Tujuan dan Manfaat Jaminan Sosial Bagi PekerjaBuruh

31 c. bantuan sosial dan asuransi sosial; d. asuransi komersial dan asuransi sosial; e. peranggaran dan pendanaan Asyhadie, 2008: 26-27.

II.5.2. Tujuan dan Manfaat Jaminan Sosial Bagi PekerjaBuruh

Dari beberapa definisi jaminan sosial di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan jaminan sosial pada prinsipnya adalah: a. sebagai sarana untuk memberikan perlindungan dasar bagi pekerjaburuh guna mengatasi risiko-risiko ekonomissosial atau peristiwa-peristiwa tertentu, seperti: 1 kebutuhan akan pelayanan medis; 2 tertundanya, hilangnya atau turunnya sebagian penghasilan yang disebabkan karena:  sakit;  hamil;  kecelakaan kerja dan penyakit jabatan;  hari tua;  cacat;  kematian pencari nafkah. 3 tanggung jawab untuk keluarga dan anak-anak. b. sebagai sarana untuk mencapai tujuan sosial dengan memberikan ketenangan kerja bagi pekerjaburuh yang memiliki peranan besar bagi pelaksana pembangunan. Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan dilaksanakannya jaminan sosial bagi pekerjaburuh, yaitu sebagai berikut: 32 a. Jaminan sosial menciptakan ketenangan kerja bagi pekerjaburuh dan ketenangan berusaha bagi pengusaha sehingga mendorong terciptanya produktivitas kerja. b. Dengan adanya program jaminan sosial yang permanen, berarti pengusaha dapat melakukan perencanaan yang pasti untuk kesejahteraan pekerjaburuhnya, di mana biasanya pengeluaran-pengeluaran untuk jaminan sosial ini bersifat mendadak sehingga tidak bisa diperhitungkan terlebih dahulu. c. Dengan adanya jaminan sosial, praktis akan menimbulkan ikatan bagi pekerjaburuh untuk bekerja di perusahaan tersebut serta tidak berpindah ke tempat lain. d. Jaminan sosial juga akan ikut menciptakan ketenangan kerja serta menciptakan hubungan yang positif antara pekerjaburuh dan pengusaha. Hubungan yang positif ini sangat diperlukan untuk kegairahan dan semangat kerja ke arah kenaikan produksi perusahaan yang pada gilirannya akan menumbuhkan rasa ikut bertanggung jawabb dengan rasa ikut memiliki sebagaimana yang dikehendaki oleh konsepsi Hubungan Industrial Pancasila. e. Dengan adanya program jaminan sosial ini, kepastian akan perlindungan terhadap risiko-risiko dari pekerjaan akan terjamin, terutama untuk melindungi kelangsungan penghasilan pekerjaburuh yang sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan hidup beserta keluarganya. f. Secara nasional jaminan sosial ini akan memberi kontribusi berikut: 1 Iuran selalu diterima beberapa tahun sebelum pembayaran jaminan yang cukup besar karena adanya program berjangka panjang. 2 Dengan demikian, terjadinya pemupukan dana yang untuk sementara sebelum digunakan untuk membayar jaminan, bisa digunakandipinjam untuk dana pembangunan, baik sektoral maupun regional. Pemupukan dana atau 33 cadangan finansial ini lama kelamaan akan semakin besar disebabkan karena hal berikut:  Pembayaran jaminan dalam jumlah yang besar biasanya baru terjadi beberapa puluh tahun setelah terbentuknya program tersebut.  Perkembangan industri akan meningkatkan kepesertaan dengan bertambahnya jumlah perusahaan yang wajib ikut serta dalam program tersebut.  Distribusi penduduk yang cenderung pada umur muda, seperti di negara berkembang, akan memberikan peserta-peserta muda yang lebih banyak daripada mereka yang segera berhak untuk menerima jaminan. Dengan demikian, tujuan dan manfaat jaminan sosial amat besar, baik bagi pekerjaburuh maupun bagi pengusaha itu sendiri. Dengan mengikutsertakan pekerjaburuhnya dalam program jaminan sosial tenaga kerja, berarti pengusaha telah bertindak: a. melindungi pekerjaburuhnya sedemikian rupa dalam menghadapi segala risiko yang mungkin saja terjadi, baik karena adanya peralatan kerja yang serba modern dan mutakhir maupun karena penempatan pekerjaburuh yang tidak pada tempatnya atau bukan keahliannya; b. mendidik para pekerjaburuhnya untuk berhemat atau menabung yang dapat dinikmati sewaktu-waktu jika terjadi hal yang tidak diinginkan, terutama dalam menghadapi risiko hari tua atau pensiun; c. melindungi perusahaan dari keharusan memberikan jaminan sosial sesuai dengan prinsip tanggung jawab pengusaha yang kemungkinannya akan berjumlah besar karena risiko yang menimpa beberapa pekerjaburuh sekaligus, di mana risiko ini tidak diharapkan terjadinya; 34 d. memberikan ketenangan kepada pekerjaburuh beserta keluarganya, karena dengan terjadinya risiko yang tidak diharapkan, mereka akan memperoleh jaminan yang memadai yang tidak sulit untuk mengurusnya; e. dengan diikutsertakannya pekerjaburuh dalam program jaminan sosial tenaga kerja oleh pengusaha berarti pengusaha telah mencerminkan iktikad baik untuk melaksanakan suatu hubungan kerja yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Dampak semua tindakan pengusaha tersebut, para pekerjaburuh akan terangsang untuk mewujudkan ketekunan dan kegairahan dalam bekerja sehingga dengan demikian akan tercapai kelancaran roda perusahaan, keharmonisan dalam hubungan kerja sebagaimana yang dikehendaki konsepsi “Hubungan Industrial Pancasila”. Jika apa yang dikembangkan dalam konsepsi Hubungan Industrial Pancasila itu benar-benar berjalan dengan baik, pekerjaburuh bersama-sama dengan pengusaha bisa menyatu sebagai satu kesatuan dan bertekad bersama-sama bergotong royong, bekerja keras dalam suasana kekeluargaan mensukseskan misi perusahaan yang pada gilirannya akan meningkatkan pula kesejahteraan pekerjaburuh. Melihat peranan pengusaha dalam memberikan atau mempertanggungkan pekerjaburuh dalam program jaminan sosial tenaga kerja jelaslah sangat besar karena pengusaha yang lebih dominan menentukan kebijaksanaannya dalam menentukan arah jalannya “roda” perusahaan. Pengusaha yang bijaksana, yang mengerti bahwa pekerjaburuhnya adalah “tulang punggung” perusahaan, yang telah memberikan jasa dan pikirannya pada perusahaan tempatnya bekerja tentunya akan memberikan penghargaan kepada pekerjaburuh yang bersangkutan dengan 35 mempertanggungkannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja Asyhadie, 2008: 35-39.

II.6. JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JPK