Pengertian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK

35 mempertanggungkannya dalam program jaminan sosial tenaga kerja Asyhadie, 2008: 35-39.

II.6. JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN JPK

II.6.1. Pengertian Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK

Pemeliharaan kesehatan adalah bagian dari ilmu kesehatan yang bertujuan agar pekerjaburuh memperoleh kesehatan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. Pemeliharaan kesehatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktivitas pekerjaburuh sehingga dapat melaksanakan tugas sebaik-baiknya dan merupakan upaya kesehatan di bidang penyembuhan kuratif. Oleh karena itu, upaya penyembuhan memerlukan dana yang tidak sedikit dan memberatkan jika dibebankan kepada perorangan, sudah selayaknya diupayakan penanggulangan kemampuan masyarakat melalui program jaminan pemeliharaan kesehatan. Jaminan pemeliharaan kesehatan tersebut, selain untuk tenaga kerja yang bersangkutan juga untuk keluarganya Asyhadie, 2008: 87. Secara rinci tujuan dari pemeliharaan kesehatan ini dapat dikemukakan sebagai berikut. a. Meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan pekerjaburuh yang setinggi- tingginya baik fisik, mental maupun sosial sehingga memungkinkan dapat bekerja secara optimal. b. Mencegah dan melindungi pekerjaburuh dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kondisi lingkungan kerja. c. Menyesuaikan pekerjaburuh dengan pekerjaannya. d. Meningkatkan produktivitas kerja. 36 Dalam rangka mencapai tujuan di atas, maka sumber-sumber bahaya bagi kesehatan pekerjaburuh haruslah diperhatikan. Sumber-sumber bahaya ini dapat dilihat dari beberapa faktor berikut. 1. Faktor fisik, yang dapat berupa:  suara yang terlalu bising;  suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah;  penerangan yang kurang memadai;  ventilasi yang juga kurang memadai;  radiasi;  getaran mekanis;  tekanan udara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah;  bau-bauan di tempat kerja. 2. Faktor kimia, yang dapat berupa:  gasuap;  cairan;  debu-debuan;  butiran kristal dan bentuk-bentuk lain;  bahan-bahan kimia yang mempunyai sifat racun. 3. Faktor biologis, yang dapat berupa:  bakteri virus;  jamur, cacing, dan serangga;  tumbuh-tumbuhan dan lain-lain yang hidup atau timbul dalam lingkungan tempat kerja. 4. Faktor faal, yang dapat berupa:  sikap badan yang tidak baik pada waktu bekerja; 37  peralatan yang tidak sesuai atau tidak cocok dengan pekerjaburuh;  gerak yang senantiasa berdiri atau duduk;  proses, sikap dan cara kerja yang monoton;  beban kerja yang melampaui batas kemampuan. 5. Faktor psikologis, yang dapat berupa:  kerja yang terpaksa atau dipaksakan yang tidak sesuai dengan kemampuannya;  suasana kerja yang tidak menyenangkan;  pikiran yang senantiasa tertekan terutama karena sikap atasan atau teman sekerja yang tidak sesuai;  pekerjaan yang cenderung lebih mudah menimbulkan kecelakaan atau penyakit. Meskipun faktor-faktor di atas terus diperhatikan, namun setiap orang di masa hidupnya pasti pernah mengalami sakit dengan segala risiko dan konsekuensi dari sakit tersebut. Dalam pengertian jaminan sosial, sakit merupakan keadaan sementara yang berakhir dengan kesembuhan, cacat tetap atau kematian. Pembiayaan yang timbul guna menanggulangi risiko sakit tersebut akan berupa biaya pengobatan dan perawatan, mengganti hilangnya penghasilan, dan dalam hal pekerjaburuh wanita termasuk juga biaya pemeliharaan kehamilan. Berkaitan dengan apa yang diuraikan di atas, maka upaya pemeliharaan kesehatan harus tetap dilakukan. Secara medis pemeliharaan kesehatan meliputi jenis pelayanan sebagai berikut: 1. pelayanan dokter umum, termasuk kunjungan ke rumah sakit; 2. pemeliharaan diagnostik; 3. pelayanan dokter spesialis; 38 4. penyediaan obat-obatan; 5. pemeliharaan kehamilan oleh dokter atau bidan; 6. pemeliharaan bayi dan perawatannya di rumah sakit; 7. pemeliharaan gigi; 8. perawatan khusus; 9. pelayanan rehabilitasi dan anggota badan tiruan; 10. pelayanan ambulans Asyhadie, 2008: 191-194.

II.6.2. Iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK