Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
Pada tahun 2006 nilai Return on Equity ROE tertinggi dimiliki oleh perusahaan HMSP dengan nilai Return on Equity ROE sebesar 62,00 dan yang paling
rendah dimiliki oleh perusahaan BATI dengan nilai ROE yaitu sebesar -17,70. Pada tahun 2007 nilai Return on Equity ROE tertinggi dimiliki oleh perusahaan
HMSP dengan nilai Return on Equity ROE sebesar 44,94 dan yang paling rendah di miliki oleh perusahaan BATI dengan nilai ROE yaitu sebesar -10,17.
Perusahaan HMSP memiliki nilai ROE tertinggi pada tahun 2008 dengan nilai sebesar 20,13.
4. Deskripsi nilai variabel Net Profit Margin NPM
Deskripsi nilai Net Profit Margin NPM di industri rokok di Bursa Efek Indonesia selama periode 2001-2008 adalah sebagai berikut :
Tabel 4.4 Net Profit Margin NPM
Industri Rokok di BEI tahun 2001-2008
No Tahun
BATI GGRM
HMSP RMBA
1 2001
0.16 0.12
0.07 0.06
2 2002
0.16 0.1
0.11 0.02
3 2003
0.16 0.15
0.18 -0.5
4 2004
-0.015 0.07
0.11 0.02
5 2005
0.01 0.08
0.1 0.05
6 2006
0.045 0.04
0.12 0.05
7 2007
-0.05 0.05
0.12 0.05
8 2008
- 0.034
0.12
- Rata-rata
0,067
0,08 0,116
0,043 Sumber :
www.idx.co.id , data diolah 2009
Pada Tabel 4.3 menunjukkan nilai NPM pada masing-masing perusahaan Industri Rokok di Bursa Efek Indonesia selama periode penelitian
yaitu tahun 2001-2008. NPM digunakan untuk melihat kinerja perusahaan melalui
Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
aktifitas penjuannya. NPM dapat di hitung dengan membagikan Laba Bersih dengan Penjualan. Pada Tabel 4.2 dapat diliahat bahwa nilai NPM yang
mengalami kenaikan maupun penurunan pada tiap tahunnya. Pada tahun 2001 nilai Net Profit Margin NPM tertinggi dimiliki oleh
perusahaan BATI dengan nilai Net Profit Margin NPM sebesar 0,16 dan yang paling rendah dimiliki oleh perusahaan RMBA dengan nilai NPM sebesar 0,06.
Pada tahun 2002 nilai Net Profit Margin NPM tertinggi dimiliki oleh perusahaan BATI dengan nilai Net Profit Margin NPM sebesar 0,16 dan yang
paling rendah dimiliki oleh perusahaan RMBA dengan nilai NPM sebesar 0,02. Pada tahun 2003 nilai Net Profit Margin NPM tertinggi dimiliki oleh
perusahaan HMSP dengan nilai Net Profit Margin NPM sebesar 0,18 dan yang paling rendah dimiliki oleh perusahaan RMBA dengan nilai NPM sebesar -0,5.
Pada tahun 2004 nilai Net Profit Margin NPM tertinggi dimiliki oleh perusahaan HMSP dengan nilai Net Profit Margin NPM sebesar 0,11 dan yang
paling rendah dimiliki oleh perusahaan BATI dengan nilai NPM yaitu sebesar -0,015.
Pada tahun 2005 nilai Net Profit Margin NPM tertinggi dimiliki oleh perusahaan HMSP dengan nilai Net Profit Margin NPM sebesar 0,10 dan yang
paling rendah dimiliki oleh perusahaan BATI dengan nilai NPM sebesar 0,01. Pada tahun 2006 nilai Net Profit Margin NPM tertinggi dimiliki oleh
perusahaan HMSP dengan nilai Net Profit Margin NPM sebesar 0,12 dan yang paling rendah dimiliki oleh perusahaan GGRM dengan nilai NPM yaitu sebesar
0,04. Pada tahun 2007 nilai Net Profit Margin NPM tertinggi dimiliki oleh perusahaan HMSP dengan nilai Net Profit Margin NPM sebesar 0,12 dan yang
Leonardo Guntur H. Silitonga : Analisis Pengaruh Price Earning Ratio PER, Return On Equity OEe Dan Net Profit Margin NPM Terhadap Harga Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia, 2009.
USU Repository © 2009
paling rendah dimiliki oleh perusahaan BATI dengan nilai NPM sebesar -0,05 Perusahaan HMSP memiliki nilai NPM tertinggi pada tahun 2008 dengan nilai
sebesar 0,12. Semakin besar rasio NPM menggambarkan kualitas manajemen perusahaan yang semakin baik.
B. Regresi Linear Berganda