Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002

Penjaringan aspirasi masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain : dengan pendapatan, turun lapangan, kuesioner, dialog interaktif, kotak saran, kotak pos, telpon bebas pulsa, website, inspeksi mendadak, dan media massa. c Penjaringan aspirasi masyarakat dimaksudkan untuk memberi kesempatan kepada masyarakt untuk berpartisipasi dan terlibat dalam proses penganggaran daerah. Partisipasi dan keterlibatan masyarakat dapat berupa ide, pendapat, dan saran sebagai masukan yang bermanfaat dalam penganggaran daerah dimasa yang akan datang. d Konsep awal arah dan kebijakan umum APBD dapat juga disusun berdasarkan pokok-pokok pikiran DPRD. e Disamping itu, penyusunan arah dan kebijakan umum APBD disetiap daerah harus memperhatikan pokok-pokok kebijkan pengelolaan Keuangan Daerah dan Pemerintah Atasan. f Pemerintah Daerah dan DPRD dapat melibatkan masyarakat pemerhati atau tenaga ahli untuk penyusunan konsep arah dan kebijakan umum APBD.

2.6.4 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002

Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 29 Tahun 2002, tentang Pedoman Pengurusan, Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pelaksanaan Tata Candra P.Butar-Butar : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi..., 2008 USU Repository © 2009 Usaha Keuangan Daerah dan Penyusunan Perhitungan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah pada : Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 : 1. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah tersebut dalam kerangka Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, selanjutnya disingkat APBD, adalah suatu rencana keuangan daerah yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang APBD. 3. Penerimaan Daerah adalah semua penerimaan kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu. 4. Pengeluaran Daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi hak daerah 5. Belanja Daerah adalah semua pengeluaran kas daerah dalam periode tahun anggaran tertentu yang menjadi beban daerah. 6. Pembiayaan adalah transaksi keuangan daerah yang dimaksudkan untuk menutup selisih antara pendapatan daerah dan belanja daerah. Bab II Anggaran Pendapatan dan belanja Daerah APBD Pasal 2 1. Struktur APBD merupakan satu kesatuan yang terdiri dari Pendapatan Daerah, Belanja Daerah, dan Pembiayaan. Candra P.Butar-Butar : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi..., 2008 USU Repository © 2009 2. Pendapatan Daerah sebagai mana dimaksud pada ayat 1 meliputi semua penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi penerimaan kas daerah. 3. Belanja daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 meliputi semua pengeluaran yang merupakan kewajiban daerah dalam satu tahun anggaran yang akan menjadi pengeluaran kas daerah. 4. Pembiayaan sebagaimana dimaksud sebagai ayat 1 meliputi transaksi keuangan untuk menutupi defisit atau untuk memanfaatkan surplus. 5. Belanja Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 terdiri dari bagian belanja aparatur daerah dan bagian belanja pelayanan publik. 6. Masing – masing bagian belanja sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dirinci menurut kelompok belanja yang meliputi belanja administrasi umum, belanja operasi, dan pemeliharaan serta belanja modal. Dalam era otonomi daerah, pengelolaan keuangan daerah atau APBD kini sepenuhnya merupakan hak dan wewenang PEMDA, walaupun ada sumber pendapatan daerah dalam APBD yang berasal dari pemerintah pusat, seperti dana perimbangan dana bagi hasil, DAU, dan DAK . Hak dan wewenang yang dimaksud tentu sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Candra P.Butar-Butar : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi..., 2008 USU Repository © 2009 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian