Sejarah Umum Pendirian PT. BPD Aceh Pusat

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.1. Sejarah Umum Pendirian PT. BPD Aceh Pusat

Pembentukan PT. Pembangunan Daerah Istimewa Aceh disingkat PT. BPD Aceh, berawal pada saat pembentukan Propinsi Daerah Istimewa Aceh tahun 1956. Kebutuhan bank sebagai alat kelengkapan otonomi daerah bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di daerah. Meningkatkan taraf hidup rakyat serta menambah Pendapatan Asli Daerah PAD. Dengan mendapat dukungan sepenuhnya dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peralihan Propinsi Atjeh di Kutaradja, maka melalui Surat Keputusan Nomor : 7DPRD5 tanggal 7 September 1957 dan berdasarkan Akte Wakil Notaris Mula Pangihutan Tamboenan di Kutaradja Nomor : 1 tanggal 1 April 1958. Pemerintah Daerah mendirikan Perseroan Terbatas Naamloze Vennootschap “BANK KESEDJAHTERAAN ATJEH N.V”. Sebagai legalitas operasionalnya yang dimulai sejak tanggal 19 Nopember 1958. Bank ini telah pula mendapat izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 12096BUM11 tanggal 2 Pebruari 1960, serta pengesahan sebagai Badan Hukum dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan Nomor J.A.5229 tanggal 18 Maret 1960. Pada tahun 1962, seiring dengan keluarnya Undang-Undang No.13 tahun 1962 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, maka “BANK KESEDJAHTERAAN ATJEH, N.V” harus menyesuaikan diri dengan UU dimaksud, dan PEMDA melalui Peraturan Daerah PERDA No.12 Tahun 1963 tanggal 20 Desember 1963 tentang Bank Pembangunan Daerah Istimewa Universitas Sumatera Utara Aceh. Selanjutnya melalui Surat Keputusan Gubernur Nomor; 541973 tanggal 17 April 1973 menetapkan pelaksanaan pengalihan Bank Kesedjahteraan Atjeh, N.V menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Proses pengalihan tersebut secara resmi dilaksanakan pada tanggal 6 Agustus 1973, yang kemudian diperingati sebagai Hari Jadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh. Untuk memberi ruang gerak yang optimal, sejalan dengan perkembangan di sektor moneter di tanah air, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh harus melakukan beberapa perubahan atas isi PERDA, khususnya di sektor permodalan, yaitu PERDA Nomor 10 tahun 1974, PERDA Nomor 6 tahun 1978, PERDA Nomor 5 tahun 1982 dan PERDA Nomor 8 tahun 1988. Melihat kepada misi dan visi pendirian Bank Pembangunan Daerah untuk membantu dan mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan daerah di segala bidang, maka Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh dengan berpedoman kepada Undang-Undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 1992 tentang Penyesuaian Peraturan Pendirian Bank Pembangunan Daerah dengan UU nomor 7 tahun 1992 selanjutnya memilih dan mengubah bentuk badan hukum menjadi Perusahaan Daerah yang ditetapkan melalui PERDA Nomor 3 tahun 1993 tanggal 5 Pebruari 1993. Selanjutnya atas dasar Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 tahun 1998 tanggal 4 Februari 1998 tentang bentuk badan hukum Bank Pembangunan Daerah, maka untuk mendukung gerak dan kinerja bank, serta untuk menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan perbankan di tanah air serta arah perkembangan perbankan dimasa yang akan datang, Bank Pembangunan Daerah Universitas Sumatera Utara Istimewa Aceh melakukan perubahan kembali bentuk badan hukum menjadi Perseroan Terbatas PT, dengan demikian nama Bank berubah menjadi “PT. BANK PEMBANGUNAN DAERAH ISTIMEWA ACEH” disingkat “PT. Bank BPD Aceh”. 2.2. Sejarah Umum Pendirian PT. BPD Aceh Cabang Medan Pembukaan PT. Bank BPD Aceh Cabang Medan didasari pada hasil survey kelayakan usaha dengan memperhatikan berbagai faktor mikro dan makro ekonomi, politik, keamanan, sosial dan masyarakat yang diyakini akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan operasional bank di Sumatera Utara. Setelah melawati impian yang cukup panjang dengan berbagai tantangan dan kendala yang dihadapi, akhirnya pembukaan operasional Soft Opening Kantor Cabang Medan dimulai pada tanggal 10 Agustus 2007 berdasarkan surat izin Bank Indonesia nomor 934DPIPPrzMdn tanggal 16 Juli 2007, dan operasional secara resmi Grand Opening dilakukan pada tanggal 08 September 2007 bertempat di Tiara Convention Center Medan. Dengan dibukanya kantor cabang di Medan ini diharapkan Bank BPD Aceh dapat berperan lebih optimal dalam pengembangan bisnisnya dan terus mendukung berbagai program Pemerintah Aceh dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat baik di Provinsi NAD maupun di Provinsi Sumut, termasuk memberikan manfaat yang lebih luas dalam membantu perkembangan bisnis antara Provinsi NAD dan Provinsi Sumut. Dengan pembukaan Kantor Cabang Medan diharapkan juga akan memberikan dampak positif terhadap penguatan konsep loyalitas nasabah secara menyeluruh terhadap Bank BPD Aceh. Dalam perspektif yang paling sederhana Universitas Sumatera Utara saat ini Bank BPD Aceh telah mampu membuka ruang akses yang lebih lebar bagi nasabahnya diwilayah Nanggroe Aceh Darussalam dimana para nasabah dan masyarakat Aceh sebelumnya selalu mengalami kesulitan dalam melakukan transaksi bisnis keluar daerah karena tidak tersedianya akses Bank BPD Aceh diluar Provinsi NAD.

2.3. Visi, Misi dan Moto Perusahaan