Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
1. Otonomi yang seluas-luasnya adalah daerah yang diberikan kewenangan
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintah diluar yang menjadi urusan pemerintah yang ditetapkan dalam UU. Daerah tersebut memiliki
kewenangan membuat kebijakan daerahnya demi memberikan pelayanan, peningkatan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang
bertujuan pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
2. Otonomi nyata adalah suatu prinsip bahwa untuk menangani urusan
pemerintah dilaksanakan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada dan berpotensi untuk tumbuh dan hidup serta
berkembang sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah tersebut.
3. Otonomi yang bertanggung jawab adalah otonomi yang dalam
penyelenggaraanya harus benar-benar sejalan dengan maksud pemberian otonomi yang ada yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah
termasuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yang merupakan bagian
utama dari tujuan nasional.
Dengan pemberian otonomi ini diharapkan pada pemerintah daerah untuk lebih memanfaatkan dan mengolah peluang dan potensi yang dimiliki daerah tersebut demi
kesejahteraan masyarakatnya melalui pembangunan didaerahnya dengan melibatkan aspirasi dan partisipasi masyarakat setempat daerah tersebut. Pembangunan ekonomi
daerah merupakan wujud dari pembangunan nasional didaerah. Pembangunan
Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerinyah daerah dan masyarakat mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara
pemerintah daerah dan sector swasta untuk menciptakan lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut. Tolak ukur
keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pembangunan ekonomi, struktur ekonomi, dan semakn kecilnya ketimpangan pendapatan, baik antar daerah maupun
antar sektor. Pertumbuhan ekonomi merupakan ukuran utama keberhasilan pembangunan serta hasil dari pertumbuhan ekonomi tersebut dapat pula dinikmati
oleh masyarakat diberbagai lapisan, mulai dari lapisan atas hingga pada lapisan yang paling bawah baik dengan sendirinya maupun dengan campur tangan pemerintah.
Pertumbuhan harus berjalan secara beriringan dan terencana, mengupayakan terciptanya pemerataan kesempatan di berbagai sektor.
Dengan demikian daerah yang miskin, tertinggal, tidak produktif nantinya akan menjadi lebih produktif dan mempercepat pertumbuhan daerah itu sendiri. Menurut
pandangan para ekonom kalsik Adam Smith maupun para ekonom non klasik Robert Solow Trevor Swan, menyatakan bahwa pada dasarnya ada 4 faktor yang
mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, yaitu jumlah penduduk, jumlah stok barang modal, luas tanah dan kekayaan alam serta tingkat teknologi yang digunakan.
Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau perkembangan apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada
masa yang sebelumnya. Menurut Boediono 1985, pertumbuhan ekonomi adalah
suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang. Disini proses
Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
mendapat penekanan karena mengandung unsur dinamis. Dalam konteks ini,
Siagian1995, mengemukakan pendapatnya bahwa desentralisasi merupakan suatu
konsep yang dianggap mampu untuk mengatasi masalah pelayanan sosial diberbagai sektor publik.” Dengan konsep ini diharapkan terjadi efisiensi dan efektifitas serta
pemerataan yang diharapkan akan terwujudnya kesejahteraan masyarakat.
Hal senada juga dikemukakan oleh Wahyono 1993, yang menyatakan bahwa
pengotonomian justru untuk membangun daerah tersebut agar masyarakatnya sejahtera, dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menghilangkan berbagai perasaan ketidak adilan pada masyarakat.
2. Menciptakan pertumbuhan ekonomi daerah
3. Meningkatkan demokrasi diseluruh strata masyarakat didaerah
4. Meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
Berdasarkan uraian diatas, penulis mencoba menganalisa sejauh mana pelaksanaan otonomi diterapkan di Kota Medan melalui pembangunan sarana dan
prasarana fisik yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. Penulis mencoba
menuangkannya Dalam penulisan skripsi yang berjudul “ Pengaruh Otonomi Daerah terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan.”
Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009
1.2 Perumusan Masalah