Kendala-kendala Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Asing TKA di Indonesia

Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 penerbitan IMTA Sementara terhadap pengguna Visa Kunjungan Usaha atas permintaan sponsorpengguna TKA dengan cara terlebih dahulu membayar DPKK, sehingga sulit untuk menolaknya. Pemegang Visa Kunjungan Usaha tidak seluruhnya harus mempunyai IMTA , namun dalam praktiknya batas bekerja di lapangan menjadi tidak jelas. Namun demikian, di masa mendatang, Disnakertrans akan lebih memperhatikan batas waktu IMTA sementara dan jenis Visa yang diatur dalam Kepmenaker No. 172 Tahun 2000. BPK-RI menyarankan kepada Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi agar : a. Meminta perhatian Gubernur Sumatera Utara supaya menginstruksikan Kepala Disnakertrans Propinsi Sumatera Utara untuk memberikan teguran kepada para pihak yang tidak konsisten melaksanakan ketentuan tentang penempatan TKA; b. Segera meninjau kembali ketentuan tentang kewenangan penerbitan IMTA Sementara agar tidak terulang permasalahan yang sama dimasa yang akan datang.

C. Kendala-kendala Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi Tenaga Kerja Asing TKA di Indonesia

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja mengamanatkan bahwa “Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja diberlakukan kepada setiap tenaga kerja yang bekerja di Indonesia” 137 Adapun persyaratan dan tata cara penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja asing sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berarti, bahwa persyaratan dan tata cara penyelenggaraan Program dan hal ini berarti, bahwa pada prinsip dasarnya Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja merupakan perlindungan dasar yang bersifat menyeluruh dan tanpa diskriminasi, termasuk tidak membedakan status, suku maupun kebangsaan. 137 Bagian Menimbang point b Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Jaminan Sosial Tenaga Kerja bagi tenaga kerja asing sesuai dengan yang diberlakukan terhadap tenaga kerja Indonesia. 138 Bahkan, terkhusus untuk jaminan dalam hal tunjangan kecelakaan kerja bagi tenaga kerja asing, Konvensi ILO No. 19 Mengenai Perlakuan Yang Sama Bagi Pekerja Nasional dan Asing dalam Hal Tunjangan Kecelakaan Kerja mengatur dengan tegas, yang tercantum dalam pasal 1 : “Setiap Anggota Organisasi Perburuhan Internasional yang meratifikasi Konvensi ini menjamin supaya kepada warga negara dari setiap Anggota lain yang telah meratifikasi Konvensi ini, yang menderita luka disebabkan karena kecelakaan kerja yang terjadi dalam wilayahnya atau kepada tanggungannya, diberikan perlakuan yang sama dalam hal tunjangan kecelakaan kerja sebagaimana halnya ia memberikannya kepada warga negaranya sendiri”. 139 Dalam hal Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing, Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing, menyatakan bahwa “Pengusaha yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang telah memiliki perlindungan melalui Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di negara asalnya yang sejenis dengan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, tidak wajib mengikutsertakan tenaga kerja asing yang bersangkutan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia”. 140 138 Pasal 4 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing. 139 Hasibuan, Syaiful Jalil, R.M.,S.H, Loc. Cit, hal. 6. 140 Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 Akan tetapi, keikutsertaan Tenaga Kerja Asing pada Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di negara asalnya harus dibuktikan dengan polis asuransi asli. 141 “Pengusaha yang mempekerjakan Tenaga Kerja Asing yang telah memiliki perlindungan melalui Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di negara asalnya yang sejenis dengan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja sebagaimana diatur dalam Undang- Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja, tidak wajib Berkaitan dengan hal diatas, berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Rahmat Personalia yang menangani Program Jamsostek pada PT. Tolan Tiga Indonesia, kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja asing pada dasarnya tidak ada, karena seluruh tenaga kerja asing yang bekerja pada PT. Tolan Tiga Indonesia telah memiliki perlindungan maupun jaminan melalui Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja dari negara Belgia Asuransi Belgia. Mengenai prosedur, jenis-jenis jaminan maupun perlindungan yang diberikan oleh Asuransi dari negara Belgia tersebut menurut Bapak Rahmat, PT. Tolan Tiga Indonesia tidak terlalu mencampuri karena sebagian besar tenaga kerja asing yang bekerja di PT. Tolan Tiga Indonesia menduduki posisi Direksi dan hal ini merupakan privasi antara tenaga kerja asing yang bekerja di PT. Tolan Tiga Indonesia dengan perusahaan Asuransi dari negara Belgia tersebut. Hal sebagaimana dimaksud di atas, di Indonesia juga diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing, yang pada prinsipnya diatur dalam Pasal 2, yang berbunyi sebagai berikut : 141 Pasal 3 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 mengikutsertakan tenaga kerja asing yang bersangkutan dalam Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di Indonesia”. 142 6. Perbaikan atas pelaksanaan program jamsostek dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan pembayaran santunan klaim tenaga kerja terutama kecelakaan kerja baru dibayarkan setelah selesai penyelidikan kejadian kecelakaan kerja dan ini membutuhkan waktu. Diharapkan dengan kecakapan petugas PT. JAMSOSTEK, maka pelayanan dapat diupayakan satu hari selesai one day services, sehingga tidak ada lagi kesan dari peserta pengusaha bahwa prosedur pembayaran yang dilakukan Dengan hal-hal yang sudah dipaparkan diatas, maka dapat diketahui bahwa salah satu kendala atau pun hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan program jaminan sosial tenaga kerja bagi tenaga kerja asing adalah meningkatnya jumlah perusahaan asuransi swasta dalam negeri dan perusahaan asuransi swasta asing yang menawarkan berbagai macam perlindungan dan jaminan, dimana perusahaan asuransi swasta dalam negeri dan perusahaan asuransi swasta asing tersebut lebih banyak dipilih oleh tenaga kerja asing daripada program perlindungan maupun jaminan yang ditawarkan oleh PT. Jamsostek. Untuk itu, PT. JAMSOSTEK semakin bekerja keras dan membenahi diri dengan langkah-langkah yang ditempuh sebagai berikut : 1. Meningkatkan prasarana dan fasilitas pelayanan program jamsostek. 2. Meningkatkan kemampuan, keterampilan dan kinerja sumber daya manusia yang dimiliki. 3. Menyempurnakan mekanisme keikutsertaan program jamsostek. 4. Mampu menciptakan pasar market created program jamsostek, jadi tidak hanya sekedar menunggu iuran saja. 5. Pelayanan yang dilaksanakan bersifat costumer service oriented. 142 Pasal 2 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2004 Tentang Pelaksanaan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga Kerja Asing. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 PT. JAMSOSTEK cukup merepotkan sementara pembayaran iuran peserta tidak boleh terlambat. 7. Peningkatan kerjasama dengan instansi terkait dalam penegakan pemberdayaan peraturan dan perundang-undangan ketenagakerjaan. 143 Dalam hal, sosialisasi antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja Indonesia yang bekerja pada PT. Tolan Tiga Indonesia, menurut Bapak Dewadas Personalia yang menangani Tenaga Kerja Asing pada PT. Tolan Tiga Indonesia hubungan tenaga kerja D. Kendala-kendala yang dihadapi PT. Tolan Tiga Indonesia dalam Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Bapak Dewadas Personalia yang menangani Tenaga Kerja Asing pada PT. Tolan Tiga Indonesia, selama ini PT. Tolan Tiga Indonesia tidak pernah mengalami kendala maupun hambatan dalam mempekerjakan tenaga kerja asing TKA pada perusahaan tersebut karena menurut Bapak Dewadas Personalia yang menangani Tenaga Kerja Asing pada PT. Tolan Tiga Indonesia, segala sesuatu yang berkaitan dengan perizinan mempekerjakan tenaga kerja asing selalu diupayakan untuk diselesaikan tepat pada waktunya, begitu pun dengan segala kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi dalam penggunaan tenaga kerja asing, dimana salah satunya adalah pembayaran Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan DPKK sebesar 100bulan untuk setiap tenaga kerja asing yang dipekerjakan oleh PT. Tolan Tiga Indonesia. Dalam hal pembayaran Dana Pengembangan Keahlian dan Keterampilan DPKK sebesar 100bulan ini pun, menurut Bapak Dewadas Personalia yang menangani Tenaga Kerja Asing pada PT. Tolan Tiga Indonesia tidak ada kendala yang dihadapi oleh PT. Tolan Tiga Indonesia. 143 Target Kepesertaan Program Jamsostek dan Hambatannya, www.google.com, diakses tanggal 27 Oktober 2007. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009 asing dengan tenaga kerja Indonesia berjalan dengan baik. Terkhusus buat tenaga kerja Indonesia yang mendampingi tenaga kerja asing dalam rangka transfer ilmu pengetahuan dan teknologi pada PT. Tolan Tiga Indonesia, tenaga kerja asing mengajar dan melakukan training bagi tenaga kerja Indonesia dan hal ini akan terus secara berkelanjutan dilakukan oleh PT. Tolan Tiga Indonesia karena tidak selamanya tenaga kerja asing bekerja pada PT. Tolan Tiga Indonesia. Dengan harapan bahwa, ketika tenaga kerja asing tidak bekerja lagi pada PT. Tolan Tiga Indonesia, maka tenaga kerja Indonesia yang sudah mendapat transfer ilmu pengetahuan dan teknologi dapat menggantikan posisi yang ditinggalkan oleh tenaga kerja asing dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah diterima dari tenaga kerja asing untuk kemajuan PT. Tolan Tiga Indonesia. Rendy Andaria Bangun : Perlindungan Hukum Terhadap Tenagakerja Asing TKA Di Sumatera Utara Studi Pada : PT. Tolan Tiga Indonesia, 2007. USU Repository © 2009

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan mengenai Perlindungan Hukum Terhadap Tenaga Kerja Asing TKA di Sumatera Utara, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Larangan dan pengecualian dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA ditinjau dari Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, yaitu : a. Larangan dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA, adalah sebagai berikut : a. 1. Pasal 42 ayat 2, menyatakan bahwa “Pemberi kerja orang perseorangan dilarang mempekerjakan tenaga kerja asing”; a. 2. Pasal 46 ayat 1, menyatakan bahwa “Tenaga kerja asing dilarang menduduki jabatan yang mengurusi personalia danatau jabatan-jabatan tertentu”. b. Pengecualian dalam mempekerjakan Tenaga Kerja Asing TKA, adalah sebagai berikut : b. 1. Pasal 42 ayat 3, menyatakan bahwa “Kewajiban memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, tidak berlaku bagi perwakilan negara asing yang mempergunakan tenaga kerja asing sebagai pegawai diplomatik dan konsuler”; b. 2. Pasal 43 ayat 3, menyatakan bahwa “Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, yaitu : pemberi kerja yang menggunakan tenaga kerja asing harus memiliki rencana penggunaan tenaga kerja asing RPTKA yang disahkan oleh Menteri atau Pejabat yang ditunjuk, tidak berlaku bagi instansi pemerintah, badan-badan internasional dan perwakilan negara asing”; b. 3. Pasal 45 ayat 2, menyatakan bahwa “Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, yaitu : menunjuk tenaga kerja warga negara Indonesia sebagai tenaga pendamping tenaga kerja asing yang dipekerjakan untuk alih teknologi dan alih