Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
4.2 Indikator Kesejahteraan Masyarakat
Proses pembangunan ekonomi biasanya tidak hanya ditandai dengan terjadinya perubahan atau pergeseran pada struktur permintaan dan penawaran barang
dan jasa yang diproduksi, namun juga ditandai dengan terjadinya perubahan struktur penduduk dan ketenagakerjaan, perubahan ini adalah proses perubahan demografi.
Proses demografi ini terutama terjadi sebagai akibat dari perubahan pada struktur permintaan, struktur produksi dan perbaikan fasilitas kesehatan, gizi serta pendidikan
yang timbul seiring pertumbuhan pendapatan perkapita. Pembangunan kota adalah pembangunan seluruh aspek penghidupan dan kehidupan masyarakat Kota Medan.
Oleh karena itu, kemajuan pembangunan kota harus meliputi kemajuan pembangunan kesejateraan sosial, seperti aspek kesehatan, pendidikan dan distribusi pendapat
4.2.1 Pendidikan
Pembangunan di bidang pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Telah diakui bahwa pembangunan sumberdaya manusia di suatu kota akan
menentukan karakter dari pembangunan ekonomi dan sosial, karena manusia adalah pelaku aktif yang dapat mengakumulasi modal, mengeksploitasi berbagai
sumberdaya, serta menjalankan berbagai kegiatan ekonomi, sosial, politik yang sangat penting bagi pembangunan sosial. Dengan demikian, peningkatan pendidikan
suatu kota menjadi sangat penting artinya bagi pembangunan kota tersebut. Melalui peningkatan pendapatan per kapita, kemampuan masyarakat untuk
membiayai pendidikan menjadi lebih tinggi, sehingga permintaan akan jenjang pendidikan lebih tinggi dan waktu untuk sekolah pun menjadi lebih lama. Beberapa
Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
upaya yang telah dilakukan untuk memenuhi permintaan tersebut meliputi berbagai kegiatan yang berhubungan dengan pembangunan dan rehabilitasi prasarana dan
sarana pendidikan, penataan guru-guru, pengadaan peralatan belajar serta penyempurnaan kurikulum, yang dapat dilihat dalam pengeluaran pembangunan
untuk sektor pendidikan. Tingkat partisipasi pendidikan menunjukkan kesadaran masyarakat untuk memperoleh pendidikan. Tingkat partisipasi ini sangat dipengaruhi
oleh banyak faktor, seperti sarana dan fasilitas pendidikan, biaya pendidikan dan sebagainya. Hal ini dapat dilihat dari Angka Partisipasi Kasar APK maupun Angka
Partisipas Murni APM.
4.2.2 Kesehatan
Selain pendidikan, kesehatan merupakan faktor penting bagi pembangunan suatu kota, karena erat kaitannya dengan mutu sumberdaya manusia sebagai salah
satu modal pembangunan. Jaminan kesehatan yang semakin baik akan menghasilkan kualitas manusia yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan
produktivitas. Dengan demikian, selain urusan pendidikan, Pemerintah Kota juga sangat berkepentingan atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara umum.
Derajat kesehatan masyarakat Kota Medan juga merupakan indikator penting yang mengindikasikan kemajuan pembangunan kota. Hal ini disebabkan, derajat kesehatan
pada dasarnya dapat digunakan untuk mengukur peningkatan kualitas SDM yang ada. Masyarakat dengan pendidikan yang memadai, ditunjang dengan kesehatan yang
baik, dapat menjadi aset pembangunan kota yang berkualitas.
Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
Salah satu indikator kesehatan penduduk adalah angka kelahiran kasar. Angaka menunjukkan banyaknya bayi lahir dalam keadaan hidup per 1000 penduduk.
Tinggi-rendahnya angka ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain : kondisi kesehatan, perumahan, pendidikan, penghasilan, agama, maupun sikap terhadap
besarnya anggota keluarga. Derajat kesehatan masyarakat yang relatif semakin membaik, juga tidak terlepas dari upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan yang
dijalankan. Adapun perbaikan-perbaikan kesehatan masyarakat tersebut secara keseluruhan juga telah menjadikan bertambahnya umur harapan hidup masyarakat
Medan.
4.2.3 PDRB Per Kapita
PDRB per kapita merupakan indikator makro ekonomi penting yang menggambarkan tingkat kemakmuran penduduk Kota Medan, sebagai dampak proses pembangunan
kota yang dilaksanakan. Walaupun PDRB per kapita tidak dapat dijadikan dasar untuk melihat sepenuhnya kesejahteraan suatu daerah, tetapi minimal dapat dijadikan
indikator sederhana apakah perubahan perekonomian dapat mengimbangi perubahan penduduk.
Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
Tabel 4.2 PDRB Per Kapita Kota Medan Berdasarkan Harga Konstan Tahun 1990-2006
Tahun PDRB Per Kapita
Nilai Jutaan Rupiah Pertumbuhan
1990 1.449.023
- 1991
1.564.989 7.41
1992 1.737.336
9.92 1993
2.465.575 29.54
1994 2.610.713
5.56 1995
2.753.627 5.19
1996 2.962.582
7.09 1997
3.160.058 6.25
1998 2.562.071
-23.34 1999
2.652.995 3.43
2000 10.665.492
75.13 2001
11.045.365 3.44
2002 11.482.774
3.81 2003
12.023.476 4.50
2004 12.772.410
5.86 2005
13.664.133 6.53
2006 14.579.167
6.28
sumber : Medan dalam angka, berbagai tahun
Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
4.3 Data Keuangan Kota Medan