8 Berangkat dari kondisi yang telah diuraikan, Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian berkenaan dengan pelaksanaan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK secara Mandiri serta melihat sejauh mana keberhasilan pelaksanaan
program tersebut. Untuk itu Peneliti mengangkat permasalahan yang dirangkum dalam penelitian sebuah karya ilmiah berbentuk skripsi dengan judul: “Evaluasi
Pelaksanaan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK Secara Mandiri Oleh PT Indofood CBP
Consumer Branded Products
Sukses Makmur Tbk Terbuka Cabang Medan”.
I.2. Perumusan Masalah
Menurut Suryabrata 2008: 17, perumusan masalah dibuat setelah masalah diidentifikasi dan dipilih. Perumusan ini penting, karena hasilnya akan menjadi
penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Berdasarkan uraian latar belakang, maka yang menjadi permasalahan adalah sebagai berikut: “Bagaimana pelaksanaan
program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK secara mandiri oleh PT Indofood CBP
Consumer Branded Products
Sukses Makmur Tbk Terbuka Cabang Medan?”
I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.3.1. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK secara mandiri oleh
PT Indofood CBP
Consumer Branded Products
Sukses Makmur Tbk Terbuka
Cabang Medan.
9
I.3.2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Institusi PT Indofood CBP
Consumer Branded
Products Sukses Makmur Tbk Terbuka Cabang Medan sebagai evaluasi penyelenggaraan program
Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK.
b. Bagi Perusahaan Swasta mitra, sebagai masukan dalam evaluasi
penyelenggaraan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK.
c. Bagi Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara, sebagai masukan untuk penelitian tentang program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan secara khusus dan Jaminan Sosial
Tenaga Kerja secara umum.
d. Bagi peneliti, sebagai media belajar dalam menerapkan ilmu yang diperoleh
selama mengikuti perkuliahan.
I.4. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan sistematika yang secara garis besar terdiri dari enam bab dan sejumlah sub bab. Dengan harapan agar mudah
dalam penyusunan dan pemahaman isi serta pesan yang ingin disampaikan maka penulis menguraikan secara ringkas pembahasan dalam skripsi ini sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat peneltian serta sistematika penelitian.
BAB II: TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan objek yang diteliti, kerangka pemikiran, defenisi konsep dan
defenisi operasional.
10
BAB III: METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
BAB IV: DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang sejarah singkat serta gambaran umum lokasi penelitian.
BAB V: ANALISA DATA
Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian beserta dengan analisisnya.
BAB VI: PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran yang bermanfaat sehubungan
dengan penelitian yang telah dilakukan
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1. EVALUASI
II.1.1. Pengertian Evaluasi
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, evaluasi adalah suatu penilaian yang ditujukan kepada seseorang, sekelompok, atau suatu kegiatan. Sebagai
penilaian, bisa saja penilaian ini menjadi netral, positif, negatif atau bahkan gabungan dari keduanya. Ketika sesuatu dievaluasi biasanya orang yang
mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai atau manfaatnya. Stufflebeam dan Shinkfield dalam Widoyoko, 2011: 3 menyatakan bahwa:
Evaluasi merupakan suatu proses menyediakan informasi yang dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk menentukan harga dan jasa
the worth and merit
dari tujuan yang dicapai, desain, implementasi dan dampak untuk membantu membuat
keputusan, membantu pertanggungjawaban dan meningkatkan pemahaman terhadap fenomena. Menurut rumusan tersebut, inti dari evaluasi adalah penyediaan informasi
yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan. Evaluasi merupakan proses yang menentukan sejauh mana tujuan pendidikan
dapat dicapai. Dalam pelaksanaan evaluasi ada tujuh elemen yang harus dilakukan, yaitu 1 penentuan fokus yang akan dievaluasi
focusing the evaluation
, 2 penyusunan desain evaluasi
designing the evaluation
, 3 pengumpulan informasi
collecting information
, 4 analisis dan interpretasi informasi
analyzing and interpreting
, 5 pembuatan laporan
reporting information
, 6 pengelolaan evaluasi
managing evaluation
, dan 7 evaluasi untuk evaluasi
evaluating evaluation
Brinkerhoff dalam Widoyoko, 2011: 4.
12 Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana tujuan pendidikan sudah tercapai Ralph Tyler dalam Arikunto, 2009: 3.
Evaluasi adalah suatu upaya untuk mengukur secara objektif terhadap pencapaian hasil yang telah dirancang dari suatu aktifitas atau program yang telah
dilaksanakan sebelumnya, yang mana hasil penelitian yang dilakukan menjadi umpan balik bagi aktifitas perencanaan baru yang akan dilakukan berkenaan dengan
aktifitas yang sama di masa depan Yusuf dalam Siagian dan Suriadi, 2010: 116. Pengertian lain dikemukakan oleh H. Weis dalam Jones, 2001 yang
menyatakan bahwa evaluasi adalah suatu aktivitas yang dirancang untuk menimbang manfaat atau efektivitas suatu program melalui indikator yang khusus, teknik
pengukuran, metode analisis, dan bentuk perencanaan. Dari berbagai pengertian yang telah disebutkan, evaluasi semestinya mempunyai tolak ukur atau target sasaran yang
telah ditetapkan dari awal perencanaan dan merupakan tujuan yang hendak dicapai Siagian dan Suriadi, 2010: 117.
Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup evaluasi secara sederhana dapat dibedakan atas empat kelompok Azwar, 1996: 12 yakni:
1. Penilaian terhadap masukan
input
yaitu penilaian yang menyangkut pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan sumber
sarana. 2.
Penilaian terhadap proses
process
yaitu penilaian yang lebih dititikberatkan pada pelaksanaan program, apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
atau tidak. Proses yang dimaksud disini mencakup semua tahap administrasi, mulai dari perencanaan, pengorganisasian, dan aspek pelaksanaan program.
13 3.
Penilaian terhadap keluaran
output
yaitu penilaian terhadap hasil yang dapat dicapai dari pelaksanaan suatu program.
4. Penilaian terhadap dampak
impact
yaitu penilaian yang mencakup pengaruh yang ditimbulkan dari pelaksanaan suatu program.
Evaluasi berusaha mengidentifikasi mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pelaksanaan atau penerapan program. Evaluasi Suharto, 2005: 119 bertujuan
untuk: 1.
Mengidentifikasi tingkat pencapaian tujuan. 2.
Mengukur dampak langsung yang terjadi pada kelompok sasaran. 3.
Mengetahui dan menganalisis konsekuensi-konsekuensi lain yang mungkin terjadi di luar rencana
externalities
. Evaluasi mengandung dua aspek yang saling terkait Parsons, 2001: 546:
1. Evaluasi kebijakan dan kandungan programnya;
2. Evaluasi terhadap orang-orang yang bekerja di dalam organisasi yang
bertanggung jawab untuk mengimplementasikan kebijakan dan program.
II.1.2. Jenis-Jenis Evaluasi
Secara umum, evaluasi dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Evaluasi pada Tahap Perencanaan
Kata evaluasi sering digunakan dalam tahap perencanaan dalam rangka mencoba memilih dan menentukan skala prioritas terhadap berbagai altenatif dan
kemungkinan terhadap cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk itu diperlukan berbagai teknik yang dapat dipakai oleh perencana. Satu hal
yang patut dipertimbangkan dalam kaitan ini adalah bahwa metode-metode yang
14 ditempuh dalam pemilihan prioritas tidak selalu sama untuk setiap keadaan,
melainkan berbeda menurut hakekat dari permasalahannya sendiri. b.
Evaluasi pada Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini, evaluasi adalah suatu kegiatan dengan melakukan analisa untuk
menentukan tingkat kemajuan pelaksanaan dibanding dengan rencana. Terdapat perbedaan antara evaluasi menurut pengertian ini dengan mentoring. Mentoring
menganggap bahwa tujuan yang ingin dicapai sudah tepat dan bahwa program tersebut direncanakan untuk dapat mencapai tujuan tersebut. Mentoring melihat
apakah pelaksanaan proyek sudah sesuai dengan rencana dan bahwa rencana tersebut sudah tepat untuk mencapai tujuan. Sedangkan evaluasi melihat sejauh
mana proyek masih tetap dapat mencapai tujuannya, apakah tujuan tersebut sudah berubah, apakah pencapaian hasil program tersebut akan memecahkan
masalah yang ingin dipecahkan. Evaluasi juga mempertimbangkan faktor-faktor luar yang mempengaruhi keberhasilan proyek tersebut, baik membantu atau
menghambat. c.
Evaluasi pada Tahap Paska Pelaksanaan Dari sini pengertian evaluasi hampir sama dengan pengertian pada tahap
pelaksanaan, hanya perbedaanya yang dinilai dan dianalisa bukan lagi tingkat kemajuan pelaksanaan dibanding rencana, tetapi hasil pelaksanaan dibanding
dengan rencana yakni apakah dampak yang dihasilkan oleh pelaksanaan kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai Nugroho, 2009:537.
15
II.1.3. Fungsi Evaluasi
Fungsi utama evaluasi, pertama memberi informasi yang
valid
dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan
kesempatan yang telah dicapai melalui tindakan
public
. Kedua, evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan
tujuan dan target, nilai diperjelas dengan mendefinisikan dan mengoperasikan tujuan dan target. Nugroho 2004 mengatakan bahwa evaluasi akan memberikan informasi
yang
valid
dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan yang telah dicapai melalui tindakan publik
Nugroho, 2004:185. Wujud dari hasil evaluasi adalah adanya rekomendasi dari evaluator untuk
pengambilan keputusan
decision maker
. Menurut Arikunto dan Safruddin 2009:22 ada empat kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi pelaksanaan program, yaitu: a Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya, atau tidak dapat terlaksana
sebagaimana diharapkan; b Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan terdapat kesalahan tetapi hanya sedikit; c
Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu sudah berjalan sesuai dengan harapan dan memberikan hasil yang
bermanfaat; d Menyebarluaskan program melaksanakan program di tempat-tempat lain atau mengulangi lagi program di lain waktu, karena program tersebut berhasil
dengan baik maka jika dilaksanakan lagi di tempat dan waktu yang lain. Evaluasi memainkan sejumlah fungsi utama dalam analisis kebijakan antara
lain Dunn, 1999: 609:
16 1.
Evaluasi memberi informasi yang valid dan dapat dipercaya mengenai kinerja kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan telah dapat
dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini, evaluasi mengungkapkan seberapa jauh tujuan-tujuan tertentu dan target tertentu yang telah dicapai.
2. Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang
mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan mendefenisikan dan mengopersikan tujuan dan target.
3. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan
lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi tentang tidak memadainya kinerja kebijakan dapat memberi sumbangan pada perumusan ulang
masalah kebijakan. Evaluasi dapat pula menyumbang pada defenisi alternatif kebijakan yang baru atau revisi kebijakan.
Dari fungsi-fungsi evaluasi yang telah dikemukakan beberapa ahli, dapatlah disimpulkan bahwa evaluasi merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh
seseorang untuk melihat sejauh mana keberhasilan sebuah program. Keberhasilan program itu sendiri dapat dilihat dari dampak atau hasil yang dicapai program
tersebut.
II.1.4. Proses Evaluasi
Jika ditinjau dari aspek tingkat pelaksanaannya, secara umum evaluasi terhadap suatu program dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis Siagian dan
Suriadi, 2012: 173 yaitu: 1.
Penilaian atas perencanaan, yaitu mencoba memilih dan menerapkan prioritas terhadap berbagai alternatif dan kemungkinan atas cara mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya.
17 2.
Penilaian atas pelaksanaan, yaitu melakukan analisis tingkat kemajuan pelaksanaan dibandingkan dengan perencanaan, di dalamnya meliputi apakah
pelaksanaan program sesuai dengan apa yang direncanakan, apakah ada perubahan-perubahan sasaran maupun tujuan dari program yang sebelumnya
direncanakan. 3.
Penilaian atas aktivitas yang telah selesai dilaksanakan, yaitu menganalisis hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang sebelumnya ditetapkan.
II.1.5. Tolak Ukur Evaluasi
Suatu program dapat dievaluasi apabila ada tolak ukur yang nantinya dijadikan penilaian suatu program. Berhasil atau tidaknya program berdasarkan
tujuan yang dibuat sebelumnya harus memiliki tolak ukur, dimana tolak ukur ini harus dicapai dengan baik oleh sumber daya yang mengelolanya.
Adapun yang menjadi tolak ukur dalam evaluasi suatu program adalah: 1.
Ketersediaan sarana untuk mencapai tujuan tersebut. 2.
Apakah hasil proyek sesuai dengan hasil yang diinginkan. 3.
Apakah sarana atau kegiatan yang dibuat benar-benar dapat dicapai atau dimanfaatkan oleh orang-orang yang benar-benar membutuhkannya.
4. Apakah sarana yang disediakan benar-benar dilakukan untuk tujuan semula.
5. Berapa persen jumlah atau luas sasaran sebenarnya yang dapat dijangkau oleh
program. 6.
Bagaimana mutu pekerjaan atau saran yang dihasilkan dari program. 7.
Berapa banyak sumber daya tenaga, dana, barang yang sudah digunakan diinvestasikan untuk mencapai tujuan tersebut.
18 8.
Apakah sumber daya dan kegiatan yang dilakukan benar-benar dimanfaatkan secara maksimal.
9. Apakah kegiatan yang dilakukan benar-benar memberikan masukan terhadap
perubahan.
II.2. PROGRAM
Arikunto dan Safruddin 2010: 3-4 menyebutkan dua pengertian program, secara umum dan khusus. Pengertian program secara umum adalah rencana atau
rancangan kegiatan yang akan dilakukan. Sedangkan pengertian secara khusus, adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dengan
waktu dan pelaksanaannya biasanya membutuhkan waktu yang panjang. Program juga merupakan rangkaian kegiatan yang membentuk satu sistem yang saling terkait
satu dengan lainnya dengan melibatkan lebih dari satu orang untuk melaksanakannya.
Menurut Isaac dan Michael dalam Muzayanah, 2011: 17, sebuah program harus diakhiri dengan evaluasi untuk melihat apakah program tersebut berhasil
menjalankan fungsi sebagaimana yang telah ditetapkan sebelumnya. Secara umum evaluasi merupakan proses mengumpulkan informasi mengenai suatu objek,
memberi nilai suatu objek, dan membandingkannya dengan kriteria, standar, dan indikator.
Program adalah cara tersendiri dan khusus yang dirancang demi pencapaian suatu tujuan tertentu. Dengan adanya suatu program, maka segala rancangan akan
lebih teratur dan lebih mudah untuk dilaksanakan. Oleh karena itu, maka program adalah unsur pertama yang harus ada bagi berlangsungnya aktivitas yang teratur,
karena dalam program telah dirangkum berbagai aspek, seperti:
19 1.
Adanya tujuan yang mau dicapai. 2.
Adanya berbagai kebijakan yang diambil dalam upaya pencapaian tujuan tersebut.
3. Adanya prinsip-prinsip dan metode-metode yang harus dijadikan acuan dengan
prosedur yang harus dilewati. 4.
Adanya pemikiran atau rancangan tentang anggaran yang diperlukan. 5.
Adanya strategi yang harus diterapkan dalam pelaksanaan aktivitas Wahab dalam Siagian dan Suriadi, 2010: 117.
Menurut Charles O. Jones, pengertian program adalah cara yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat membantu
seseorang untuk mengindentifikasi suatu aktivitas sebagai program atau tidak yaitu: 1.
Program cenderung membutuhkan staf, misalnya untuk melaksanakan atau sebagai pelaku program.
2. Program biasanya memiliki anggaran tersendiri, program kadang biasanya juga
diidentifikasikan melalui anggaran. 3.
Program memiliki identitas sendiri, yang bila berjalan secara efektif dapat diakui oleh publik.
Program terbaik di dunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan
memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang menjadi solusi
terbaik Jones, 1996:295.
20
II.3. EVALUASI PROGRAM