Tabel 5.10.Observations Farthest………….Lanjutan Observation number
Mahalanobis d-squared p1
p2
18 2.141
.829 .808
20 2.135
.830 .739
63 2.070
.839 .737
77 2.027
.845 .707
23 2.013
.847 .629
47 1.956
.855 .610
94 1.933
.858 .535
22 1.884
.865 .497
74 1.881
.865 .386
72 1.759
.881 .457
5 1.698
.889 .429
48 1.606
.901 .446
97 1.587
.903 .342
49 1.516
.911 .318
61 1.432
.921 .304
36 1.249
.940 .432
78 1.245
.941 .276
95 1.060
.958 .375
46 .942
.967 .350
25 .659
.985 .557
Dari tabel diatas, dapat diperhatikan nilai p1 dan p2 berada diatas 0,001 sehingga tidak perlu dilakukan penghapusan data outlier lagi, dan data sudah dianggap
berdistribusi normal, dan dapat melangkah ke tahap selanjutnya
5.2.2.6. Mengevaluasi model dengan kriteria Kesesuaian
Menilai kesesuaian merupakan tujuan utama dalam persamaan struktural yaitu ingin mengetahui sampai seberapa jauh model yang “fit” atau cocok dengan data. Jika
didapat kesesuaian yang jelek, langkah selanjutnya mendeteksi sumber penyebab “misfit” dalam model hal ini dapat dilihat dari a kelayakan dari parameter estimate, b
kesesuaian nilai standard errors, dan c signifikansi statistik dari parameter estimasi.
a. Kelayakan Parameter Estimate Langkah awal dalam menilai fit terhadap parameter individu dalam model
adalah menentukan kelayakan nilai estimasi. Nilai estimasi parameter harus memberikan tanda besaran sign and size yang benar dan konsisten dengan teori yang
ada. Jika ada nilai estimasi yang tidak memenuhi criteria ini menunjukkan indikasi bahwa model mungkin salah satu atau matrix input tidak cukup memberikan informasi.
Beberapa indikasi ini dapat dilihat jika ada nilai korelasi1.00, nilai varian negatif dan matrik kovarian atau korelasi tidak definit positif not definite positive yang secara
b. Kesesuaian nilai standard errors Penentuan derajat kebebasan degree of freedom, dapat didapat langsung dari
Dengan cara manual dapat didapatkan dengan cara :derajat kebebasan : df = ½ [p.p + 1]-k] = [44+1]-15= 5,
dimana 5 adalah jumlah variabel manifes pada model diatas dan 12 adalah jumlah parameter yang akan diestimasi. Selanjutnya yang dilakukan adalah penilaian
identifikasi model, semua sampel yang ditampilkan disajikan dalam bentuk matriks antar variabel, nilai ini juga menyajkan hubungan kovarians antara variabel yang satu
dengan yang lain, dengan contoh seperti dibawah ini, antara waktu perjalanan dengan waktu bersandar atau waktu manuver, pada tabel 5.8. disajikan dengan nilai 686.789,
artinya nilai estimasi antara kedua variabel adalah sebesar 686.789. demikian juga untuk keseluruhan nilai yang lain
Tabel 5.11. Sample Covariances Group number 1
X2 X5
X4 X3
X1 X2
686.789 X5
78.143 64.737
X4 12059.049
2881.045 763361.130
Tabel 5.11. Sample Covariances………Lanjutan
X2 X5
X4 X3
X1 X3
5203.414 652.001
64586.460 116936.432
X1 35.871
7.867 3527.894
146.716 27.236
Implied covarians merupakan kovarians estimasi, nilai ini diperlukan untuk penilaian sebuah model, dengan mendapatkan selisih antara kovarians sampel dengan
kovarians estimasi didapatkan residual covarians, yang merupakan kunci penilaian sebuah model, semakin kecil angka kovarians residual yang didapat menandakan model
semakin fit atau data observasi mendukung keberadaan model
Tabel 5.12. Implied Covariances Group number 1
X2 X5
X4 X3
X1 X2
686.789 X5
78.143 64.737
X4 12059.041
2881.042 763361.128
X3 5203.414
652.001 64586.396
116936.432 X1
55.731 13.315
3527.893 298.488
27.236
Contoh penafsiran angka pada nilai-nilai tabel diatas dapat ditunjukkan sebagai berikut: a.
Variabel Waktu berlabuh: 1.
Kovarians observasi dari waktu berlabuh adalah 686,789 2.
Kovarians estimasi dari waktu berlabuh adalah 686,789 Sehingga kovarians residual untuk waktu berlabuh adalah 686,789-686,789 = 0, untuk
keseluruhan nilai dari kovarians residual dari seluruh variabel terdapat pada Tabel 5.13
Tabel 5.13 .Residual Covariances Group number 1 - Default model
X2 X5
X4 X3
X1 X2
.000 X5
.000 .000
X4 .008
.002 .002
X3 .000
.000 .064
.000 X1
-19.860 -5.448
.001 -151.772
.000
Pada tahap ini, model dapat dievaluasi dengan menggunakan beberapa uji yaitu, absolute fit indices, incremental fit indices, parsimony fit indices, nilai-nilai ini hanya
didapatkan dari program AMOS, 1.
Absolute fit indices Ukuran fundamental dari overall fit adalah likelihood-ratio chi-square X
2
. Nilai chi-square yang tinggi relatif terhadap degree of freedom menunjukkan bahwa
matrik kovarian atau korelasi yang diobservasi dengan yang diprediksi berbeda secara nyata dan ini menghasilkan probabilitas p lebih kecil akan menghasilkan nilai
probabilitas p yang lebih besar dari tingkat signifikansi dan ini menunjukkan bahwa input matrik kovarian antara prediksi dengan observasi sesuangguhnya tidak
berbeda secara signikan. Dalam hal ini peneliti harus mencari nilai chi-square yang tidak signifikan karena mengharapkan bahwa model yang diusulkan cocok atau fit
dengan data observasi. Dengan membandingkan nilai hitung dan nilai tabel, dimana X
2
tabel dengan menggunakan fungsi Excel =CHIINV0,001;3, didapatkan nilainya tabel sebesar 7,81.
dengan membandingkan dengan nilai X
2
hitung, 2,231 7,81 dan angka probabilitas pada output AMOS sebesar 0,526 dan bila dibandingkan 0,526 0,5, dapat disimpulkan
dari seluruh perbandingan bahwa hipotesa awal diterima. Dengan demikian didapatkan bahwa model fit dengan data yang ada.
a. CMINDF Adalah nilai chi-square dibagi dengan derajat kebebasan.
Dengan rumus manual dapat dihasilkan dengan CMINDF=
df chisquare
=
5 268
, 45
=9,054 Dengan program Amos didapatkan tampilan berikut:
Tabel 5.14. Hasil CMIN
Model CMIN
DF CMINDF
Default model 45.268
5 9.054
Saturated model .000
Independence model 204.377
10 20.438
Angka CMIN menunjukkan angka 45,268, nilai default modelnya berada antara 0,000 dan nilai 204,377. Angka ini menunjukkan bahwa model ini adalah model yang baik
karena angka yang CMIN yang dimiliki oleh default model berada diantara saturated model dan independence model
b. GFI goodness of fit index Alat uji GFI memungkinkan pengaruh jumlah sampel menjadi kurang sensitif dalam
proses pengambilan keputusan Untuk perhitungan manual dapat dihitung dengan rumus
GFI= 1
b
F F
− = 1 -0,126 =0,874
Nilai GFI yang tinggi menunjukkan fit yang lebih GFI menunjukkan angka 0,874, mendekati angka 1, angka ini menyatakan bahwa model sudah cukup baik untuk hasil
GFI dapat dilihat pada tabel 5.15
Tabel 5.15. Hasil GFI
Model GFI AGFI
PGFI Default model
.874 .622
.291 Saturated model
1.000 Independence model
.617 .425
.411
2. Increamental fit measures Increamental fit measures membandingkan proposed model dengan baseline model
sering disebut dengan null model. Null model merupakan model realistic dimana model- model yang lain harus diatasnya
a. AGFI Adjusted goodnes-of fit merupakan pengembangan dari GFI yang disesuaikan
dengan ratio degree of freedom, Untuk perhitungan manual dapat dilihat pada angka dibawah ini:
AGFI=1-1-GFI
d d
b
= 1 –1- 0,874= 0,622 nilai AGFI diatas adalah 0,622, angka ini mendekati angka 1, menyatakan bahwa
model ini sudah cukup baik untuk hasil dari amos dapat dilihat pada tabel 5.16
Tabel 5.16. Hasil GFI, AGFI
Model GFI
AGFI Default model
.874 .622
Saturated model 1.000
Independence model .617
.425
b. TLI Tucker-Lewis Index atau dikenal dengan nonormed fit index. Ukuran ini
menggabungkan ukuran parsimony kedalam indeks komparasi antara proposed model dan null model dan nilai TLI berkisar dari 0 sampai 1,0. Nilai TLI pada tabel 5.17 nilai
TLI sebesar 0,568 yang menunjukkan model cukup baik. c. NFI
Normed Fit Index merupakan ukuran perbandingan antara proposed model dan null model. Nilai NFI dari model ini adalah 0,779, yang menyatakan bahwa model ini
cukup baik.
Tabel 5.17. Hasil Baseline Comparisons
Model NFI
Delta1 TLI
rho2 Default model
.779 .586
Saturated model 1.000
Independence model .000
.000
3. Parsimonious Fit Measures Kelompok pengujian ini membandingkan model yang komples dengan model sederhana
parsimoni atau ringkas. Karena itu, alat ukur sebenarnya tidak efektif untuk mengukur model tunggal single model, namun akan efektif untuk membandingkan dua
model,yang terdiri dari model kompleks dan model yang lebih sederhana. Alat ukur yang termasuk dalam kategori adalah PRATIO Parsimony Ratio, PNFI dan
PCFI, di mana: PNFI = PRATIO x NFI = 0,5 x 0,779 = 0,389
PCFI = PRATIO x CFI = 0,5 x 0,586 = 0.396
Tabel 5.18. Parsimony-Adjusted Measures
Model PRATIO
PNFI PCFI
Default model .500
.389 .396
Saturated model .000
.000 .000
Independence model 1.000
.000 .000
4. Pengukuran Model yang Sesuai Setelah keseluruhan model fit dievaluasi, maka langkah berikutnya adalah
pengukuran setiap konstruk untuk menilai uni dimensionalitas dann reliabilitas dari konstruk. Unidimensionalitas adalah asumsi yang melandasi perhitungan reliabilitas dan
ditunjukkan ketika indicator suatu kontruk memiliki acceptable fit satu single factor one dimensional model.
Pendekatan untuk menilai measurement model adalah mengukur composite reliability dan variance extracted untuk setiap konstruk. Reliability adalah ukuran
internal consistency indikator suatu konstruk .Untuk perhitungan reliabilitas konstruk dapat dilihat pada perhitungan dibawah, dan untuk nilai standard loadingnya dapat
diambil dari nilai standardized regression weight
Tabel 5.19. Standardized Regression Weights:
Estimate X2 --- Y
.527 X1 --- Y
.774 X3 --- Y
.216 X4 --- Y
1.000 X5 --- Y
.297 X5 --- X2
.214
pengukuran kesalahan
jumlah loading
standard dari
jumlah loading
standard dari
Jumlah Re
2 2
+ =
konstruk liabitas
Jumlah kesalahan pengukuran = 1 – standard loading
2
= 1- 0,527
2
+… +1- 0,214
2
= 3.942534
942534 ,
3 3.028
3.028 Re
2 2
+ =
konstruk liabitas
= 0.70
Variance extracted = 0,527 + 0,774 + 0,216 + 1,000 + 0,297 + 0,2145 = 0.6056, artinya bahwa 60,56, model yang ada mampu menjelaskan keadaan yang sebenarnya
Y
.50
X1 e1
.71 .22
X2 e2
.46 .01
X3 e3
.12 1.23
X4 e4
1.11 .13
X5 e5
.36
Gambar 5.10. Diagram Jalur Model Awal
Untuk diagram diatas ini, diagram jalur perlu untuk dimodifikasi karena ada nilai Heywood case , artinya ada nilai eror yang negative. Ini menunjukkan model
tersebut perlu dimodifikasi.yaitu pada e4 sebesar dimana nilainya Tetapi diagram ini sudah dapat dinilai.jadi dilanjutkan ke tahap selanjutnya untuk tahap ke 7 yaitu sebesar -
177905.499, sehingga untuk model yang fit harus dimodifikasi kembali, untuk modifikasi indikasi diambil dari output AMOS. Untuk penjelasan dari model diatas
dapat dilihat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Hubungan antar Variabel Model Awal Hubungan antar variabel
Nilai Hubungan Keterangan
Y dan X1 0,71
Pengaruh X1 terhadap Y sangat kuat Y dan X2
0,46 Pengaruh X2 terhadap Y cukup kuat
Y dan X3 0,12
Pengaruh X3 terhadap Y Lemah Y dan X4
1,11 Heywood Case
Y dan X5 0,36
Pengaruh X5 terhadap Y rendah X1 dan e1
0,51 Pengaruh e1 terhadap X1 kuat
X2 dan e2 0,22
Pengaruh e2 terhadap X2 rendah X3 dan e3
0,1 Pengaruh e3 terhadap X3 rendah
X4 dan e4 1,23
Heywood case X5 dan e5
0,13 Pengaruh e5 terhadap X5 rendah
5.2.2.7. Interpretasi dan Memodifikasi Model