Prinsip-Prinsip Dasar Transportasi 1. Pengertian Transportasi

Dorkas Taruli Manurung : Penentuan Rute Distribusi Bbm Untuk Menentukan Jalur Yang Optimal Dan Biaya Yang Optimum Dengan Metode Structural Equation Modeling DI PT. Burung Laut, 2010. suatu model sebagai variabel tergantung pemberi respons sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksikan dalam suatu model yang dibandingkan dengan matriks korelasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga penghitungan uji keselarasan statistik David Garson, 2003 16 Perlu disebutkan disini bahwa teknik SEM dibedakan oleh dua karakteristik, yaitu . Model persamaan struktural SEM meliputi seluruh model yang terkenal dengan banyak nama seperti: covariance structure analysis, latent variabel analysis, confirmatory factor analysis dan sering disebut lisrel analysis merupakan salah satu nama program komputer. 17 1. Estimasi atau perkiraan hubungan depensi berganda dan saling terkait estimation of multiple and interrelated depence relationship : 2. Kemampuan untuk mempresentasikan konsep yang tidak terlihat unobserved consepts dalam hubungan – hubungan ini dan memperhitungkan pengukuran kesalahan di dalam proses estimasi.

3.2.2. Prinsip-Prinsip Dasar

Prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur diantaranya ialah 18 a. Adanya linieritas Linierity. Hubungan antarvariabel bersifat linier, : b. Adanya aditivitas Additivity. Tidak ada efek-efek intraksi 16 Jonathan Sarwono,Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Cet I;Yogyakarta:Andi,2007h.1 16 Johanes Supranto, Analisis Multivariat arti Interpretasi Cet I;Jakarta: Rhineka Cipta h.221 17 Jonathan, co.Ibid.h.2 Dorkas Taruli Manurung : Penentuan Rute Distribusi Bbm Untuk Menentukan Jalur Yang Optimal Dan Biaya Yang Optimum Dengan Metode Structural Equation Modeling DI PT. Burung Laut, 2010. c. Data berskala interval. Semua variabel yang diobservasi mempunyai data berskala interval scaled values. Jika data belum dalam bentuk skala interval, sebaiknya data diubah dengan menggunakan metode suksesive interval MSI terlebih dahulu d. Semua variabel residual yang tidak diukur tidak berkorelasi dengan salah satu variabel dalam model e. Istilah gangguan disturbance terms atau variabel residual tidak boleh berkorelasi dengan semua variabel endogeneus dalam model. Jika dilanggar maka akan berakibat hasil regresi menjadi tidak tepat untuk mengestimasikan parameter-parameter jalur. f. Sebaiknya hanya terdapat multikolinieritas yang rendah. Maksud multikolieniritas adalah dua atau lebih variabel bebas penyebab mempunyai hubungan yang sangat tinggi. Jika terjadi hubungan yang tinggi maka kita akan mendapatkan standar error yang besar dari koefisien beta b yang digunakan untuk menghilangkan varian biasa dalam melakukan analisis korelasi secara parsial g. Adanya rekursivitas. Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran kembali looping h. Spesifikasi model sangat diperlukan untuk menginterprestasikan koefisien- koefisien jalur. Kesalahan spesifikasi terjdi ketika variabel penyebab yang signifikan dikeluarkan dari model. Semua koefisien jalur akan merefleksikan kovarian bersama dengan semua variabel yang tidak diukur dan tidak akan dapat Dorkas Taruli Manurung : Penentuan Rute Distribusi Bbm Untuk Menentukan Jalur Yang Optimal Dan Biaya Yang Optimum Dengan Metode Structural Equation Modeling DI PT. Burung Laut, 2010. diinterpretasikan secara tepat dalam kaitannya dengan akibat langsung dan tidak langsung i. Terdapat masukan korelasi yang sesuai. Artinya, jika kita menggunakan matriks korelasi sebagai masukan maka korelasi Pearson digunakan untuk variabel berskala interval: korelasi polychoric untuk dua variabel berskala ordinal; tertrachoric untuk dua variabel dikotomi berskala nominal; polyserial untuk satu variabel interval dan lainnya nominal j. Terdapat ukuran sampel yang memadai. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, sebaiknya digunakan sampel di atas 100 k. Sampel sama dibutuhkan untuk penghitungan regresi dalam model jalur.

3.2.3. Konsep dan Istilah