Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Berdasarkan uraian serta permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
”Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER dan Return On Equity ROE dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok
di Bursa Efek Indonesia”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan maka dirumuskan masalah sebagai berikut;
”Apakah Price Earning Ratio PER, Return on Equity ROE dan Net Profit Margin NPM memilki pengaruh terhadap Harga Saham Industri Rokok di
Bursa Efek Indonesia BEI?”
C. Kerangka Konseptual
Dalam investasi saham di pasar modal unsur yang penting yang perlu diperhatikan adalah resiko dan hasil. Sehingga diperlukan kemampuan untuk
menganalisis saham-saham mana yang memberikan keuntungan dan juga resiko yang besar. Tandelilin 2001:232 menyatakan bahwa dalam melakukan analisis
perusahaan, investor harus mendasarkan kerangka berfikir pada dua komponen utama dalam analisis fundamental yaitu Price Earning Ratio PER dan Return on
Equity ROE perusahaan. Serta rasio profitabilitas yang penting lainnya dalam menganalisis harga saham adalah Net Profit Margin NPM. Penelitian yang
dilakukan oleh Susilawati 2005 menggunakan ROE, PER, NPM dan variable
Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
lainnya dalam menganalisis Harga. Demikian juga dengan penelitian Hijriah menganalisis hubungan antara ROE dan PER terhadap Harga Saham. Sedangkan
penelitaian Puspitasari 2007 dalam menganalisis harga saham menggunakan ketiga variabel tersebut ditambah variabel selain profitabilitas. Dalam penelitian
mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham Subiyantoro dan Andreani 2003 menggunakan variabel ROE dan beberapa variabel lainnya.
beberapa alasan yang mendasari penggunaan komponen tersebut yaitu karena pada dasarnya komponen tersebut bisa dipakai untuk mengestimasi nilai instrinsik
suatu saham. Nilai instrinsik saham adalah nilai sebenarnya suatu saham yang diperdagangkan. Alasan lainnya adalah karena deviden dibayarkan perusahaan
pada dasarnya dibayarkan dari earning. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah
dikemukakan, maka model kerangka konseptual yang digunakan adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1: Kerangka Konseptual Sumber: Tandelilin 2001, Susilawati 2005, Subyantoro dan Andreani 2003,
Hijriah 2008, Puspitasari 2007, Dimodifikasi
D. Hipotesis