Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
modal asing PMA di propinsi Sumatera Utara pada tahun 2003 sebesar 142,48 juta dollar Amerika Serikat AS. Pada tahun 2004 sebesar 149,18 juta dollar Amerika Serikat
AS dan pada tahun 2005 meningkat menjadi 207,61 juta dollar Amerika Serikat AS. Sementara itu, berdasarkan realisasi investasi PMA di propinsi Sumatera Utara
mulai tahun 1968 sampai Maret 2006, Jepang masih menduduki peringkat pertama dengan nilai investasi 2,1 miliar dollar AS. Empat negara berikutnya diduduki
Luksemburg 610,3 juta dollar AS, Inggris 259 juta dollar AS, Singapura 250,16 juta dollar AS dan Malaysia 120,09 juta dollar AS.
33
B. Alasan-alasan Mengapa Tenaga Kerja Asing TKA dibutuhkan di Indonesia
Salah satu tujuan pembentukan pemerintahan negara adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Amanat tersebut, antara lain telah dijabarkan dalam Pasal 33
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan merupakan amanat konstitusi yang mendasari pembentukan seluruh peraturan perundang-undangan di bidang
perekonomian. Berkaitan dengan hal tersebut, penanaman modal harus menjadi bagian dari
penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja,
meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, serta
mewujudkan kesejahteraan masyarakat dalam suatu sistem perekonomian yang berdaya saing.
34
Dalam hal ini adalah penanaman modal asing di Indonesia yang dilakukan oleh perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, danatau pemerintah asing yang
33
Ibid
34
Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal.
Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
melakukan penanaman modal di wilayah negara Republik Indonesia baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang bekerja sama dengan penanam
modal dalam negeri. Dalam rangka untuk menarik investasi dari luar negeri, tanpa mengurangi prinsip
kebijaksanaan penempatan Tenaga Kerja Asing, maka perlu diciptakan iklim investasi yang sejuk di Indonesia, yaitu dengan cara :
1. Indonesia perlu menciptakan iklim politik yang stabil dan kondusif bagi
pembangunan ekonomi yang memiliki wawasan global, baik dari segi pemasaran maupun pemilikan modal. Iklim politik ini perlu memiliki wawasan ke masa depan
yang jelas, memberikan kepastian dan stabilitas yang dapat menjadi lahan yang subur bagi tumbuhnya kepercayaan para penanam modal asing.
2. Para penanam modal perlu mendapat keyakinan bahwa semua sistem pendukung yang
diperlukan untuk melancarkan produksi tersedia dalam jumlah yang mencukupi dan mutu yang tinggi.
3. Para pemilik modal akan menanamkan modalnya di Indonesia hanya bila mereka
yakin bahwa kebijaksanaan Pemerintah memungkinkan mereka mendapatkan keuntungan secara ekonomis dan finansial.
4. Kesadaran kita untuk menjadi bagian integral dari jaringan global dalam bidang
ekonomi dan perdagangan dengan sendirinya akan menyebabkan kita lebih banyak bersentuhan dengan sistem sosial budaya bangsa lain. Menghadapi kenyataan ini,
maka di Indonesia perlu dikembangkan sikap toleran yang tinggi tetapi sekaligus juga bersifat selektif di dalam melakukan proses akulturasi.
5. Kini kita telah memasuki era industrialisasi dengan memanfaatkan kemajuan
teknologi, khususnya teknologi produksi. Namun perlu disadari bahwa teknologi canggih pada dasarnya membuka prospek dan wawasan baru termasuk penciptaan
Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
lapangan kerja baru. Memang harus benar-benar diperhatikan supaya pemilihan suatu teknologi produksi dapat memberikan keunggulan dalam penghematan biaya dan
keunggulan mutu, sehingga produk dan jasa yang dihasilkan dapat bersaing di pasar global. Bila keunggulan ini dapat dicapai maka suatu industri dapat mendorong
tumbuhnya industri baru sehingga mampu menciptakan peluang kerja yang lebih besar lagi.
35
Adapun dualisme ketenagakerjaan di Indonesia biasanya ditandai dengan dua masalah dasar, yaitu :
1. Terjadinya kelebihan tenaga kerja kasar atau pun tenaga kerja non ahli yang tingkat
pendidikannya rendah. 2.
Sedikit atau terbatasnya persediaan atau permintaan tenaga ahli. Biasanya untuk posisi yang demikian selalu diduduki oleh pekerja yang memiliki
tingkat pendidikan yang tinggi. Implikasinya adalah banyak tenaga kerja asing TKA yang bekerja di Indonesia impor tenaga kerja.
36
1. Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja terampil dan profesional pada bidang-
bidang tertentu yang belum dapat diisi oleh tenaga kerja Indonesia; Adapun tujuan penempatan Tenaga Kerja Asing di Indonesia adalah sebagai
berikut :
2. Untuk mempercepat proses pembangunan nasional dengan jalan mempercepat proses
alih teknologi atau alih ilmu pengetahuan, terutama di bidang Industri; 3.
Untuk memberikan perluasan kesempatan kerja bagi tenaga kerja di Indonesia; 4.
Untuk peningkatan investasi asing sebagai penunjang modal pembangunan di Indonesia.
37
35
Abdul Latief, Drs., Sumber Daya Manusia dan Legal Aspek Tenaga Kerja Asing, www.google.com, diakses tanggal 11 April 2007.
36
Jaminan Keamanan Tenaga Kerja., www.google.com, diakses tanggal 25 Februari 2007.
Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
Sampai saat ini dan mungkin juga untuk beberapa waktu yang akan datang, penggunaan tenaga kerja warga negara asing di Indonesia sulit untuk dihindarkan atau
dicegah, disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut : 1.
Adanya tenaga kerja warga negara asing pendatang dimungkinkan karena ada kaitannya dengan penanaman modal dan masuknya barang-barang modal dari luar
yang masih dibutuhkan sebagai pelengkap dalam rangka pembangunan nasional serta penguasaan dan alih teknologi yang merupakan proses berlanjut dan
berkesinambungan. 2.
Proses “Peng-Indonesianisasi-an” tenaga kerja masih memerlukan persiapan dan waktu dalam upaya tersedianya cukup jumlah tenaga kerja yang ahli dan terampil
untuk menggantikan tenaga kerja warga negara asing. 3.
Kurang cukup tersedianya tenaga kerja Indonesia yang memenuhi syarat untuk melakukan pekerjaan yang tersedia.
4. Pemakaian mesin-mesin yang bersifat canggih yang mengandung resiko yang tinggi,
sehingga bila tidak ditangani oleh mereka yang ahli dapat mengakibatkan kerugian yang besar, berupa kehilangan baik yang bersifat materi maupun non materi.
5. Semakin luas dan berkembang berbagai usaha yang membutuhkan tenaga kerja warga
negara asing.
38
Namun demikian, kehadiran tenaga kerja asing harus sesuai dengan prinsip kebijaksanaan penggunaan tenaga kerja asing, yaitu : membawa dampak terjadinya
lapangan usaha, lapangan kerja, alih keterampilan dan teknologi, dan peningkatan ekspor khususnya ekspor non-migas. Hal ini berarti bahwa kehadiran Tenaga Kerja Warga
Negara Asing Pendatang, harus membawa dampak secara langsung terhadap :
37
Budiono, Abdul Rachmad, SH.MH., Op. Cit., hal. 265.
38
Syarif H.S. Loc. Cit., hal. 17-18.
Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
1. Terjadinya perluasan kesempatan kerja dan perlindungan terhadap pasar kerja dalam
negeri; 2.
Perluasan lapangan usaha yang mengantisipasi alih keterampilan dan teknologi. Sejalan dengan hal tersebut, maka sangat diperlukan pemahaman yang mendasar
akan Penggunaan Tenaga Kerja Asing Pendatang, agar kehadiran mereka tidak menjadi bumerang bagi tenaga kerja Indonesia TKI yang pada akhirnya dapat merugikan
kepentingan nasional, dengan tetap memperhatikan berbagai prasyarat dan kriteria investasi internasional dalam era globalisasi yang serba kompetitif.
39
1. Tenaga Kerja Asing yang membawa modal sebagai investor;
Pada prinsipnya, filosofi penggunaan Tenaga Kerja Asing di Indonesia adalah mereka yang dibutuhkan dalam 2 dua hal sebagai berikut, yaitu :
2. Tenaga Kerja Asing yang membawa skill dalam rangka transfer teknologi atau pun
keterampilan. Selain karena kedua alasan tersebut diatas, pada hakekatnya tidak diperkenankan
menggunakan Tenaga Kerja Asing dan harus mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia.
40
Hal ini sesuai dengan Keputusan Presiden No. 75 Tahun 1995 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang, menyatakan bahwa “Setiap
pengguna Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang TKWNAP wajib mengutamakan penggunaan tenaga kerja Indonesia di semua bidang dan jenis pekerjaan
yang tersedia”.
41
39
Abdul Latief, Drs., Sumber Daya Manusia dan Legal Aspek Tenaga Kerja Asing, www.google.com, diakses tanggal 11 April 2007.
40
Umar Kasim, Perbandingan Pengaturan Mengenai Tenaga Kerja Asing TKA yang Menduduki Jabatan Anggota Direksi atau Komisaris, www.google.com, diakses tanggal 4 September 2007.
41
Pasal 2 ayat 1 Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 1995 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang.
Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007.
USU Repository © 2009
C. Larangan-larangan dan Pengecualian dalam Mempekerjakan Tenaga Kerja