Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari seluruh pembahasan mengenai Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Asing TKA di Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Larangan dan pengecualian dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA
ditinjau dari Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, yaitu : a.
Larangan dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA, adalah sebagai berikut : a. 1. Pasal 42 ayat 2, menyatakan bahwa “Pemberi kerja orang perseorangan
dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing”; a. 2. Pasal 46 ayat 1, menyatakan bahwa “Tenaga kerja asing dilarang menduduki
jabatan yang mengurusi personalia danatau jabatan-jabatan tertentu”. b. Pengecualian dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA, adalah sebagai
berikut : b. 1. Pasal 42 ayat 3, menyatakan bahwa “Kewajiban memiliki izin sebagaimana
dimaksud dalam ayat 1, tidak berlaku bagi perwakilan negara asing yang mempergunakan tenaga kerja asing sebagai pegawai diplomatik dan konsuler”;
b. 2. Pasal 43 ayat 3, menyatakan bahwa “Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, yaitu : pemberi kerja yang menggunakan tenaga kerja asing harus
memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing RPTKA yang disahkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk, tidak berlaku bagi instansi pemerintah,
badan-badan internasional dan perwakilan negara asing”; b. 3. Pasal 45 ayat 2, menyatakan bahwa “Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat 1, yaitu : menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih
Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
keahlian dari tenaga kerja asing serta melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia yang sesuai dengan kualifikasi jabatan yang
diduduki oleh tenaga kerja asing, tidak berlaku bagi tenaga kerja asing yang menduduki jabatan direksi danatau komisaris”;
b. 4. Pasal 47 ayat 2, menyatakan bahwa “Kewajiban membayar kompensasi sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 tidak berlaku bagi instansi pemerintah,
perwakilan negara asing, badan-badan internasional, lembaga sosial, lembaga keagamaan dan jabatan-jabatan tertentu di lembaga pendidikan”.
2. Prosedur perizinan mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA menurut Kep. Menakertrans No. Kep. 20MenIII2004 yaitu bahwa pada prinsipnya, filosofi
penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia adalah mereka yang dibutuhkan dalam 2 dua hal sebagai berikut, yaitu :
a. Tenaga Kerja Asing yang membawa modal sebagai investor;
b. Tenaga Kerja Asing yang membawa skill dalam rangka transfer teknologi atau pun
keterampilan. Selain karena kedua alasan tersebut diatas, pada hakekatnya tidak diperkenankan
menggunakan Tenaga Kerja Asing dan harus mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia.
3. Prosedur pelaksanaan program Jamsostek bagi Tenaga Kerja Asing TKA menurut Per. Menakertrans No. PER.
02MENXII2004 yaitu Pengusaha yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang telah memiliki perlindungan melalui
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di negara asalnya yang sejenis dengan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3
Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, tidak wajib mengikutsertakan tenaga kerja asing yang bersangkutan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di
Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
Indonesia dan keikutsertaan Tenaga Kerja Asing pada Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di negara asalnya harus dibuktikan dengan polis asuransi asli.
B. Saran