Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
2. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel merupakan penjelasan mengenai definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti yang berupa variabel dependen
terikat dan variabel independen bebas. Definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Variabel terikat dependen variable
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Harga Saham. Harga saham merupakan harga saham pada saat penutupan akhir bulan yang dirata-ratakan
dalam satu tahun dari setiap emiten yang tercatat di Bursa Efek. Harga saham pada penelitian ini yaitu harga saham perusahaan- perusahaan sampel yaitu
perusahaan industri rokok dengan periode penelitian dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2008 untuk emiten GGRM dan HMSP serta dari tahun 2001
sampai tahun 2007 untuk emiten BATI dan RMBA. Menurut Robert Ang 1997 harga saham bulanan dihitung dengan menjumlahkan harga penutupan
setiap akhir transaksi dibagi dengan jumlah hari transaksi perbulan. Harga saham tahunan diwakili oleh rata-rata harga penutupan per tahun perusahaan
yang dapat dihitung dengan membandingkan total harga saham bulanan dibagi dengan 12 bulan dalam setahun. Data mengenai harga saham diukur dengan
satuan Rupiah.
∑ Harga saham harian
Rata-rata harga saham bulanan =
∑ Hari transaksi
∑ Harga saham bulanan
Rata-rata harga saham tahunan = 12
Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
b.Variabel bebas independent variable 1
Price Earning Ratio PER Price Earning Ratio PER merupakan cara mengukur seberapa besar
investor menilai laba yang dihasilkan perusahaan. Darmadji dan Fakhruddin 2006:198 menyatakan bahwa PER menggambarkan apresiasi pasar terhadap
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER yang digunakan adalah PER yang dihitung setiap akhir tahun atau per Desember setiap tahun.
PER dihitung dalam satuan kali dan dihitung dengan rumus: Harga Saham
PER = Laba Per Saham
2 Return on Equity ROE
Return on Equity ROE merupakan tingkat pengembalian atas investasi yang ditanamkan oleh pemegang saham atau investor. ROE digunakan untuk
mengukur tingkat pengembalian perusahaan atau efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas. ROE yang
digunakan adalah ROE yang dihitung setiap akhir tahun atau per Desember setiap tahun. ROE dihitung dengan satuan kali dan dapat dihitung dengan
rumus: Laba Bersih Setelah Pajak
ROE = Total Ekuitas
3 Net Profit Margin NPM
Net Profit Margin NPM digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak dibandingkan dengan total aktiva. Net Profit Margin NPM sering juga
disebut dengan sales margin merupakan salah satu dari rasio profitabilitas
Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
dimana semakin tinggi Net Profit Margin NPM maka semakin baik pula operasi perusahaan tersebut dalam menghasilkan laba. NPM yang digunakan
adalah NPM yang dihitung setiap akhir tahun atau per Desember setiap tahun. Net Profit Margin NPM dihitung dengan satuan kali dan dapat di hitung
dengan rumus
Laba Bersih setelah pajak NPM =
Penjualan
3. Tempat dan Waktu Penelitian