bin B1T401 4.
Milling Proses milling adalah proses penggilingan gandum. Secara umum struktur
gandum ditunjukkan pada Gambar 2.2. berikut.
Gambar 2.2 Struktur Gandum
Bran merupakan kulit luar gandum dan terdapat sebanyak 14,5 dari total keseluruhan gandum. Endosperma merupakan bagian yang terbesar dari biji
gandum 80-83 yang banyak mengandung protein, pati, dan air. Pada proses penggilingan, bagian inilah yang akan diambil sebanyak-banyaknya
untuk diubah menjadi tepung terigu dengan tingkat kehalusan tertentu. Lembaga germ terdapat pada biji gandum sebesar 2,5-3. Dengan kapasitas
penggilingan gandum 370 tonhari, proses ekstraksi rata-rata dari penggilingan yang didapat yaitu sebesar 76. Proses milling di PT. Agri First Indonesia
adalah sebagai berikut. a.
Gandum yang berada di T401 diukur dengan scale, setelah itu akan masuk ke dalam mesin running of roller mill.
b. Setelah itu gandum yang telah digiling, dibawa ke mesin plan sifter untuk
diayak sesuai dengan ukuran mesh, gandum yang telah menjadi tepung masuk ke bin tepung,
c. Gandum yang masih belum menjadi tepung akan dimasukkan ke dalam
mesin running of roller mill untuk dihaluskan kembali atau ke purifier untuk memisahkan gandum dari karakter semolina. Serbuk gandum yang
masuk ke running of roller mill atau purifier tergantung ukuran serbuk gandum yang telah diayak. Proses ini terus berlanjut hingga didapat
ektraksi gandum yang sesuai dan jika tidak didapat lagi maka serbuk tersebut merupakan bran dan pollard dan bukan tepung terigu.
d. Tepung yang didapat dari proses di atas akan dimasukkan ke dalam bin
tepung yang berjumlah 14 bin, 9 bin besar dengan kapasitas 100 ton, 1 bin sedang dengan kapasitas 75 ton, dan bin kecil sebanyak 4 dengan kapasitas
25 ton. 5.
Mixing Proses mixing adalah proses pencampuran tepung-tepung yang telah digiling
sehingga menghasilkan kadar tertentu dan kandungan protein tertentu. Sebagai contoh, untuk menghasilkan AFI Hitam maka formulasi yang diperlukan yaitu
tepung CWRS 50, NS2 30, dan APW 20. Proses mixing dilakukan sesuai dengan produk apa yang akan diproduksi dan berdasarkan data dari
bagian QC dan RD, maka tepung akan dicampur sesuai dengan persentasi yang telah ditetapkan. Komposisi produk tepung terigu PT. Agri First
Indonesia dapat dilihat pada Tabel 2.6
Tabel 2.6 Komposisi Produk Tepung Terigu PT. Agri First Indonesia
Produk Jenis Gandum
Komposisi
AFI Emas CWRS 13.5
50 NS2
50 AFI hitam
APW 20
CWRS 13.5 50
NS2 30
AFI Orange APH14
65 APW
25 CWRS
10 AFI Cokelat
CWRS 45
RMW 11.5 55
AFI Biru AH12
20 APW
65 ASW
15 AFI Kuning
AH12 65
APW 35
AFI merah APW
35 ASW
15 RMW 11.5
50
Armada Orange APW
25 ASW
30 UMW
45 Armada Biru
ASW 30
UMW 70
Armada Merah MMW
100
Sumber : Departemen Produksi PT. Agri First Indonesia
Proses mixing di PT. Agri First Indonesia adalah sebagai berikut. a.
Tepung yang berada di bin tepung ditimbang dengan menggunakan scale sesuai dengan persentase untuk produk yang diinginkan lalu di masukkan
ke tempat penampung sementara b.
Fortitech dan premix tepung yang berada di bin penyimpanan ditimbang menggunakan scale sesuai dengan kebutuhan setelah itu dimasukkan ke
tempat penampung sementara yang telah berisisi tepung.
c. Campuran tepung dimasukkan kedalam mesin mixer dumperer dan
dicampur selam 90-150 detik tergantung jenis produk. d.
Setelah itu tepung ditiup dengan menggunakan compressor dan dibawa naik ke power in of filter untuk diaspirasi
e. Selanjutnya tepung diayak menggunakan sifter tepung
f. Setelah itu tepung dimasukkan ke packing bin.
6. Packing
Proses packing produk tepung terigu di PT. Agri First Indonesia terbagi dua, yaitu packing single spot dan packing carrousel. Perbedaan jenis packing ini
disebabkan karena mesin pengisi karung yang yang jumlahnya berbeda, untuk single spot mesin pengisi dengan jumlah spot pengisian satu unit dan untuk
carrousel spot pengisian berjumlah enam dengan masing-masing jenis mesin packing memiliki satu mesin jahit karung benang. Proses packing tepung
terigu di PT. Agri First Indonesia yaitu: a.
Karung dan benang diambil dari gudang penyimpanan. Karung yang diambil berdasarkan jenis produk yang akan dipacking, kemudian benang
dipasang pada mesin jahit karung. b.
Kemudian karung diletakkan pada mesin pengisi tepung, lalu karung akan diisi tepung secara otomatis sesuai takaran yang telah ditetapkan.
c. Kemudian, karung yang telah berisi tepung dijahit menggunakan mesin
jahit karung.
d. Setelah itu produk tepung akan diberi tanggal produksi dan tanggal
kadaluarsa pada sisi samping karung dengan menggunakan mesin cetak tanggal pada karung.
e. Produk tepung terigu disusun pada pallet dan ditempatkan ke gudang
penyimpanan produk jadi dengan menggunakan forklift.