BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Teoritis 1. Stres Kerja
a. Pengertian Stres Menurut Stephen. P.Robbins dalam bukunya prilaku organisasi 2006:793
Stres adalah ”kondisi dinamik yang didalamnya individu menghadapi peluang, kendala, atau tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan
hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting”. Menurut Malayu S.P Hasibuan 2001: 201 dalam bukunya yang berjudul
Manajemen Sumber Daya Manusia menyatakan “Stres kerja adalah kondisi ketergantungan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dari seseorang. Orang
orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kondisi kronis “
b. Potensi Sumber Stres
Ada tiga potensi stres yaitu lingkungan, organisasi, dan indivdu. 1.
Faktor lingkungan Ketidakpastian lingkungan mempengaruhi desain dari struktur suatu
organisasi, ketidakpastian itu juga mempengaruhi tingkat stres dikalangan para karyawan dalam organisasi tersebut. Ketidakpastian lingkungan meliputi :
Universitas Sumatera Utara
1. Ketidakpastian ekonomis, yang disebabkan karena perubahan dalam daur bisnis, sehingga dapat menimbulkan rasa khawatir karyawan
ataupekerjaannya. 2. Ketidakpastian politik, yang disebabkan karena kondisi politik suatu negara
yang tidak stabil, sehingga dapat berpengaruh kedalam aspek kehidupan karyawan.
3. Ketidakpastian teknologis, adanya inovasi baru yang membuatketerampilan dan pengalaman seorang karyawan menjadi usang dalam waktu yang sangat
pendek 2.
Faktor Organisasi Banyak faktor dalam organisasi yang mempengaruhi timbulnya stres,
diantaranya adalah tuntutan tugas, tuntutan peran, tuntutan hubungan antar pribadi, struktur organisasi, kepemimpinan organisasi, dan tingkat hidup
organisasi Tuntutan tugas merupakan faktor yang terkait pekerjaan seseorang, Faktor ini
mencakup desain pekerjaan individu itu otonomi, keragaman tugas, tingkat otomatisasi , kondisi kerja, dan taat letak kerja fisik .
a. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang diberikan pada seseorang sebagai fungsi dan peran tertentu yang dimainkan dalam organisasi. Konflik
peran menciptakan harapan harapan yang barang kali sulit dirujukkan atau dipuaskan .
b. Tuntutan antar pribadi adalah tekanan yang diciptakan karyawan lain, kurang nya dukungan sosial dari rekan rekan dan hubungan antar pribadi yang buruk
Universitas Sumatera Utara
dapat menimbulkan stres yang cukup besar, Khususnya karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi
c. Struktur organisasi menentukan tingkat diffrensiasi dalam organisasi, tingkat aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil .
d. Kepemimpinan organisasi mengambarkan gaya manajerial eksekutif senior organisasi
Tingkat hidup organisasi organisasi berjalan dengan siklus yaitu didirikan, tumbuh, menjadi dewasa, dan akhirnya merosot. Tahap pendirian dan
kemerosotan sangat menimbulkan stres, yaitu : 1.
Besarnya kegairahan dan ketidakpastian 2.
Lazimnya menuntut pengurangan, pemberhentian dan serangkaian ketidakpastian beberapa titik terendah
3. Faktor Individu
Lazimnya individu bekerja hanya 40 sampai 50 jam sepekan. Namun pengalaman dan masalah yang dijumpai orang diluar jam kerja lebih dari 120 jam
tiap pekan dan dapat membuat pekerjaan kedodoran, maka kategori terakhir adalah faktor individu karyawan yang mencakup faktor ekonomi, keluarga,
ekonomi, dan karakteristik kepribadian bawaan dari karyawan.
c. Konsekuensi Stres