Penentuan Kemampuan Produksi Kapal

a. Penentuan Kemampuan Produksi Kapal

Waktu kerja efektif untuk tahun 2010, adalah 340 hari, hal ini sudah tidak termasuk untuk maintanance kapal, sampai docking yaitu perawatan kapal dengan meletakkan kapal di galangan. Untuk mendapatkan nilai perjam maka hari kerja efektif dikonversikan ke jam dengan rumus: Jumlah kerja 1 tahun = jumlah hari efektif x jumlah jam sehari Jumlah kerja tahun 2010 = 340 x 24 = 8160 jam setahun Untuk kecepatan kapal tanker pada keadaan kapal ballast kosong, kecepatan kapal didapatkan sebesar 10 knot,dan pada keadaan laden berisi, kecepatan kapal sebesar 10,5 knot, jadi dengan konversi ke miljam maka didapatkan jarak yang dapat ditempuh kapal ketika kapal bermuatan, dan tidak bermuatan, Jarak yang dapat ditempuh selama kerja efektif dapat dihitung dengan rumus: Jarak = Kecepatan x Waktu Dengan demikian Jarak tempuh kapal ketika bermuatan dapat dihitung dengan: Jarak = 10,5 knot x 8160 jam Jarak = 10,5 x 1,151 miljam x 8160 jam = 98617,68 mil Dengan demikian Jarak tempuh kapal ketika bermuatan dapat dihitung dengan: Jarak = 10 knot x 8160 jam Jarak = 10 x 1,151 miljam x 8160 jam = 93921,6 mil Maka untuk mendapatkan kemampuan produksi kapal untuk setiap depot dapat diperhitungkan melalui jarak dan kebutuhan setiap depot perbulan. Dengan cluster- cluster, didapatkan jadwal rute dari setiap pengangkutan kapal, yaitu Gambar 5.13. Peta Rute Berdasarkan Cluster Arah 1. Klaster I : Ambon – Merauke - Ambon Jarak antar pelabuhan: 850 mil Kecepatan kapal saat laden : 10 Knot Kecepatan kapal saat ballast : 10,5 Knot Kebutuhan perbulan : 2588.46 kl 2. Klaster II : Ambon – Fak-fak – Kaimana – Masohi - Ambon Total jarak yang ditempuh = 310 + 112 + 335 + 62 = 819 mil Kecepatan kapal saat laden : 10 Knot Kecepatan kapal saat ballast : 10,5 Knot Kebutuhan perbulan : - Fak-fak : 547,8058 KL - Kaimana : 1076,755 KL - Masohi : 569,2725 KL 3. Klaster III : Ambon – Saumlaki – Tual – Dobo - Ambon Total jarak yang ditempuh = 335 + 190 + 110 + 453 = 1088 mil Kecepatan kapal saat laden : 10 Knot Kecepatan kapal saat ballast : 10,5 Knot Kebutuhan perbulan : - Saumlaki: 1036,731KL - Tual : 1207,323KL - Dobo : 610,0182 KL 4. Klaster IV : Ambon – Ternate- Tobelo- Ambon Total jarak yang ditempuh = 323 + 160 + 430 = 913 mil Kecepatan kapal saat laden : 10 Knot Kecepatan kapal saat ballast : 10,5 Knot Kebutuhan perbulan : - Ternate : 1320,065 KL - Tobelo : 1116,773 KL 5. Klaster V : Ambon – Namlea- Labuha – Wayame – Sanana – Ambon Total jarak yang ditempuh = 87 + 185 + 224 + 149 + 186 = 831 mil Kecepatan kapal saat laden : 10 Knot Kecepatan kapal saat ballast : 10,5 Knot Kebutuhan perbulan : 2600 kl - Namlea : 463,136 KL - Labuha : 852,5286 KL - Wayame : 558,8777 KL - Sanana : 657,6955KL Untuk kecepatan pompa, diambil rata-rata yaitu dengan nilai 177.925 KLjam, untuk keseluruhan waktu, dapat diperhitungkan melalui kecepatan kapal, jarak dan kecepatan pompa seperti yang sudah dimodelkan diatas: waktu manuver dimasukkan ke waktu penyaluran minyak hal ini diakibatkan karena apabila pelayaran sudah terjadwal maka diasumsikan tidak ada lagi waktu menunggu, karena kapal langsung dapat mendarat dan membongkar muatan. Untuk klaster I: Waktu keseluruhan = waktu perjalanan ke depot tujuan + waktu penyaluran muatan + waktu perjalanan ke depot asal dimana waktu untuk seluruh pelayaran adalah = 850mil 10 knot + 2 x 2588.46 KL177.925 KLjam + 850mil 10,5 knot = 180.500 24 jam = 7,6 hari Untuk klaster II: = 757mil 10 knot + 2193.833 KL177.925 KLjam + 62 mil 10,5 knot = 93.93 24 jam = 3.91 hari Untuk klaster III: = 635mil 10 knot + 2854.071 KL177.925 KLjam + 453 mil 10,5 knot = 122,68 24 jam = 5,11 hari Untuk klaster IV: = 483mil 10 knot + 2436,838 KL177.925 KLjam + 430 mil 10,5 knot = 102.95 24 jam = 4,29 hari Untuk klaster V: = 645 mil 10 knot + 2532.238 KL177.925 KLjam + 186 mil 10,5 knot = 96,45 24 jam = 4,02 hari Untuk jadwal keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 5.22.

5.22. Jadwal Keseluruhan Klaster