menurunkan biaya produksi. Terbukti dari jumlah HPP yang terus mengalami peningkatan di sepanjang tahun 2005 – 2007. Berarti dapat dikatakan bahwa
terdapat hubungan yang signifikan, lemah dan negatif tidak searah antara leverage keuangan dengan tingkat aktivitas investasi.
3. Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas
Investasi Tingkat Perputaran Aktiva Tetap - FAT
Berdasarkan hasil analisis korelasi kanonikal di atas, dapat dilihat bahwa Debt to Asset Ratio sebagai indikator leverage keuangan memiliki hubungan
yang signifikan, kuat dan negatif tidak searah dengan tingkat perputaran persediaan sebagai indikator tingkat aktivitas investasi perusahaan.
Temuan ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa penggunaan dan peningkatan utang dalam struktur modal dapat membuat
manajemen lebih efisien dalam mengelola dan memanfaatkan aktivanya. Hasil penelitan menunjukkan bahwa peningkatan utang Debt to Asset Ratio dalam
struktur modal berdampak pada penurunan tingkat perputaran aktiva tetap dalam tiap tahunnya. Hal ini tentunya akan menurunkan biaya tetap yang digunakan
dalam kegiatan produksi. Dengan terjadinya penurunan biaya tetap ini, berarti perusahaan telah dapat mengefektifkan dan mengefisienkan penggunaan aktiva
aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Manurung 2004 dan Sugihen 2003 yang menemukan bahwa leverage keuangan berpengaruh negatif terhadap tingkat perputaran aktiva tetap
Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
perusahaan. Statistik deskriptif menunjukkan terjadinya peningkatan total utang dan kewajiban jangka panjang dari tahun 2005 – 2007, disertai dengan
meningkatnya jumlah aktiva tetap dan penjualan bersih. Berarti dapat dikatakan bahwa peningkatan utang yang terjadi dapat digunakan untuk membiayai aktiva
tetap sekaligus meningkatkan jumlah penjualan karena aktiva tetap yang dimiliki dapat digunakan secara efektif dan efisien.
4. Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas
Investasi Tingkat Perputaran Total Aktiva - TATO
Berdasarkan hasil analisis korelasi kanonikal di atas, dapat dilihat bahwa Debt to Asset Ratio dan sebagai indikator leverage keuangan memiliki hubungan
yang signifikan, kuat, dan positif searah dengan tingkat perputaran total aktiva sebagai indikator tingkat aktivitas investasi perusahaan.
Temuan ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa penggunaan dan peningkatan utang dalam struktur modal dapat membuat
manajemen lebih efisien dalam mengelola dan memanfaatkan aktivanya. Hasil penelitan menunjukkan bahwa peningkatan utang dalam hal ini Debt to Asset
Ratio dalam struktur modal dapat membuat manajemen lebih efisien dalam mengelola keseluruhan aktiva yang dimilikinya, dalam arti dapat meningkatkan
penggunaan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dalam tiap tahunnya. Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Manurung 2004 dan Sugihen 2003 yang menemukan bahwa leverage keuangan berpengaruh negatif terhadap tingkat perputaran piutang perusahaan.
Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
Hal ini diduga karena pengaruh krisis ekonomi tahun 1997, yang berarti peningkatan utang yang dialami bukan untuk memperoleh tambahan kas untuk
membiayai aktiva, namun peningkatan utang dalam neraca dikarenakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar
Amerika. Peningkatan total aktiva dan penjualan bersih dari tahun 2005 – 2007
diduga dikarenakan terjadinya peningkatan total utang dan kewajiban jangka panjang dari tahun 2005 – 2007. Berarti dapat dikatakan bahwa memang terdapat
hubungan yang signifikan dan positif antara leverage keuangan dengan tingkat aktivitas investasi.
Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah terdapat hubungan yang signifikan antara leverage keuangan dengan tingkat
aktivitas investasi perusahaan sesuai dengan teori agensi pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI dengan periode penelitian tahun 2005-2007.
Sampel yang dipilih sebanyak 30 perusahaan. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik analisis korelasi kanonikal setelah sebelumnya dilakukan
pengujian asumsi klasik. Hasil penelitian menemukan bahwa: 1.
Terdapat hubungan yang signifikan antara leverage keuangan dengan tingkat aktivitas investasi perusahaan. Hal ini sesuai dengan Agency Theory.
Hubungan yang paling kuat dalam variat leverage keuangan diwakili oleh Debt to Asset Ratio sedangan dalam variat tingkat aktivitas investasi diwakili
oleh tingkat perputaran piutang usaha perusahaan. Hal ini sesuai dengan penelitian Fillbeck Gorman 2001, namun tidak sesuai dengan penelitian
Manurung 2004 dan Sugihen 2003. 2.
Leverage keuangan memiliki hubungan yang signifikan, kuat, dan positif searah terhadap tingkat perputaran piutang usaha dan tingkat perputaran
total aktiva perusahaan. Hal ini diduga karena manajemen berada dalam posisi terdesak dan harus memastikan arus kasnya cukup untuk melunasi
utangnya. Sehingga, penagihan piutang semakin efektif, dan perputaran total
Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008