38
sehingga risiko portofolio yang dinyatakan dalam beta β, yaitu risiko pasar atau risiko sistematis.
3. Metode Jensen
Metode ini didasarkan pada konsep pasar sekuritas security market line
- SML yang merupakan garis yang menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas risiko, sehingga secara matematis
dirumuskan Rp = Rf + Rm – Rf βp. Kemiringan SML dinyatakan sebagai Rm-Rfβp, dan konstantanya adalah Rf. Dalam keadaan equilibrium semua
potofolio diharapkan berada pada SML, maka perbedaan tersebut disebut dengan indeks Jensen. Dimana risikonya dinyatakan dalam beta. risiko pasar
atau risiko sistematis. Apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu portofoli lebih besar dari tingkat pengembalian yang sesuai dengan persamaan
SML, berarti indeks Jensen akan bernilai positif. Sebaliknya apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio lebih kecil dari tingkat
pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks Jensen akan bernilai negatif.
24
Berdasarkan uraian diatas, maka indeks Jensen dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jpi = Rpi – Rf – Rm – Rf βpi Keterangan simbol:
Jpi : Indeks Jensen Portofolio i
24
Halim, Abdul, Analisis Investasi Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta, 2005 h.70
39
Rp : Rata-rata tingkat pengembalian portofolio i
Rf : Rata-rata returnn investasi bebas risiko
Rm : rata-rata tingkat pengembalian pasar IHSG
βpi : beta portofolio i risiko pasar atau risiko sistematis
Rpi – Rf : premi risiko Portofolio i
Rm – Rf : Premi risiko pasar
D.
Kerangka pemikiran
Prinsip utama dalam manajemen keuangan yaitu dengan adanya risiko yang tinggi akan mendapatkan tingkat pengembalian yang tinggi pula
25
. Namun karakter investor yang ada di Indonesia kurang menyukai adanya risiko tetapi
menginginkan imbal hasil yang maksimal. Maka instrumen investasi yang paling diminati adalah investasi yang risikonya cukup rendah seperti halnya deposito dan
Surat Utang Negara SUN. Dalam berinvestasi investor terlebih dahulu harus mengenali kebutuhan
dan produk yang akan dibeli sebagai langkah awal. Investasi melalui reksadana yang menjadi topik dalam penelitian ini dapat dipertimbangkan sebagai sarana
untuk melakukan investasi. Reksadana diciptakan agar mempermudah pengelolaan dalam berinvestasi terutama untuk investor individu. Reksadana
menawarkan potensi keuntungan jangka panjang yang lebih tinggi dari tareturnn
25
Keown, Arthur J, David F Scott, Yr, John D, Martin, And William Petty, 2005, financial management
. 10
th
Edition, prentice Hall dalam Indra dan mahayuni Widjaja, Indra. M. I. Waica Mahayuni, 2009, Analisis kinerja Reksadana Fixed Income dan Hureturnnya dengan umur Reksadana.
Jurnal Organisasi dan Manajemen h. 128
40
dan deposito, namun yang tetap perlu disadari adalah semua investasi mengandung risiko didalamnya, termasuk investasi pada reksadana
26
. Penilaian kinerja investasi melalui reksadana bertujuan untuk mengetahui
reksadana mana yang memiliki kinerja yang lebih baik jika ditinjau dari tingkat pengembalian dan risiko masing-masing. Penilaian kinerja ini dilakukan dengan
membandingkan kinerja reksadana yang dikelola manajer investasi dengan pembandingnya yaitu return Sertifikat Bank Indonesia Syariah SBIS. Pada
penelitian ini, penilaian kinerja reksadana syariah dihitung dengan menggunakan pengukuran metode Sharpe, Treynor, dan Jensen. Ketiga metode tersebut
digunakan agar dapat mengetahui kinerja reksadana dan apakah hasil yang diperoleh dari pengukuran tersebut relevan pada ketiga metode pengukuran
tersebut.
26
Indra. M. I. Waica Mahayuni, 2009, Analisis kinerja Reksadana Fixed Income dan Hureturnnya dengan umur Reksadana
. Jurnal Organisasi dan Manajemen, h. 128
41
Kerangka pemikiran mengenai penelitian ini dapat dideskripsikan sebagai berikut :
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Reksadana Syariah yang terdaftar dalam Bapepam -LK
Seleksi Reksadana syariah
Klasifikasi Data
Pengolahan data
Metode Rasio Sharpe
Treynor Index
Jensen Index
Peringkat Reksadana Syariah Di indonesia
Interpretasi
42
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Objek Penelitian
Reksadana yang menjadi objek penelitian ini adalah reksadana syariah dari semua kategori reksadana syariah yang ada di Indonesia. yaitu reksadana
saham syariah, reksadana campuran syariah, reksadana pendapatan tetap syariah, reksadana terproteksi syariah, dan reksadana indeks syariah.
Terdapat 46 empat puluh enam reksadana syariah yang terdaftar di badan pengawas pasar modal dan lembaga keuangan Bapepam-LK Indonesia.
Terdiri dari 14 reksadana saham syariah, 17 reksadana Campuran syariah, 11 reksadana pendapatan tetap syariah, 2 reksadana terproteksi syariah, dan 1
reksadana indeks syariah. Berikut adalah daftar reksadana syariah di Indonesia
Tabel 3.1 Daftar Reksadana Syariah di Indonesia