PT Gudang Garam Tbk PT H M Sampoerna Tbk

Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 pusat di Jakarta. Saat ini memperkerjakan sekitar 500 orang karyawan di 6 kantor Cabang Penjualan, 3 Pusat Pertembakauan, 2 Pabrik dan 1 Kantor Pusat. Merek- merek utama dari PT BAT Indonesia Tbk adalah Dunhill, Lucky Strike, Ardath, Commfil dan Kansas. PT BAT Indonesia Tbk memiliki Nomor Wajib Pajak 1.000.164.2-054 dengan klasifikasi rokok. Modal dasarnya adalah sebesar Rp.88.000.000.000,- dan modal disetor sebesar Rp.22.000.000.000. kantor pusat beralamat dijalan plaza exim dilantai 25 jalan Gatot Subroto No 36-38 Jakarta. Komisaris utama PT BAT Indonesia Tbk adalah Frans Seda, Komisaris adalah Stuart Damon Brazier, Komisaris Independen adalah Subrato Zaini,MBA dan djoto Moeljono, Komite Audit ketua adalah Frans Seda dan anggota adalah Djoto Moeljono Dan Subrato Zaini, Ian Thomas Morton sebagai Direktur Utama dan Lekir Amir Daud, Masudil Badri, Ir MBA, Mark Drain dan Wahyu Indrawanto sebagai Anggota. Pemegang saham PT BAT Indonesia Tbk adalah British American Tobacco, HSBC-fund Services Client, Ssb s71 v Acf First Eagle Overs www.Idx.co.id, 2008

2. PT Gudang Garam Tbk

PT Gudang Garam Tbk merupakan salah satu produsen rokok terkemuka yang menguasai pangsa pasar terbesar di Indonesia, memproduksi 70 miliar batang rokok pada tahun 2001 dan dikenal sebagai produsen rokok bermutu tinggi. Dilihat dari asset yang dimiliki, nilai penjualan, pembayaran pita cukai dan pajak kepada pemerintah Indonesia serta jimlah karyawan, PT Gudang Garam Tbk merupakan perusahaan dalam perusahaan industri rokok kretek di Indonesia. Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 PT Gudang Garam Tbk mencatatkan sebagian saham-sahamnya dilantai bursa penjualan PT Gudang Garam Tbk hingga mencapai sukses seperti sekarang ini dimulai sejak tahun 1958. PT Gudang Garam Tbk berdiri sejak tahun 1971 dengan nomor wajip pajak adalah 01.107.155.2-092.00 dan klasifikasi adalah rokok. Modal dasarnya adalah sebesarRp.962.044.000.000,- dan modal disetor adalah sebesar Rp. 962.044.000.000,-. Harga perdana yaitu Rp. 10.250. kantor pusat beralamat di Jl. Semampir III Wisselboard 21091 sd 21096. direktur utama PT Gudang Garam Tbk adalah Buntoro Turutan, komosarisnya adalah Juni Setiawan Wonowidjojo, komite Audit ketua adalah Frans Willem Van Gelder dan anggota adalah Yudiono Muktiwidjojo. Pemegang saham PT Gudang Garam Tbk adalah PT Surya Mitra Kusuma www.gudanggaram.com,2008

3. PT H M Sampoerna Tbk

Sejarah PT H M Sampoerna Tbk dimulai pada tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina. Ia mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan di rumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan rokok putih secara komersil. Rokok kretek tumbuh populer dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaannya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluargannya dan pabriknya kesebuah komplek gedung yang telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 tersebut direnovasi dan dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih memproduksi Sigaret Kretek Tangan SKT PT H M Sampoerna. Pada masa perang dunia II dan penjajahan jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, dia dibebaskan dan memulai usahanya kembali. Namun, pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada akhir tahun 1950-an, perusahaan Liem Seeng Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna putera kedua Liem Seeng Tee ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil membangun kembali peusahaan tersebut. Putera kedua Aga, yaitu Putera Sampoerna mengambil alih kemudian PT H M Sampoerna pada tahun 1978. Di bawah pimpinan dan kendalinya, PT H M Sampoerna berkembang menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan modern dan memulai masa investasi dan ekspansi. Dalam proses, PT H M Sampoerna memperkuat posisinya sebagai produsen rokok terkemuka di Indonesia. PT H M Sampoerna Tbk listing di Bursa Efek Jakarta pada 5 Agustus 1990 dengan nomor wajib pajak 01.108.205.4-092.000 klasifikasi rokok. Modal dasar sebesar Rp.630.000.000.000,- dan modal disetor Rp.450.000.000.000,-. Harga perdana yaitu Rp.12.600,-. Kantor pusat PT H M Sampoerna Tbk beralamat di Jl. Rungkut Industri Raya 18 Surabaya. Pada saat ini direktur utama PT H M Sampoerna Tbk adalah Martin Gray King. Komisarisnya adalah Douglas Walter Werth, komisaris independen adalah Ekadhamatjanto kasih, Komite Audit ketua adalah Louis Suwarna dan anggotanya adalah Timotius dan Amir Abadi Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 jusuf. Pada Mei 2005, PT H M Sampoerna Tbk diakuisisi mayoritas kepemilikannya oleh Philip Moris Indonesia PMI www.idx.co.id, 2007

4. PT Bentoel International Inv, Tbk

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan Terhadap Net Profit Margin pada Perusahaan Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

63 376 83

Pengaruh Perputaran Kas, Net Profit Margin, dan Perputaran Piutang Terhadap Likuiditas Pada Perusahaan Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

10 140 99

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Price Earnings Ratio (PER), Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM),Debt To Equity Ratio (DER) terhadap harga saham perusaahan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 42 112

Pengaruh Net Profit Margin (NPM), Return On Equity (ROE), Price Book Value (PBV) dan Earnings Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Pada Peusahaan Perbankan yang Teraftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) (2009-2011)

2 39 104

Analisis Pengaruh Return on Asset, Net Profit Margin, Earning Per Share terhadap Return Saham Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

2 51 99

Analisisis Pengaruh Price Earning Ratio, Return on Equity dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham pada Industri Kimia dan Dasar yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 57 85

Analisis Pengaruh Return On Equity, Return On Assets Dan Net Profit Margin Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Retail Di Bursa Efek Indonesia

1 79 97

Pengaruh Earning Per Share, Debt to Equity Ratio, Price Earning Ratio dan Return On Equity Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Kelompok Aneka Industri Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 69 79

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Net Profit Margin (NPM), Earning Per Share (EPS) Terhadap Harga Saham Dengan Price Earning Ratio (PER) Sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI

1 65 90