BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
6.1. Kriteria Jumlah Teller yang Optimal
Dalam menentukan jumlah teller yang optimal, digunakan model tingkat aspirasi yang ditentukan oleh pengambil keputusan. Berdasarkan wawancara
dengan pimpinan PT. BPD Aceh Tbk, ada dua kriteria yang diinginkan, yaitu jumlah rata-rata pelanggan menunggu dalam antrian tidak lebih dari 5 orang dan
waktu rata-rata pelanggan menunggu dalam sistem Ws tidak lebih dari 30 menit. Kedua kriteria ini telah mewakili pandangan dari nasabah dan teller yang
memberikan pelayanan.
6.2. Situasi Antrian yang terjadi di PT. BPD Aceh Tbk
Struktur antrian yang digunakan di PT. BPD Aceh Tbk adalah Multi Channel Single Phase dengan 2 orang teller, dimana laju kedatangan berdistribusi
poisson dan laju pelayanan berdistribusi eksponensial. Sehingga sistem antrian mengikut i model antrian MM2.
Model antrian yang digunakan dilengkapi dengan penggunaan mesin antri, sehingga nasabah dapat menunggu di tempat antrian yang telah tersedia.
Selanjutnya fasilitas teller yang kosong akan memanggil atau menayangkan nomor urut sesuai dengan urutan secara elektronik. Nasabah mulai melakuka n
transaksi setelah mendapat giliran sesuai dengan nomor urut yang telah diambil sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan model ini sudah cukup berguna dalam memperpendek waktu pelayanan teller. Selain itu, penggunaan model seperti ini akan memungkinkan
para nasabah akan dilayani segera oleh teller yang telah kosong. Adanya mesin nomor antrian juga dapat mengendalikan para nasabah yang datang, sehingga
disiplin antrian yang diterapkan, yaitu first come first served juga dapat berjalan dengan baik tanpa terjadi selisih paham antar nasabah.
Hasil pengamatan yang diperoleh di PT. BPD Aceh Tbk menunjukkan sering terjadi antrian yang cukup panjang di bagian teller terutama di hari-hari
tertentu dan jam-jam tertentu. Jumlah teller yang tersedia masih dirasakan kurang untuk melayani jumlah nasabah yang sedemikian banyak jumlahnya.
6.3. Analisis Penyesuaian Jumlah Teller Optimum.