Otonomi Daerah TINJAUAN TEORITIS

Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009

BAB II TINJAUAN TEORITIS

2.1 Otonomi Daerah

2.1.1 Pengertian Otonomi Daerah

Pengertian Otonomi Daerah secara etimologis menurut situmorang, 1993, berasal bahasa latin, yaitu “autos” yang artinya sendiri dan “nomos” yang artinya aturan. Jadi dapat diartikan bahwa otonomi daerah adalah mengurus mengatur rumah tangganya sendiri. Sementara itu Saleh, 1993, mengemukakan bahwa otonomi sebagai hak mengatur dan mengurus daerah sendiri atas kemauan dan inisiatif sendiri. Hak yang diperoleh tersebut diperoleh dari pemerintah pusat. Lebih lanjut, UU No.5 tahun 1974 mendefinisikan Otonomi Daerah sebagai hak wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dengan pengaturan perundang-undangan yang berlaku. Sementara itu dalam UU No.22 tahun 1999 mendefinisikan Otonomi Daerah adalah wewenang daerah untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan pengaturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam sistem negara kesatuan untuk pengaturan dan pelaksanaan kekuasaan negara secara garis besar hanya mempunyai dua bentuk asas pemerintahan yaitu dipusatkan asas dekonsentrasi atau dipencarkan asas desentralisasi. Dekonsentrasi merupakan bagian dari sentralisasi dan tugas pembantuan merupakan bagian dari desentralisasi. Dalam negara Kesatuan, kekuasaan Pemerintah Pusat tidak sederajat dengan Pemerintah Daerah, kekuasaaan Sarah Dina : Pengaruh Otonomi Daerah Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Kota Medan, 2009. USU Repository ©2009 negara terletak pada Pemerintah Pusat dan dalam prakteknya dapat menyerahkan sebagian kekuasaannya kepada pejabat-pejabatnya di daerah dalam rangka dekonsentrasi atau kepada daerah berdasarkan hak otonomi dalam rangka desentralisasi.

2.1.2 Adapun prinsip-prinsip otonomi daerah tersebut, adalah : a.

UU No. 1 tahun 1945 UU yang berlaku adalah UUD 1945 dengan sistem pemerintahan presidensiil dan prinsip otonomi yang dianut oleh Otonomi Indonesia berdasarkan kedaulatan rakyat. UU ini mengatur mengenai penyelenggaraan pemerintahan daerah yang pertama sejak Indonesia merdeka. Batasan otonomi tersebut sangat dipengaruhi oleh kondisi waktu itu yang didasarkan pada semangat kemerdekaan dan kedaulatan rakyat, karena UU ini mengatur tentang penyelenggaraan pemerintahan daerah yang pertama sejak Indonesia merdeka. Pengertian yang terkandung dalam prinip tersebut adalah asal tidak bertentangan dengan Peraturan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang lebih luas daripadanya, ini berarti suatu kemerdekaa untuk mengatur, meskipun dengan pembatasan.

b. UU No. 22 Tahun 1948