signifikansi dari hasil pengujian Multivariate Tests of Significance yang berada di bawah tingkat kepercayaan 5.
Namun dari kedua variabel independen tersebut, hanya variabel LnDAR yang mempunyai hubungan paling erat. Hal ini dibuktikan dengan angka korelasi
LnDAR yang menunjukkan angka di atas 0.5 baik itu pada Canonical Weight, Canonical Loading, maupun Canonical Cross Loading. Sedangkan dari keempat
variabel dependen, angka korelasi yang menunjukkan hubungan paling erat adalah variabel LnART, LnFAT dan LnTATO.
Tanda positif untuk variabel LnDAR menyatakan bahwa semakin tinggi LnDAR, maka akan semakin tinggi pula LnART dan LnTATO dan sebaliknya.
Tanda negatif untuk variabel LnFAT menyatakan bahwa semakin tinggi LnDAR, maka akan semakin rendah LnFAT.
Berikut ini akan dipaparkan hasil penelitian dalam hubungannya dengan teori dan penelitian terdahulu.
1. Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas
Investasi Tingkat Perputaran Piutang - ART
Berdasarkan hasil analisis korelasi kanonikal di atas, dapat dilihat bahwa Debt to Asset Ratio sebagai indikator leverage keuangan memiliki hubungan
yang signifikan, kuat, dan positif searah dengan tingkat perputaran piutang sebagai indikator tingkat aktivitas investasi perusahaan.
Temuan ini sejalan dengan teori agensi yang menyatakan bahwa penggunaan dan peningkatan utang dalam struktur modal dapat membuat
Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
manajemen lebih efisien dalam mengelola dan memanfaatkan aktivanya. Hasil penelitan menunjukkan bahwa peningkatan utang dalam hal ini Debt to Asset
Ratio dalam struktur modal dapat membuat manajemen lebih efisien dalam mengelola piutangnya dalam arti dapat meningkatkan jumlah penagihan piutang
dalam tiap tahunnya karena manajemen harus memastikan perusahaan memiliki kas yang cukup untuk melunasi utang yang ada.
Hasil temuan ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Manurung 2004 dan Sugihen 2003 yang menemukan bahwa leverage
keuangan berpengaruh negatif terhadap tingkat perputaran piutang perusahaan. Hal ini diduga karena pengaruh krisis ekonomi tahun 1997, yang berarti
peningkatan utang yang dialami bukan untuk memperoleh tambahan kas untuk membiayai aktiva, namun peningkatan utang dalam neraca dikarenakan
melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing khususnya Dollar Amerika.
Peningkatan piutang usaha dan penjualan bersih dari tahun 2005 – 2007 diduga dikarenakan terjadinya peningkatan total utang dan kewajiban jangka
panjang dari tahun 2005 – 2007. Berarti dapat dikatakan bahwa memang terdapat hubungan yang signifikan dan positif antara leverage keuangan dengan tingkat
aktivitas investasi.
Listyarini Widyaningrum : Hubungan Antara Leverage Keuangan Dengan Tingkat Aktivitas Investasi Perusahaan Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, 2009
USU Repository © 2008
2. Hubungan Antara Leverage Keuangan dengan Tingkat Aktivitas