Uji Data : Data Pencilan Outlier Uji Hipotesis

Penjualan Bersih Rata-Rata Total Aktiva TATO =

F. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis statistik Korelasi Kanonikal Canonical Correlation dengan menggunakan software SPSS 16.0 for Windows. Analisis korelasi kanonikal merupakan model statistik multivariate yang digunakan untuk menguji hubungan korelasi antara dua set himpunan variabel yang terdiri dari lebih dari satu variabel dependen set variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen set variabel independen Ghozali, 2005:229. Sama seperti semua analisis statistika multivariate, analisis korelasi kanonikal didahului dengan pengujian data dan pengujian asumsi klasik Siregar, 2006:1. Langkah-langkah analisis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Uji Data : Data Pencilan Outlier

Uji data outlier dilakukan untuk menguji ada tidaknya outlier pada setiap variabel secara terpisah. Outlier adalah data yang memiliki karakteristik unik yang sangat berbeda jauh dari observasi-observasi lainnya dalam suatu variabel tunggal Ghozali, 2005:36. Uji data outlier dalam penelitian ini dilakukan dengan BOXPLOT yang akan mendeteksi adanya outlier dalam tiap variabel. Dalam hal ini penulis akan melakukan penghapusan data outlier, agar himpunan data benar-benar bebas dari outlier. Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008

2. Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi klasik dalam analisis korelasi kanonikal meliputi:Uji Normalitas, Heteroskedastisitas, Multikolinearitas, dan Linearitas Siregar, 2006:6 Variabel penelitian yang tidak memenuhi asumsi klasik akan menurunkan nilai korelasi antar set variabel.

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali 2005:28 tujuan uji normalitas data adalah ingin mengetahui apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Dalam pengujian normalitas, penulis menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Dalam analisis grafik, dilakukan dengan melihat grafik histogram dan normal probability plot. Sedangkan dalam analisis statistik, dilakukan dengan alat uji statistik Kolmogorov Smirnov. Apabila nilai signifikansi 0,05, berarti variabel terdistribusi secara normal. Data yang berdistribusi normal akan menghasilkan korelasi yang lebih baik. Di samping itu, dalam korelasi kanonikal multivariate normality tetap diminta untuk menguji masing-masing signifikansi dari masing-masing fungsi kanonikal Ghozali, 2005:231

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali 2005:105, Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance sama, dan ini yang Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008 seharusnya terjadi maka dikatakan homoskedastisitas. Untuk pengujian heteroskedastisitas, penulis menggunakan alat analisis grafik Scatterplot dan analisis statistik. Pada analisis grafik Scatterplot, deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Sedangkan dengan analisis statistik, uji heteroskedastisitas dilakukan dengan uji Glejser dan memperhatikan hasil output SPSS. Jika variabel independen signifikan secara statistik, tingkat signifikansi berada di bawah tingkat kepercayaan 5, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.

c. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas, dapat dilakukan dari hasil output SPSS dengan melihat nilai tolerance dan Variance inflation factor VIF. Nilai yang umum dipakai untuk mendeteksi adanya gejala multikolineritas adalah Jika Tolerance 0,1 sedangkan VIF 10 Ghozali, 2005:92.

d. Uji Linearitas

Uji linearitas dalam analisis korelasi kanonikal dilakukan dengan melakukan analisis korelasi-regresi linear dengan berturut-turut menggunakan varibel ART, ITO, FAT dan TATO sebagai variabel dependen. Korelasi dianggap Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008 linear dengan memperhatikan nilai R Square pada taraf nyata 0.01 Siregar, 2006:8

3. Uji Hipotesis

Uji hipotesis penelitian dilakukan dengan model statistika Analisis Korelasi Kanonikal Canonical Correlation yang merupakan model multivariat dengan mengidentifikasi dan menganalisis hubungan antar set variabel dependen dengan set variabel independen. Analisis korelasi kanonikal harus memenuhi beberapa asumsi klasik, diantaranya: variabel dan tiap-tiap fungsi dalam korelasi kanonikal harus memenuhi asumsi normalitas agar hasil korelasi dapat mencapai hasil yang maksimum, tdak adanya gejala multikolinearitas dalam tiap fungsi korelasi kanonikal, tidak terjadi heteroskedastisitas, serta berhubungan secara linear terhadap masing-masing variabel dependen. Proses Korelasi Kanonik dalam SPSS dilakukan dengan menggunakan Syntax Editor melalui pembuatan perintah pada SPSS, kemudian dieksekusi run untuk menghasilkan output. Persamaan korelasi kanonial penelitian ini dinyatakan dalam persamaan berikut: Y1 + Y2 + Y3 + Y4 = X1 + X2 + X3 Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008 Keterangan: Y1 = ART Account Receivable Turnover Set variabel dependen Y2 = ITO Inventory Turnover Y3 = FAT Fixed Assets Turnover Y4 = TATO Total Assets Turnover X1 = DAR Debt to Asset Ratio X2 = DER Debt to Equity Ratio X3 = LDER Long term Debt to Equity Ratio Set variabel independen Setelah didapat persamaan korelasi tersebut, maka langkah yang akan dilakukan dalam analisis korelasi kanonikal selanjutnya adalah: a. Mendapatkan satu atau lebih fungsi kanonikal dengan melihat tingkat signifikansi Multivariate Test of Significance di bawah 0,05 dan besaran nilai korelasi kanonikal Canonical Correlation di atas 0,5. b. Interpretasi Kanonikal Variate dengan menganalisis fungsi kanonikal yang telah ditentukan dan menentukan pentingnya masing-masing variabel awal original di dalam hubungan kanonikal. Ada tiga metode yang digunakan, yaitu : 1 Canonical Weight Bobot Kanonikal Variabel yang memiliki angka weight relatif besar di atas 0,5 dianggap memberikan kontribusi lebih pada variat dan sebaliknya. Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008 2 Canonical Loading Muatan Kanonikal Muatan kanonikal mengukur korelasi linear sederhana antara variabel awal original dalam variabel dependen atau independen dan set canonical variate. Metode ini juga menyatakan korelasi variabel terhadap variat di mana variabel bergabung dalam setiap fungsi kanonikal. 3 Canonical Cross Loading Muatan Silang Kanonikal Muatan silang kanonikal dapat dianggap sebagai alternatif canonical loading. Metode ini menyatakan korelasi variabel dalam suatu variat terhadap variat kanonikal lainnya.

G. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian ini akan disajikan pada tabel 3.1 berikut ini : Tabel 3.1 Jadwal Penelitian Tahapan Penelitian Sept 08 Okt 08 Nop 08 Des 08 Jan 09 Feb 09 Pengajuan Judul Penyelesaian Proposal Seminar Proposal Pengumpulan Data Pengolahan Data Bimbingan Skripsi Penyampaian Hasil Penelitian Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009 USU Repository © 2008

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 37 81

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

3 15 121

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 2 11

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 2

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 8

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 1 16

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 2

Hubungan antara Leverage Keuangan dengan Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013)

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Struktur Modal dan Leverage Keuangan - Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 19

Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12