29 2
Faktor kimia; yaitu berbagai bahan kimia berbahaya dan beracun B3 yang dapat berbentuk: padat, cair, gas, uap, aerosol, debu, kabut, asap.
3 Faktor biologi, antara lain berupa: bakteri, virus, jamur, cacing, parasit.
4 Faktor fisiologi atau ergonomi; yaitu faktor yang mempengaruhi keserasian
antara tenaga kerja dan pekerjaannya tata letak
lay out
perangkat kerja, ukuran peralatan kerja, sikap kerja dan cara kerja. Ketidakserasian dari
faktor tersebut dapat menimbulkan cidera, sakit otot, sakit pinggang, cedera punggung, dan lain-lain.
5 Faktor psikososial, antara lain berupa: hubungan kerja yang kurang baik, sifat
pekerjaan yang monoton, tak sesuai bakat, kesejahteraan yang kurang, dan lain-lain. Faktor ini selain akan menurunkan produktivitas, juga dapat
menimbulkan penyakit-penyakit psikosomatik yaitu penyakit yang bersifat fisik akibat pengaruh tekanan psikologis, misalnya: sakit maag gastritis,
tekanan darah tinggi hipertensi, jantung, dan lain-lain. c.
Kepasitas kerja Kapasitas kerja seseorang sangat dipengaruhi oleh: keterampilan, kesegaran
jasmani, keadaan kesehatan, kerentanan terhadap penyakit, tingkat atau status gizi, umur, jenis kelamin, dan ukuran-ukuran tubuh antropometri.
II.5. JAMINAN SOSIAL
II.5.1. Pengertian Jaminan Sosial
Di dalam Pasal 1 Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS, jaminan sosial adalah salah satu bentuk
perlindungan sosial untuk menjamin seluruh rakyat agar dapat memenuhi kebutuhan
dasar hidupnya yang layak.
30 Jaminan sosial dapat diartikan secara luas dan dapat pula diartikan secara
sempit. Dalam pengertiannya yang luas jaminan sosial ini meliputi berbagai usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat danatau pemerintah. Usaha-usaha tersebut
oleh Sentanoe Kertonegoro dikelompokkan dalam empat kegiatan usaha utama, yaitu
sebagai berikut:
a. Usaha-usaha yang berupa pencegahan dan pengembangan, yaitu usaha-usaha di
bidang kesehatan, keagamaan, keluarga berencana, pendidikan, bantuan hukum, dan lain-lain yang dapat dikelompokkan dalam pelayanan sosial
social service
. b.
Usaha-usaha yang berupa pemulihan dan penyembuhan, seperti bantuan untuk bencana alam, lanjut usia, yatim piatu, penderita cacat dan berbagai ketunaan
yang dapat disebut sebagai bantuan sosial
social assistance
. c.
Usaha-usaha yang berupa pembinaan, dalam bentuk perbaikan gizi, perumahan, transmigrasi, koperasi, dan lain-lain yang dapat dikategorikan sebagai sarana
sosial
social infra structure
. d.
Usaha-usaha di bidang perlindungan ketenagakerjaan yang khusus ditunjukkan untuk masyarakat tenaga kerja yang merupakan inti tenaga pembangunan dan
selalu menghadapi risiko-risiko sosial ekonomi, digolongkan dalam asuransi sosial
social insurance
. Keempat kegiatan usaha utama tersebut, kemudian oleh beliau diaplikasikan
dalam berbagai sistem jaminan sosial untuk mengatasi risiko ekonomis. Sistem jaminan sosial tersebut adalah berupa:
a. pencegahan dan penanggulangan;
b. pelayanan dan tunjangan;
31 c.
bantuan sosial dan asuransi sosial; d.
asuransi komersial dan asuransi sosial; e.
peranggaran dan pendanaan Asyhadie, 2008: 26-27.
II.5.2. Tujuan dan Manfaat Jaminan Sosial Bagi PekerjaBuruh