Syarat-syarat dan Prosedur Perizinan Penempatan Tenaga Kerja Asing TKA

Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 c. TKWNAP sebagai pekerja sosial yang telah memperoleh persetujuan dari pimpinan instansi danatau lembaga terkait; d. TKWNAP yang melakukan pekerjaan yang bersifat mendesak atas persetujuan Menteri Tenaga Kerja berdasarkan pertimbangan dari Menteri teknis terkait; e. TKWNAP bagi tenaga pengajar dan instruktur asing setelah mendapat persetujuan dari pimpinan instansi danatau lembaga terkait. 50

D. Syarat-syarat dan Prosedur Perizinan Penempatan Tenaga Kerja Asing TKA

Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, menyatakan bahwa “Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk”. 51 Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Asing, menyatakan bahwa “Majikan dilarang mempekerjakan orang asing tanpa izin dari Menteri”. 52 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 3 Tahun 1990 Tentang Pemberian Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang, menyatakan bahwa “Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang, selanjutnya disingkat IKTA adalah izin tertulis yang diberikan oleh Menteri Tenaga Kerja Dari Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan dan Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Asing dapat disimpulkan, bahwa sebelum tenaga kerja asing melakukan pekerjaan maka terlebih dahulu harus mendapatkan izin kerja. 50 Pasal 4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1998 Tentang Penyempurnaan Pasal 4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1997 Tentang Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan. 51 Pasal 42 Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. 52 Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 atau Pejabat ditunjuk kepada Pemohon untuk mempekerjakan TKWNAP di Indonesia dengan menerima upah atau tidak selama waktu tertentu dan pada jabatan tertentu.” 53 1. Izin Kerja Tenaga Asing – Baru Menurut Drs. H.S. Syarif, ada 2 dua macam izin kerja, yaitu : 1. Izin mempekerjakan tenaga kerja warga negara asing. 2. Izin melakukan pekerjaan bebas. Dalam hal ini, menurut jenisnya ada 3 tiga izin kerja tenaga kerja asing, yaitu : Yaitu : Izin yang diberikan untuk mempekerjakan tenaga kerja asing untuk pertama kali. 2. Izin Kerja Tenaga Asing – Perpanjangan Yaitu : Izin yang diberikan untuk memperpanjang masa berlaku izin untuk bekerja. 3. Izin Kerja Tenaga Asing – Pindah Jabatan Yaitu : Izin yang diberikan untuk memindahkan jabatan tenaga kerja asing dari jabatan lama ke jabatan yang baru. 54 1. Dalam mengambil keputusan untuk memberi izin atau tidak, Menteri atau Pejabat yang ditunjuk berhak minta bantuan dari kalangan buruh dan majikan atau orang- orang yang dipandangnya perlu; Dalam memberikan izin penggunaan tenaga kerja warga negara asing, Menteri atau Pejabat yang ditunjuk memerlukan pertimbangan-pertimbangan. Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Asing, menyatakan : 2. Izin diberikan dengan memperhatikan keadaan dan perkembangan pasar kerja serta aspirasi nasional untuk menduduki tempat-tempat yang penting dalam segala 53 Pasal 1 b Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 3 Tahun 1990 Tentang Pemberian Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang. 54 Syarif H.S. Loc. Cit., hal. 7. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 lapangan masyarakat yang disesuaikan dengan rencana pendidikan kejuruan dan rencana pembangunan yang konkrit; 3. Izin tersebut berlaku untuk waktu yang ditentukan dalam izin itu, dimana apabila waktu yang ditentukan dalam izin itu sudah habis, maka dapat diperpanjang; 4. Izin tersebut dapat diberikan untuk satu atau beberapa orang yang akan menjalankan pekerjaan-pekerjaan atau untuk jabatan-jabatan tertentu. 55 Adapun instansi-instansi yang mempunyai kewenangan untuk memberikan izin untuk mempekerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang adalah sebagai berikut : 1. Dalam Rangka Penanaman Modal Asing Maupun Dalam Negeri Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transkop No. 105 Tahun 1977 pasal 1, pemberian izin kerja bagi tenaga kerja asing yang akan bekerja dalam rangka penanaman modal asing PMA dan penanaman modal dalam negeri PMDN adalah Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal BKPM. Oleh karena itu, permohonan untuk mempekerjakan tenaga asing tersebut harus ditujukan kepada Ketua BKPM, yang bertindak untuk dan atas nama Menteri Tenaga Kerja. 2. Dalam Rangka Non Penanaman Modal Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transkop No. 10 Tahun 1978 tanggal 1 November 1978, yang berwenang memberikan izin mempekerjakan tenaga kerja warga negara asing adalah Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja yang bertindak untuk dan atas nama Menteri Tenaga Kerja. Oleh karena itu, permohonan untuk mempekerjakan tenaga kerja asing tersebut harus diajukan kepada Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja DIRJEN BINAPENTA. 3. Tenaga Kerja Warga Negara Asing Penetap 55 Pasal 3 ayat 1, 2, 3, dan 4 Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1958 Tentang Penempatan Tenaga Asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Transkop No. 10 Tahun 1978, permohonan izin untuk mempekerjakan tenaga kerja warga negara asing penetap harus diajukan kepada : a. Direktur Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja dalam hal perusahaan yang bersangkutan mempunyai wilayah usaha lebih dari 1 satu wilayah kerja Kanwil Depnaker; b. Kepala Kantor Wilayah Depnaker setempat dalam hal perusahaan yang bersangkutan yang lapangan usahanya tidak melampaui wilayah kerja 1 satu Kantor Wilayah Depnaker. 4. Untuk Melakukan Pekerjaan Bebas Permohonan izin untuk melakukan pekerjaan bebas di Indonesia ditujukan kepada : a. Direktur Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja dalam hal lapangan usahanya meliputi lebih dari 1 satu wilayah Kantor Wilayah Depnaker; b. Kepala Kantor Wilayah Depnaker dimana tenaga kerja warga negara asing tesebut berdomisili dalam wilayah usahanya meliputi 1 satu atau lebih wilayah kerja Kantor Depnaker, tetapi masih dalam satu wilayah kerja Kantor Depnaker Instruksi Direktur Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja No. 344Ppt- 21968. 56 Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, yang menjadi syarat-syarat penggunaan atau pun penempatan tenaga kerja asing adalah sebagai berikut : 1. Setiap pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memiliki izin tertulis dari Menteri atau pejabat yang ditunjuk; 56 Syarif H.S. Op. Cit., hal. 12-13. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Perlunya pemberian izin penggunaan tenaga kerja warga negara asing dimaksudkan agar penggunaan tenaga kerja warga negara asing dilaksanakan secara selektif dalam rangka pendayagunaan tenaga kerja Indonesia secara optimal. 2. Tenaga kerja asing dapat dipekerjakan di Indonesia hanya dalam hubungan kerja untuk jabatan tertentu dan waktu tertentu; 3. Tenaga kerja asing sebagaimana dimaksud dalam ayat 4 yang mana kerjanya habis dan tidak dapat diperpanjang dapat digantikan oleh tenaga kerja asing lainnya. 4. Pemberi kerja yang menggunakan tenaga kerja asing harus memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing yang disahkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk. Rencana penggunaan tenaga kerja warga negara asing merupakan persyaratan untuk mendapatkan izin kerja tenaga asing IKTA. 5. Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib menaati ketentuan mengenai jabatan dan standard kompetensi yang berlaku. Yang dimaksud dengan standard kompetensi adalah kualifikasi yang harus dimiliki oleh tenaga kerja warga negara asing antara lain pengetahuan, keahlian, keterampilan di bidang tertentu dan pemahaman budaya Indonesia. 6. Pemberi kerja tenaga kerja asing wajib : a. Menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih keahlian dari tenaga kerja asing; dan b. Melaksanakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja Indonesia sebagaimana dimaksud pada huruf a yang sesuai dengan kualifikasi jabatan yang diduduki oleh tenaga kerja asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Maksudnya : a. Tenaga kerja pendamping tenaga kerja asing tidak secara otomatis menggantikan atau menduduki jabatan tenaga kerja asing yang didampinginya. Pendampingan tersebut lebih dititikberatkan pada alih teknologi dan alih keahlian agar tenaga kerja pendamping tersebut dapat memiliki kemampuan sehingga pada waktunya diharapkan dapat mengganti tenaga kerja asing yang didampinginya. b. Pendidikan dan pelatihan kerja oleh pemberi kerja tersebut dapat dilaksanakan baik di dalam negeri maupun dengan mengirimkan tenaga kerja Indonesia untuk berlatih di luar negeri. 7. Pemberi kerja wajib membayar kompensasi atas setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakannya. Kewajiban membayar kompensasi dimaksudkan dalam rangka menunjang upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. 8. Pemberi kerja yang mempekerjakan tenaga kerja asing wajib memulangkan tenaga kerja asing ke negara asalnya setelah hubungan kerjanya berakhir. Berkaitan dengan point 5 diatas, Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 20 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing, menyatakan bahwa “Tenaga Kerja Asing TKA yang akan dipekerjakan oleh pemberi kerja wajib memenuhi persyaratan, antara lain : a. Memiliki pendidikan danatau pengalaman kerja sekurang-kurangnya 5 lima tahun dan skill kemampuan yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduki; b. Bersedia membuat pernyataan untuk mengalihkan keahlian dan keterampilannya transfer of technology kepada tenaga kerja warga negara Indonesia khususnya TKI pendamping; Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 c. Dapat berkomunikasi dalam bahasa Indonesia. 57 Jabatan yang akan diduduk i TKA di Indonesia telah mempunyai standar kompetensi kerja, maka TKA yang akan dipekerjakan harus memenuhi standar tersebut. Demikian pula untuk tenaga kerja pendampingnya harus memiliki latar belakang pendidikan dan keterampilan di bidang yang sesuai dengan jabatan yang akan diduduk i tenaga kerja asing tersebut. Adapun jabatan yang diduduki TKA di Indonesia dibagi dalam 5 lima kategori, yaitu : 1. Pimpinan; 2. Profesional; 3. Supervisor; 4. TeknisiOperator; 5. Lain-lain. 58 Sehubungan dengan point 6 diatas, Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing, menegaskan bahwa “Perusahaan- perusahaan modal asing berkewajiban menyelenggarakan danatau menyediakan fasilitas- fasilitas latihan dan pendidikan di dalam danatau di luar negeri secara teratur dan terarah bagi warga negara Indonesia dengan tujuan agar berangsur-angsur tenaga-tenaga warga negara asing dapat diganti oleh tenaga-tenaga warga negara Indonesia”. 59 57 Pasal 2 ayat 1 Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. 20 Tahun 2004 Tentang Tata Cara Memperoleh Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing. Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 3 Tahun 1990 Tentang Pemberian Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang, menyatakan : 58 Ir. Rr. Retno Dewi Broto HS., Data dan Analisis Penempatan Tenaga Kerja Asing di Indonesia, www.google.com, diakses tanggal 10 Agustus 2007. 59 Pasal 12 Undang-Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1967 Tentang Penanaman Modal Asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 1. Perusahaan yang memperoleh izin mempekerjakan TKWNAP wajib menunjuk dan melatih tenaga kerja Indonesia sebagai pendamping TKWNAP yang bersangkutan sesuai dengan RPTKA. 2. Pemohon IKTA wajib melaksanakan pendidikan dan pelatihan tenaga kerja Indonesia yang dipersiapkan sebagai pengganti tenaga kerja warga negara asing; 3. Pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia harus dilaksanakan sesuai dengan program pendidikan dan pelatihan yang tercantum dalam RPTKA. Akan tetapi, menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 3 Tahun 1990 Tentang Pemberian Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang, ketentuan untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia seperti tersebut diatas tidak berlaku terhadap : a. Sekolah Internasional atau Lembaga Diklat Bahasa Asing; b. Instansi Pemerintah atau Proyek Pemerintah; c. Perwakilan Dagang Asing; d. Organisasi Internasional; e. Perusahaan Impresariat, yaitu : Perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha untuk mendatangkan dan mengembalikan artis, musisi, olahragawan serta pelaku seni hiburan lainnya yang berkewarganegaraan asing. f. Kantor Perwakilan Regional Perusahaan Asing. 60 Keputusan Presiden No. 75 Tahun 1995 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang, menyatakan : 60 Pasal 16 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 416 Tahun 1990 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 3 Tahun 1990 Tentang Pemberian Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 1. Setiap penggunaan TKWNAP wajib melaksanakan program penggantian TKWNAP kepada tenaga kerja Indonesia; 2. Dalam rangka pelaksanaan program sebagaimana dimaksud diatas, pengguna TKWNAP wajib : a. Menunjuk Tenaga Kerja Indonesia sebagai tenaga pendamping pada jenis pekerjaan yang dipegang oleh TKWNAP; b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kerja Indonesia yang dipekerjakan, baik sendiri maupun menggunakan jasa pihak ketiga. 3. Tenaga pendamping harus tercantum dengan jelas dalam Rencana Penggunaan TKWNAP dan dalam struktur jabatan perusahaan; 4. Biaya untuk penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan dibebankan pada pengguna TKWNAP dan tidak dibebankan ulang pada Tenaga Kerja Indonesia. Berkaitan dengan point 7 Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan tersebut diatas, Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 75 Tahun 1995 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang, menyatakan : 1. Pengguna TKWNAP dikenakan pungutan terhadap setiap TKWNAP yang dipekerjakan; 2. Pungutan sebagaimana dimaksud diatas digunakan untuk membantu penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja Indonesia yang ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja. 61 Mengenai besarnya pungutan terhadap setiap TKWNAP yang dipekerjakan, Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 1 Tahun 1997 Tentang Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan, menyatakan : 61 Pasal 10 ayat 1 dan 2 Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 75 Tahun 1995 Tentang Penggunaan Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 1. Setiap pengguna Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang TKWNAP wajib membayar Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan DPKK; 2. DPKK sebagaimana dimaksud diatas ditetapkan sebesar US 100 Seratus Dollar Amerika per bulan untuk setiap TKWNAP. 62 Adapun prosedur perizinan penempatan tenaga kerja asing TKA adalah sebagai berikut : 1. Sebelum tenaga kerja warga negara asing pendatang didatangkan, maka perusahaan- perusahaan yang bersangkutan diwajibkan secara berturut-turut : Mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Instansi Teknis untuk memperoleh surat rekomendasi penggunaan tenaga kerja warga negara asing pendatang; Dalam hal telah diperoleh surat rekomendasi tersebut pada angka 1.1. diatas, maka perusahaan yang bersangkutan mengajukan permohonan kepada Direktur Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja cq. Direktur Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja untuk memperoleh surat rekomendasi permohonan visa untuk kerja bagi tenaga kerja warga negara asing pendatang; Dalam hal telah diperoleh surat rekomendasi tersebut pada angka 1.2. diatas, maka perusahaan yang bersangkutan selanjutnya mengajukan permohonan visa kepada Direktur Jenderal Imigrasi Up. Direktorat Lintas Antar Negara dan Perizinan cq. Sub Direktorat Visa. 2. Apabila permohonan visa tersebut pada angka 1.3. diatas dikabulkan, maka Direktur Jenderal Imigrasi Up. Direktorat Lintas Antar Negara dan Perizinan cq. Sub Direktorat Visa segera mengirimkan surat penguasaan pemberian visa kepada 62 Pasal 1 ayat 1 dan 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. 1 Tahun 1997 Tentang Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 perwakilan Republik Indonesia di Luar Negeri dimana tenaga kerja warga negara asing pendatang yang bersangkutan berdomisili. 3. Setelah tenaga kerja warga negara asing pendatang tiba di Indonesia, maka selambat- lambatnya dalam waktu 3 x 24 jam : 3.1. Perusahaan yang bersangkutan harus melaporkan kedatangan tenaga kerja warga negara asing pendatang tersebut kepada Direktorat Jenderal Instansi Teknis yang bersangkutan; 3.2. Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang yang memiliki visa berdiam sementara wajib melapor sendiri ke Kantor Imigrasi setempat untuk memperoleh Kartu Izin Masuk Sementara KIMS; 3.3. Pengurus perusahaan atau wakilnya melapor pula ke Direktorat Jenderal Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja, Up. Direktorat Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja, untuk memperoleh Kartu Izin Kerja Tenaga Asing IKTA. 4. Setelah dilaksanakan butir 3 angka 3.1., 3.2., 3.3. tersebut diatas, maka dengan membawa Kartu Izin Masuk Sementara KIMS tersebut dalam angka 3.2. dan Kartu Izin Kerja Tenaga Asing IKTA tersebut dalam angka 3.3., tenaga kerja warga negara asing pendatang yang bersangkutan wajib melapor sendiri ke Kantor Kepolisian setempat untuk memperoleh Surat Tanda Melapor Diri STMD. 5. Dalam waktu selambat-lambatnya 14 empat belas hari, tenaga asing yang bersangkutan wajib melaporkan kepada Pemerintah Daerah setempat dimana tenaga kerja warga negara asing tersebut berdomisili. 63 63 Syarif H.S. Op. Cit., hal. 8-11. Tenaga Kerja Warga Negara Asing Pendatang TKWNAP yang sudah siap bekerja di Indonesia wajib memiliki hal-hal berikut ini : Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 1. Rekomendasi TA.01 dari Badan Koordinasi Penanaman Modal untuk mendapatkan VITAS Visa Tinggal Terbatas; 2. VITAS Visa Tinggal Terbatas Direktur Jenderal Imigrasi berdasarkan Rekomendasi TA.01 memberitahukan Kepala Perwakilan Republik Indonesia untuk mengeluarkan VITAS Visa Tinggal Terbatas; 3. Kartu Izin Tinggal Terbatas KITAS Setelah TKWNAP datang ke Indonesia dengan VITAS, maka Kantor Imigrasi setempat mengeluarkan Kartu Izin Tinggal Terbatas KITAS berdasarkan Kartu Embarkasi dari TKWNAP tersebut; 4. Izin Kerja Warga Negara Asing Pendatang IKTA. 64

A. Prosedur Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Asing TKA Menurut