Keluaran EVALUASI PROGRAM JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN

100

V.3.3. Keluaran

Output Untuk aspek keluaran output lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-tabel berikut ini: Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kesadaran dalam Menyadari Pentingnya Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan No Kesadaran dalam Menyadari Pentingnya Program Frekuensi F Presentase 1 Sangat menyadari 70 94,59 2 Kurang menyadari 4 5,41 3 Tidak menyadari 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.18 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 70 orang responden 94,59 menyadari pentingnya program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan, dikarenakan kesehatan merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki oleh setiap karyawan. Karyawan juga menganggap penting kesehatan dikarenakan kesehatan baik dari aspek fisik, mental maupun sosial dapat memungkinkan karyawan untuk bekerja secara optimal dan dapat meningkatkan produktivitas kerja. Dan nantinya, kondisi kesehatan dan produktivitas karyawan akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia yang menjadi faktor penentu Indek Pembangunan Manusia IPM. 101 Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan yang Diberikan dengan yang Diinginkan Karyawan No Kesesuaian Program yang Diberikan dengan yang Diinginkan Karyawan Frekuensi F Presentase 1 Sesuai 65 87,84 2 Kurang sesuai 9 12,16 3 Tidak sesuai 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.19 dapat disimpulkan bahwa menurut 65 orang responden 87,84 program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan yang diberikan sudah sesuai dengan yang diinginkan karyawan. Salah satu responden, Syawaludin, mengungkapkan bahwa “ Perusahaan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk seluruh karyawannya, dikarenakan memang kesehatan adalah aspek yang sangat penting bagi setiap karyawan dan Perusahaan sangat memfokuskan hal tersebut agar nantinya dapat meningkatkan produktivitas kerja ”. Berdasarkan penuturan tersebut dapat diketahui bahwa perusahaan sudah memberikan program yang lebih baik dan lebih sesuai untuk karyawan-karyawannya. Sementara menurut 9 orang responden 12,16 lain yang menjawab “kurang sesuai” dikarenakan mereka masih mengharapkan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan tersebut lebih diperbaiki dan disesuaikan lagi untuk karyawan-karyawannya. 102 Tabel 5.20 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Biaya yang Dapat Diklaim dengan yang Tertuliskan dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama No Kesesuaian Biaya yang Dapat Diklaim dengan yang Tertuliskan dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama Frekuensi F Presentase 1 Sesuai 67 90,54 2 Kurang sesuai 7 9,46 3 Tidak sesuai 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.20 dapat disimpulkan bahwa menurut 67 orang responden 90,54 menyatakan bahwa biaya yang dapat diklaim kepada perusahaan sudah sesuai dengan ketentuan yang tertuliskan dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama. Salah satu responden, Poniran, mengungkapkan bahwa “ Ketentuan mengenai biaya yang dapat diklaim dengan yang tertuliskan dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama memiliki kesesuaian, dan memang seluruh ketentuan tersebut sudah jelas tertuliskan di dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama dari awal memulai bekerja, selain itu, ketentuan tersebut juga sudah sesuai dengan apa yang sudah pernah disosialisasikan perusahaan kepada karyawan ”. Bagi 7 orang responden 9,46 yang menyatakan “kurang sesuai” beranggapan bahwa mereka menginginkan kenaikan biaya dan perubahan tarif perawatan kelas yang dapat diklaim kepada perusahaan, agar jaminan kesehatan karyawan dapat lebih meningkat. 103 Tabel 5.21 Distribusi Responden Berdasarkan Pernah Tidaknya Mendengar Keluhan Seputar Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan No Pernah Tidaknya Mendengar Keluhan Seputar Program Frekuensi F Presentase 1 Tidak pernah 51 68,92 2 Sering 20 27,03 3 Sangat sering 3 4,05 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.21 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 51 orang responden 68,92 tidak pernah mendengar keluhan karyawan lain karena merasa bingung atau tidak mengerti tentang program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan di perusahaan. Responden menjelaskan bahwa program sudah berjalan dengan baik sampai saat ini. Namun, berbeda dengan 20 orang responden 27,03 yang memilih “sering” dan 3 orang responden 4,05 lain yang memilih “sangat sering” dalam hal ini. Mereka memberikan alasan bahwa yang sering dikeluhkan oleh karyawan adalah proses keterlambatan proses yang terlalu lama dari perusahaan dalam membayar biaya ganti klaim. Alasan lain dikemukakan yaitu masih ada karyawan yang belum mengetahui dan memahami seluruh prosedur program yang diberikan oleh perusahaan, dan masih menganggap bahwa perusahaan kurang mensosialisasikan program tersebut. 104 Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Ada Tidaknya Hal yang Harus Diperbaiki dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan No Ada Tidaknya Hal yang Harus Diperbaiki dari Program Frekuensi F Presentase 1 Ya, ada 34 45,95 2 Tidak ada 32 43,24 3 Tidak tahu 8 10,81 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.22 dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara resp onden yang menjawab “ya, ada” dengan responden yang menjawab “tidak ada” memiliki perbedaan yang sangat sedikit. Sebanyak 34 orang respoden 45,95 merasa bahwa ada yang harus diperbaiki dari program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan yang sudah berjalan saat ini, antara lain yaitu perbaikan tentang sosialisasi program tersebut karena diharapkan seluruh karyawan lebih mengetahui dan memahami mengenai program tersebut, selanjutnya disarankan agar rumah sakit rujukan direkomendasikan lebih banyak lagi agar karyawan dapat lebih mampu menjangkau rumah sakit yang direkomendasikan oleh perusahaan, dan selain itu diharapkan agar karyawan mendapatkan penyetaraan kelas di Rumah Sakit. Dan sebanyak 32 orang responden 43,24 merasa bahwa program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan sudah baik dan berharap program tersebut dapat menjadi lebih baik lagi. 105 Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Kenyamanan Menjadi Peserta dari Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan No Kenyamanan Menjadi Peserta dari Program Frekuensi F Presentase 1 Tenang dan nyaman 72 97,30 2 Kurang tenang dan kurang nyaman 2 2,70 3 Tidak tenang dan tidak nyaman 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.23 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 72 orang responden 97,30 merasa tenang dan nyaman saat menjadi peserta dari program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan di perusahaan, dikarenakan mereka merasa bahwa program tersebut sangat membantu karyawan dan merasa bahwa program tersebut juga menjamin kesejahteraan karyawan. Karyawan juga merasa sangat beruntung karena dapat memiliki program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan di perusahaan tempat mereka bekerja. Karyawan merasa tidak perlu bingung untuk membayar biaya perawatan di Rumah Sakit atau Klinik jika salah satu dari keluarganya atau dirinya sendiri tiba-tiba sakit, dikarenakan mereka sudah menyisihkan sebagian dari pendapatannya untuk keikutsertaan dalam program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan, yang kapanpun biaya tersebut dapat digunakan oleh karyawan melalui proses klaim. 106 Tabel 5.24 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan Saat Pengajuan Klaim Biaya Perawatan atau Obat-obatan kepada Pihak Perusahaan No Kepuasan Saat Pengajuan Klaim Biaya Perawatan atau Obat-obatan kepada Pihak Perusahaan Frekuensi F Presentase 1 Puas 63 85,14 2 Kurang puas 11 14,86 3 Tidak puas 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.24 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 63 orang responden 85,14 merasa puas pada saat pengajuan klaim biaya perawatan atau obat-obatan kepada pihak perusahaan. Responden merasa bahwa perusahaan memberikan biaya yang sesuai dengan jumlah yang diklaim oleh karyawan. Namun sebanyak 11 orang responden 14,86 masih merasa kurang puas dikarenakan mereka beranggapan bahwa masih adanya proses keterlambatan proses yang terlalu lama dari perusahaan dalam membayar biaya ganti klaim tersebut, oleh karena itu karyawan berharap agar nantinya proses klaim biaya perawatan atau obat-obatan dapat dilakukan lebih cepat setelah karyawan memenuhi persyaratan dalam prosedur. Salah satu responden, Sudarmin, mengungkapkan bahwa “ Pengajuan klaim biaya perawatan ata u obat-obatan kepada pihak perusahaan selalu berjalan dengan lancar walaupun memang terkadang proses keterlambatan proses yang terlalu lama sempat merisaukan karyawan, namun prosedur yang diberikan oleh perusahaan memang harus dijalankan ”. 107 Tabel 5.25 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan terhadap Pelayanan Kesehatan yang Diberikan di Poliklinik Perusahaan No Kepuasan terhadap Pelayanan Kesehatan yang Diberikan di Poliklinik Perusahaan Frekuensi F Presentase 1 Puas 65 87,84 2 Kurang puas 9 12,16 3 Tidak puas 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.25 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 65 orang responden 87,84 merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan di Poliklinik perusahaan. Salah satu responden, Yusrizal, mengungkapkan bahwa “ Poliklinik perusahaan merupakan satu dari kelima program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara Mandiri Pelayanan Kesehatan Tanggungan Perusahaan yang dimiliki dan dijalankan oleh perusahaan. Perusahaan menyediakan Poliklinik di pabrik perusahaan guna keperluan darurat yang dapat digunakan oleh karyawan dan keluarga yang berdomisili di sekitar pabrik perusahaan. Poliklinik perusahaan tersebut memiliki tenaga medis yang baik dan obat-obatan serta perlengkapan yang cukup lengkap. Poliklinik perusahaan dibuka selama 24 jam namun pada hari Minggu tutup yang dapat membantu para karyawan dan keluarga baik di dalam maupun luar jam kerja shift untuk mendapatkan penanganan jika terjadi keadaan darurat dari pekerjaannya maupun diluar pekerjaannya. Tenaga medis yang ada di Poliklinik perusahaan akan memberikan penanganan terbaik yang dapat diberikan, namun jika tenaga medis 108 Poliklinik perusahaan tidak mampu menangani penyakit atau masalah yang sudah tergolong berat, tenaga medis yang ada di Poliklinik perusahaan tersebut dapat merujuk karyawan dan keluarga untuk dipindahkan ke Rumah Sakit rujukan demi mendapatkan penanganan selanjutnya. Poliklinik perusahaan sangat membantu karyawan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan secepatnya ”. Berdasarkan penuturan tersebut dapat diketahui bahwa kepuasan terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan di poliklinik perusahaan dicapai karena Poliklinik perusahaan dinilai sangat membantu karyawan untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan secepatnya, selain itu dikarenakan tenaga medis yang ada di poliklinik selalu siap sedia saat karyawan membutuhkan pelayanan kesehatan, dan penanganan yang diberikan selalu cepat dan baik untuk karyawan. Dan hal lain yang dirasakan oleh karyawan adalah ruangan poliklinik yang dapat memberikan kenyamanan bagi karyawan yang ingin mendapatkan pelayanan kesehatan dikarenakan terjaga kebersihannya, seperti: harus membuka sepatu jika memasuki Poliklinik perusahaan. Poliklinik perusahaan juga dianggap sangat membantu bagi karyawan dan keluarga yang berdomisili atau bertempat tinggal di sekitar perusahaan, dikarenakan karyawan itu sendiri maupun keluarganya dapat juga mendapatkan pelayanan kesehatan di Poliklinik perusahaan baik di dalam maupun luar jam kerja shift untuk mendapatkan penanganan jika terjadi keadaan darurat dari pekerjaannya maupun diluar pekerjaannya. Namun sebanyak 9 orang responden 12,16 masih merasa kurang puas dengan pelayanan kesehatan yang diberikan di Poliklinik perusahaan dikarenakan mereka merasa bahwa obat-obatan yang ada di Poliklinik perusahaan terkadang tidak lengkap dan tidak sesuai dengan keluhan karyawan. 109 Tabel 5.26 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Kompetensi Tenaga Medis yang Ada di Poliklinik Perusahaan No Tingkat Kompetensi Tenaga Medis yang Ada di Poliklinik Perusahaan Frekuensi F Presentase 1 Baik 67 90,54 2 Kurang baik 7 9,46 3 Tidak baik 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.26 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 67 orang responden 90,54 menyatakan bahwa tingkat kompetensi tenaga medis yang ada di Poliklinik perusahaan sudah baik, dikarenakan para tenaga medis yang ada di Poliklinik perusahaan memiliki kompetensi yang cukup baik, oleh karena itu mereka dapat melayani dan menangani karyawan juga dengan baik saat karyawan ingin mendapatkan pelayanan kesehatan, selain itu para tenaga medis juga memahami dengan baik setiap penyakit dari karyawan melalui keluhan yang diberikan, serta memberikan obat yang tepat. Namun sebanyak 7 orang responden 9,46 menganggap kompetensi yang sudah dimiliki oleh para tenaga medis di Poliklinik perusahaan tersebut masih kurang baik dan harus lebih ditingkatkan lagi, dikarenakan semakin banyaknya penyakit yang berkembang pada saat ini, dan diharapkan para tenaga medis dapat lebih mengerti lagi dalam penanganannya. 110 Tabel 5.27 Distribusi Responden Berdasarkan Kelengkapan Ketersediaan Obat-obatan yang Ada di Poliklinik Perusahaan No Kelengkapan Ketersediaan Obat-obatan yang Ada di Poliklinik Perusahaan Frekuensi F Presentase 1 Lengkap 60 81,08 2 Kurang lengkap 14 18,92 3 Tidak lengkap 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.27 dapat disimpulkan bahwa menurut 60 orang responden 81,08 menyatakan bahwa ketersediaan obat-obatan yang ada di Poliklinik perusahaan sudah lengkap. Sepengetahuan karyawan, obat- obatan yang ada di Poliklinik perusahaan juga merupakan obat-obatan yang selalu baru dan tidak pernah melewati batas tanggal kadaluarsa, selain itu setiap tahunnya perusahaan juga melakukan penambahan obat-obatan di Poliklinik perusahaan. Karyawan juga berpendapat bahwa obat-obatan yang diberikan kepada karyawan selalu dijelaskan aturan pemakaian atau anjuran konsumsi yang baik dari tenaga medis di Poliklinik perusahaan tersebut. Tetapi ada 14 orang responden 18,92 yang menyatakan bahwa ketersediaan obat-obatan yang ada di Poliklinik perusahaan masih kurang lengkap, dikarenakan karyawan merasa apapun keluhan penyakit yang diderita karyawan, mereka selalu diberikan obat yang sama oleh tenaga medis di Poliklinik perusahaan tersebut. 111 Tabel 5.28 Distribusi Responden Berdasarkan Kepuasan terhadap Pemeriksaan Kesehatan Berkala Setiap Tahun No Kepuasan terhadap Pemeriksaan Kesehatan Berkala Setiap Tahun Frekuensi F Presentase 1 Puas 67 90,54 2 Kurang puas 7 9,46 3 Tidak puas 0,00 Total 74 100,00 Sumber: Data Primer, Maret 2015 Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.28 dapat disimpulkan bahwa sebanyak 67 orang responden 90,54 merasa puas dengan adanya pemeriksaan kesehatan berkala setiap tahun yang dimiliki dan dijalankan di perusahaan. Dengan adanya pemeriksaan kesehatan berkala setiap tahun tersebut, karyawan merasa bahwa mereka dapat mengetahui penyakit dari gejala-gejala yang dirasakan. Namun sebanyak 7 orang responden 9,46 merasa masih kurang puas terhadap pemeriksaan kesehatan berkala yang hanya dilakukan sekali dalam setahun, dikarenakan menurut karyawan hal tersebut sangat kurang minim bagi karyawan. Karyawan menyarankan agar pemeriksaan kesehatan berkala dapat dilakukan setidaknya dua kali dalam setahun, agar kesehatan karyawan dapat lebih terkontrol. Selain itu, karyawan juga merasa masih kurang puas terhadap pemeriksaan kesehatan berkala tersebut karena hasil dari medical check-up tidak diberikan kepada karyawan. 112

V.3.4. Pengaruh