Uji Regresi Berganda Uji reabilitas

6. Uji Regresi Berganda

Regresi ganda adalah analisis regresi dengan menggunakan dua atau lebih variable bebas , yang terdiri dari uji T, uji F, koefisien determinasi R2 dan uji hipotesis. Regsesi bertujuaan untuk menguji hubungan pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel dependen atau variabel tergantung, sedangkan yang mempengaruhi disebut variabel independen atau variabel bebas.Regresi yang memiliki satu variabel dependen dan satu variabel independen disebut regresi sederhana. Sedangkan regresi yang memiliki satu variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen maka disebut regresi berganda. Linearitas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda. Karena memiliki variabel independen lebih dari satu, suatu model regresi berganda dikatakan linear jika memenuhi syarat linearitas seperti normalitas data, bebas dari asumsi klasik statistic multikolonieritas, autokorelasi, dan heterokedastisitas. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi klasik statistik. A. Uji T Uji T bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing masing variabel independen secara parsial individual terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan p- value pada kolom sig dengan nilai level of signifikan atau membandingkan t hitung dengan t tabel, dimana p- value lebih kecil dari nilai level of signifikan atau Universitas Sumatera Utara t hitung lebih besar dari t tabel, t tabel = df –k , k merupakan variabel independent, t tabel = 32-3 = 29 maka t tabel 2,045 level of signifikan 0,05. Tabel 4.17 Uji T Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 9.355 6.253 1.496 .146 STRES KERJA .017 .102 .025 .164 .871 .578 1.730 MOTIVASI .067 .147 .063 .453 .654 .673 1.486 KOMUNIKASI .638 .149 .747 4.287 .000 .433 2.308 a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN Sumber : Diolah dari SPSS 16 Berdasarkan Uji T diatas dapat disimpulkan bahwa variabel stres kerja X1 dan Motivasi X2 tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan karena memiliki t hitung yang lebih kecil dari t tabel dan p- valuenya lebih besar dari level of signifikannya dimana t hitung X1= 0,164 dan p- valuenya 0,871 dan t hitung X2 =0,453 dan p valuenya 0,654, sedangkan variabel komunikasi X3 berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan karena memiliki t hitung yang lebih besar dari t tabel dan p- valuenya lebih kecildari level of signifikannya dimana t hitung X1= 4,287 dan p- valuenya 0,000. Universitas Sumatera Utara B. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh bersama sama simultan variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam hal ini, dasar pengambilan keputusan adalah dengan membandingkan p- value pada kolom sig dengan nilai level of signifikan atau membandingkan f hitung dengan f tabel, dimana p- value lebih kecil dari nilai level of signifikan atau f hitung lebih besar dari f tabel, f tabel dihitung dengancara df1 = k-1 dan df2= n-k, k merupakan variabel independent dan devenden ,df1= 4-1=3 dan df2 = 32-4 = 28 maka f tabel = 2,950 level of signifikan 0,05. Tabel 4.18 Uji F ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 336.165 3 112.055 16.044 .000 a Residual 195.554 28 6.984 Total 531.719 31 a. Predictors: Constant, KOMUNIKASI, MOTIVASI, STRES KERJA b, Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN Sumber : Diolah dari SPSS16 Berdasarkan uji F yang dilakukan diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa variabel stres kerja X1 dan Motivasi X2 dan Komunikasi X3 berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan karena memiliki F hitung yang lebih besar dari f tabel dan p- valuenya lebih kecil dari level of signifikannya dimana f hitungnya = 16,044 dan p valuenya 0,000. Universitas Sumatera Utara C, Uji Koefisien Determinasi Uji ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R Square. Namun untuk regresi linear berganda menggunakan R Square yang sudah disesuaikan, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Tabel 4.19 Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .795 a .632 .593 2.64274 1.910 a. Predictors: Constant, KOMUNIKASI, MOTIVASI, STRES KERJA b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN Sumber : Diolah dari SPSS 16 Dari tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai dari Ajusted R square = 59,3 atau sama dengan 59,3, berarti sebesar 59,3 kinerja karyawan Bank Syariah Cabang Padangsidempuan dapat dijelaskan oleh stres kerja, motivasi dan komunikasi sedangkan sisanya 31,7 dijelaskan faktor lainnya. Jadi dapat disimpulkan model regresi linear layak dipakai untuk penelitian, karena sebagian besar variabel dependen dijelaskan oleh oleh variabel variabel independen yang digunakan dalam model. Universitas Sumatera Utara D. Uji hipotesis Pengujian hipotesis merupakan salah satu tujuaan yang akan dibuktikan dalam penelitian. Jika terdapat deviasi antar sampel yang ditentukan dengan jumlah populasi maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadinya kesalahan dalam mengambil keputusan antara menolak maupun menerima suatu hipotesis. Pembentukan suatu hipotesis memerlukan teori teori maupun hasil hasil penelitiaan terdahulu sebagai pendukung hipotesis yang diajukan. Ada beberapa hal yang dipertimbangkan dalam membentuk hipotesis yaitu: 1. Hipotesis nol atau hipotesis alternatif yang diusulkan 2. Daerah penolakan dan penerimaan serta teknik arah pengujiaan 3. Penentuaan nilai hitung statistik 4. Menarik kesimpulan menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitiaan ini adalah : Ha1 : Stres kerja, motivasi dan komunikasi berpengaruh secara bersama sama simultan terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah di Padangsidempuan ? Ha2 : Stres kerja, motivasi dan komunikasi berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan pada Bank Syariah di Padangsidempuan ? Untuk melihat diterima atau ditolaknya hipotesis yang diajukan, maka pengujian menggunakan nilai signifikansi dengan ketentuan sebagai berikut: 1 Jika signifikansi 0,05, F atau T hitung F atau T tabel maka Ha ditolak 2 Jika signifikansi 0,05, F atau T hitung F atau T tabel maka maka Ha diterima. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.20 Uji Hipotesis ANOVA b Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 336.165 3 112.055 16.044 .000 a Residual 195.554 28 6.984 Total 531.719 31 a. Predictors: Constant, KOMUNIKASI, MOTIVASI, STRES KERJA b. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN Sumber : Diolah dari SPSS 16 Tabel 4.21 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standar dized Coeffici ents t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 9.355 6.253 1.496 .146 STRES KERJA .017 .102 .025 .164 .871 .578 1.730 MOTIVASI .067 .147 .063 .453 .654 .673 1.486 KOMUNIKASI .638 .149 .747 4.287 .000 .433 2.308 a. Dependent Variable: KINERJA KARYAWAN Sumber : Diolah dari SPSS 16 Berdasarkan pada tabel 20 dan tabel 21 diatas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi lebih kecil dibanding 0,05 dan F hitungnya yang lebih besar dari F tabelnya, dimana f hitungnya = 16,044 dan p valuenya 0,000. Hal ini bermakna bahwa stres kerja, motivasi dan komunikasi berpengaruh secara bersama sama Universitas Sumatera Utara simultan terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Cabang Padangsidempuan, sehingga hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini diterima. Sedangkan hipotesis yang kedua hanya variabel komunikasi X3 yang berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan karena memiliki t hitung yang lebih besar dari t tabel dan p- valuenya lebih kecildari level of signifikannya dimana t hitung X1= 4,287 dan p- valuenya 0,000, dimana nilai t tabelnya adalah 2,045 dan nilai level of signifikannya adalah 0,05. Sedangkan untuk variabel stres kerja X1 dan Motivasi X2 tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan karena memiliki t hitung yang lebih kecil dari t tabel dan p- valuenya lebih besar dari level of signifikannya dimana t hitung X1= 0,164 dan p- valuenya 0,871 dan t hitung X2 =0,453 dan p valuenya 0,654. Berdasarkan dari regresi output SPSS dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: KK = 9,355 + 0,017 SK + 0,067 M + 0,638 K+ Є Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa jika stres kerja, motivasi dan komunikasi diabaikan maka kinerja karyawan 9,355. Jika terjadi penambahan komunikasi 1 maka di ikuti peningkatan kinerja 0,638. Universitas Sumatera Utara

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan seperti bab sebelumnya, dan hipotesis yang diajukan, maka beberapa kesimpulan yang dapat dibuat adalah sebagai berikut: 1. Berdasarkan uji hipotesis diperoleh bahwa nilai signifikansi lebih kecil dibanding 0,05 0.000 0,05 dan F hitung yang lebih besar dari F tabel dimana F hitungnya = 16,044 dan F tabelnya = 2,950. Hal ini bermakna bahwa stres kerja, motivasi dan komunikasi berpengaruh secara bersama sama simultan terhadap kinerja karyawan Bank Syariah Cabang Padangsidempuan, sehingga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima. 2. Sedangkan secara parsial variabel stres kerja X1 dan Motivasi X2 tidak berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan karena memiliki t hitung yang lebih kecil dari t tabel dan p- valuenya lebih besar dari level of signifikannya, dimana t hitung X1= 0,164 dan p- valuenya 0,871 dan t hitung X2 =0,453 dan p valuenya 0,654. Sedangkan variabel komunikasi X3 berpengaruh secara parsial terhadap kinerja karyawan karena memiliki t hitung yang lebih besar dari t tabel dan p- valuenya lebih kecildari level of signifikannya dimana t hitung X1= 4,287 dan p- valuenya 0,000, dimana nilai t tabelnya adalah 2,045 dan nilai level of signifikannya adalah 0,05. Universitas Sumatera Utara