Analisis Dengan SEM 1. ANALISA PEMECAHAN MASALAH

kembali ke depot asal untuk memuat BBM. Jarak yang ditempuh kapal tidak selalu konstan, tetapi bervariatif sesuai dengan kondisi perjalanan kapal. Untuk variabel waktu pelayaran kapal, dipengaruhi oleh waktu perjalanan pergi, perjalanan pulang dan waktu untuk manuver, waktu bongkar muat dan waktu untuk manuver. Variabel diatas ini adalah aspek yang diteliti untuk menentukan model berdasarkan angka yang didapati untuk data dari setiap variabel, selain hal ini di tentukan pula adanya variabel eror, yang dimaksudkan untuk mewakili variabel yang tidak tercakup didalam penelitian ini dan dianggap merupakan faktor lain yang mempengaruhi pelayaran kapal.

6.2. Analisis Dengan SEM 1.

Pengembangan Model Berbasis Teori Pada tahap ini model yang dibangun adalah variabel- variabel berubah yang mempengaruhi jalur yang efektif kapal, dikembangkan berdasarkan keadaan dilapangan yang mengacu kapal untuk melakukan perjalanan, yaitu berdasarkan variabel yang mendasari rute yang akan dilalui kapal, yaitu ketika permintaan dari depot tujuan di terima, maka akan menyertai juga setiap waktu yang diperlukan untuk memuat dan membongkar, untuk perjalanan, manuver atau bersandar, untuk jarak yang ditempuh dan banyaknya muatan yang dibongkar atau dimuat

2. Mengkontruksi Diagram Jalur untuk Menunjukkan Hubungan Kausalitas

Diagram yang dihasilkan pada level ini diambil dari diagram level 5 yaitu bagian operasional kapal yang mendasari waktu penjadwalan kapal, yaitu waktu bongkar muat, waktu perjalanan, waktu manuver, muatan yang dibongkar muat dan jarak, kelima variabel ini disebut indikator dan variabel latennya adalah jarak yang efektif, dimaksudkan bahwa yang menjadi indikator dari jalur yang efektif adalah kelima variabel tersebut

3. Konversi Diagram Jalur kedalam Serangkaian Persamaan Struktural dan

Spesifikasi Model Pengukuran Diagram jalur yang dikonversi terdiri dari satu variabel laten dan lima indikator, sehingga hanya menspesifikkan model pengukuran saja. Yaitu jalur yang efektif yang disimbolkan dengan Y sebagai variabel laten dan indikator waktu bongkar muat X1, waktu perjalanan X2, waktu manuver X3, kebutuhan X4 dan jarak X5, dengan menyertakan pada setiap indikator satu eror sebagai bias dari setiap pengukuran pada jalur yang efektif, yaitu e1, e2, e3, e4 dan e5 yaitu dengan rumus berikut: X1 = 1Y + e1…………………………1 X2 = 2Y + e2…………………………2 X3 = 3Y + e3…………………………3 X4 = 4Y + e4…………………………4 X5 = 5Y + e5…………………………5 Dan untuk model strukturalnya adalah: Y = bX1 + bX2 + bX3 + bX4 + BX5

4. Memilih Input Matriks dan Mendapatkan Model Estimate

Matriks yang dimasukkan merupakan data voyage yang sudah diolah menjadi satu jam untuk data waktu. Untuk data jarak dan kebutuhan tidak perlu diolah langsung menjadi data input. Estimasi yang dipilih adalah estimasi maximum likehood, dimana estimasi ini dimaksudkan untuk mengestimasi data yang berkisar antara 100 sampai 200 data, untuk menghasilkan data normalitas yang selektif dengan tingkat signifikansi 0,001, sehingga outlier yang ada tidak terlalu banyak. Apabila menggunakan estimasi lain seperti GLS General Least Squared, akan menghasilkan data normalitas yang kurang selektif.

5. Menilai Problem Identifikasi

Derajat kebebasan yang diperoleh dari model ini adalah 5, yang diperoleh dari nilai hasil , untuk penilaian data yang outlier yaitu data yang didapatkan dari hasil penilaian dengan program AMOS, didapatkan outlier sebanyak 11 data sehingga sisa data yang normal adalah 101 data, hal ini diakibatkan oleh nilai data yang terlalu besar sehingga berbeda jauh dengan populasi seluruh data yang ada. 6. Mengevaluasi model dengan kriteria Goodness of Fit Untuk menguji model yang terbentuk ada beberapa parameter, untuk seluruh parameter dan keterangannya dapat dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Parameter Model Parameter Nilai Keterangan Goodness of fit index 0,874 Model yang dibentuk baik, karena angka goodness of fit indeks mendekati angka 1 Adjusted goodness of fit index 0,622 Model yang dibentuk cukup baik, karena angka Adjusted goodness of fit index mendekati angka 1 Parsimony goodness of fit index 0,291 Model yang dibentuk kurang baik, karena angka Parsimony goodness of fit index kecil karena mendekati angka 0 Realibity Construct 0,70 Setiap data yang diolah mampu mewakili keadaannya dilapangan, sehingga penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk mengambil keputusan karena diatas 0,70 merupakan model yang baik Variance Construct 0,69 Setiap variabel yang diolah mampu mewakili keadaannya dilapangan, sehingga penelitian ini dapat dipertimbangkan untuk mengambil keputusan karena diatas nilainya hampir 0,7

7. Interpretasi dan Memodifikasi Model

Dari analisis SEM yang dilakukan, dimodelkan 1 variabel laten dengan jalur yang efektif sebagai variabel latennya dan sebagai indikator ada 5 buah, yaitu waktu bongkar muat, jarak, banyak yang dibongkar muat, waktu perjalanan, waktu manuver. Setiap indikator ini diberikan satu nilai eror sebagai bias dari setiap pengukuran. Dan hal ini juga menyatakan ada indikator lain yaitu variabel eror yang menjadi bias dari pengukuran ini. Dan diberikan juga modifikasi indikasi untuk menurunkan nilai chi square, karena semakin kecil nilai chi square suatu model maka akan semakin baik model tersebut. Diberikan nilai chi square 10,969 dengan derajat kebebasan 3, untuk model yang dimodifikasi. Angka pada model menunjukkan factor loading setiap indikator terhadap konstruk. - Variabel jarak dengan jalur yang efektif yaitu mendapatkan angka 0,77 menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara. - variabel kebutuhan memberikan pengaruh sebesar 0,53 kepada jalur yang efektif ,angka 0,53 menunjukkan bahwa, artinya dengan variabel kebutuhan dapat menjelaskan konstruk jalur yang efektif, sementara untuk angka 0,22 menunjukkan hubungan yang biasa dengan jalur yang biasa dengan jalur yang efektif. - Hubungan lama waktu maneuver dengan jalur yang efektif, adalah tetap, keadaan waktu maneuver yang hanya sedikit berfluktuasi dianggap tetap pada pembuatan jalur yang efektif pada kapal, sementara untuk hubungan waktu bersandar X4 dengan jalur yang efektif menunjukkan hubungannya mutlak yaitu berada pada angka 1. - Untuk nilai waktu bongkar muat X5 memberikan pengaruh yang kuat antara variabel tersebut dengan jalur yang efektif pada angka 0,30 Kelebihan dari metode SEM ini adalah, bahwa model ini mampu menjelaskan suatu variabel yang disebut sebagai variabel laten yang mampu diketahui setiap indikator yang berpengaruh terhadap variabel tersebut, hal ini sangat baik untuk penyusunan suatu model yang tidak dapat dijelaskan dengan angka, karena indikator tersebutlah yang menjelaskan keberadaan variabel laten tersebut. Baik pengaruh yang sangat kuat maupun pengaruh yang biasa bahkan yang tidak ada pengaruhnya., seperti membuat model jalur yang efektif dengan membuat indikatornya adalah jarak, banyak muatan yang dibongkar, waktu perjalanan, waktu bongkar muat, dan waktu manuver , sehingga dapat disusun setiap variabel yang mungkin saja berubah nilainya. Kekurangan dari metode SEM ini, hanya mampu memunculkan angka pengaruh yang konstan pada sejumlah data tertentu yaitu dengan data 100 sampai 200 data yaitu dengan maximum likehood, sementara dengan data yang lebih besar dari angka 200 data maka harus menggunakan estimasi yang berbeda, karena akan menghasilkan nilai estimasi yang berbeda pula. Untuk memodelkan rute ini, sangat perlu diperhatikan untuk setiap data yang diluar normalitas data, sehingga mampu mewakili model yang sebenarnya di lapangan. Metode ini dapat terus dipakai, meskipun ada penambahan indikator maupun variabel laten yang lain, karena akan memberikan pertimbangan yang sangat baik untuk menyusun suatu rute maupun sistem apapun yang didalamnya ada komponen yang saling berinteraksi dan memberikan pengaruh. Untuk hasil penelitian diatas, dihasilkan bahwa variabel yang berpengaruh yang sangat mempengaruhi model ini adalah jarak, waktu untuk perjalanan, waktu untuk bongkar muat dan banyaknya muatan yang dibongkar. Sementara untuk waktu manuver menunjukkan bahwa waktunya hampir konstan, menunjukkan bahwa variabel tersebut bukan variabel berubah dari model jalur yang efektif. Sehingga dengan pertimbangan ini, perlu diambil jarak yang paling dekat, waktu perjalanan yang lebih cepat yang dipengaruhi oleh kecepatan berlayar kapal, baik keadaan kapal laden maupun ballast, banyak minyak yang dibongkar muat, sebenarnya hal ini sangat dipengaruhi oleh kecepatan pompa di pelabuhan, sehingga dipikirkan untuk menggunakan lebih dari satu pompa penghisap, dan kecepatan bongkar muat kapal yaitu kegiatan yang berhubungan selain pompa penghisap.

6.3. Penentuan JalurRute