dimana pada tahun 2000 PDRB per kapita sebesar Rp. 5.530.860 dan pada tahun 2006 menjadi Rp. 12.174.850. Sedang PDRB per kapita ADHK perkembangannya
sejak tahun 2000 sampai dengan 2006 juga mengalami kenaikan yaitu pada tahun 2000 sebesar Rp. 5.530.860, hingga mencapai Rp. 7.429.210 pada tahun 2006.
Tabel 4.6 PDRB PER KAPITA Atas Dasar Harga Berlaku dan Konstan 2000 2000-2006
Gross Regional Domestic Product Percapita at Current Market 2000 2000-2006
Lapangan Usaha PDRB per kapita
ADHB PDRB per kapita
ADHK 2000 5.530.860 5.530.860
2001 6.454.150 6.126.010 2002 7.272.180 6.214.600
2003 8.439.190 6.700.450 2004 11.053.700 6.860.090
2005 11.553.350 7.158.610 2006 12.174.850 7.429.210
Sumber : BPS kota Pematang Siantar angka sementara
4.1.3 Perkembangan Pengeluaran Pemerintah dan Pengeluaran Konsumsi Kota Pematang Siantar.
a. Pengeluaran Pemerintah
Pengeluaran pemerintah mencerminkan kebijakan pemerintah. Apabila pemerintah telah menetapkan suatu kebijakan untuk membeli barang dan jasa,
pengeluaran pemerintah mencerminkan biaya yang harus dikeluarkan oleh
pemerintah untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
Candra P.Butar-Butar : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi..., 2008 USU Repository © 2009
Pengeluaran pemerintah dapat dipakai sebagai indikator besarnya kegiatan pemerintah yang dibiayai oleh pengeluaran pemerintah itu. Semakin besar dan
banyak kegiatan pemerintah semakin besar pula pengeluaran pemerintah yang bersangkutan. Perkembangan pengeluaran pemerintah yang terbaik adalah bahwa
pemerintah senantiasa berusaha untuk memperbesar pengeluaran sedangkan masyarakat tidak suka membayar pajak yang semakin besar untuk membiayai
pengeluaran pemerintah yang semakin besar tersebut. Jadi dalam keadaan normal, kenaikan pendapatan nasional menaikkan pula baik penerimaan maupun pengeluaran
pemerintah.
Tabel 4.7 Pengeluaran Pemerintah Pengeluaran Rutin dan Pengeluaran Pembangunan Kota Pematang Siantar
jutaan rupiah Tahun Pengeluaran
Rutin Pengeluaran
Pembangunan Pengeluaran
Pemerintah
1984 2874392 1820685 4695077 1985 2874392 1820685 4695077
1986 3050560 395710 3446270 1987 3190770 332907 3523677
1988 3272646 1195516 4468162 1989 3773288 1249529 5022817
1990 2274233 2964384 5238615 1991 4735133 5035484 9770617
1992 5848071 7305051 13153122 1993 7223310 7527849 14751159
1994 8195724 6432134 14627858 1995 9815483 7380428 17195911
1996 11502871 15530407 27033278 1997 12860888 7704521 20565409
Candra P.Butar-Butar : Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Kota Terhadap Pertumbuhan Ekonomi..., 2008 USU Repository © 2009
1998 24525349 7632435 32157784 1999 31934801 10087059 42021860
2000 32616396 11824450 44440846 2001 94315819 12227881 106543700
2002 112505447 44365074 156870522 2003 132626055 46646387 190448039
2004 155800460 46727188 205527648 2005 154588482 50906800 205495283
2006 257707574 54327077 312034651 Sumber : Indikator Ekonomi PematangSiantar ; BPS Sumatera Utara
Dari data diatas dapat dilihat seberapa besar kontribusi pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan terhadap total pengeluaran pemerintah di Kota
Pematang Siantar. Contohnya pada tahun 1984 pengeluaran rutin sebesar Rp. 2.874.392 dari total pengeluaran, ini berarti dari seluruh pengeluaran pemerintah dari
tahun 1984 sebesar Rp. 2.874.392 dialokasikan kepada pengeluaran rutin meliputi pos-pos yang sudah disebutkan pada Bab II yang dan sisanya sebesar Rp. 1.820.685
dipakai untuk pengalokasian pengeluaran untuk pembangunan menuju arah yang ingin dicapai pemerintah.
Dari perbandingan ini dapat dilihat bahwa anggaran untuk pembangunan lebih besar dibandingkan dengan anggaran ruti pemerintah, hal ini sangat diharapkan
karena berarti pemerintah memikirkan pemnbangunan untuk kesejahteraan rakyatnya.
b. Pengeluaran Konsumsi