Kinerja Berdasarkan Indeks Jensen

66 Danareksa Syariah berimbang yang memiliki excess return tertinggi keempat dan nilai beta di peringkat ke delapan menghasilkan nilai indeks treynor 0,14724. Hal ini menunjukkan bahwa return reksadana yang tinggi tidak selamanya memiliki kinerja paling baik, tetapi harus dipertimbangkan pula tingkat risikonya, terutama volatilitas terhadap pergerakan pasar, karena hal ini yang menentukan penilaian kinerja berdasarkan indeks treynor.

3. Kinerja Berdasarkan Indeks Jensen

Tabel 4.7 Kinerja Reksadana Campuran Syariah Berdasarkan Indeks Jensen Portofolio Ri Rf Rm Rm-Rf β i Jensen Peringkat AAAMANS 0.000980 0.02166 0.017998 0.00366 0.097563 0.001660 5 BASYKOM 0.000590 0.02166 0.017998 0.00366 0.367841 0.006837 10 BNIPSYA 0.023288 0.02166 0.017998 0.00366 0.006561 0.000035 7 RIFCASF 0.000128 0.02166 0.017998 0.00366 0.073613 0.001334 9 DANBERI 0.002421 0.02166 0.017998 0.00366 0.130664 0.002035 3 MANVEST 0.002196 0.02166 0.017998 0.00366 0.109304 0.001727 4 MEGSYAR 0.000285 0.02166 0.017998 0.00366 0.270084 0.004784 2 PNMSYAR 0.026653 0.02166 0.017998 0.00366 0.004341 0.000038 8 PRUSRMG 0.018354 0.02166 0.017998 0.00366 0.007483 0.000003 6 TRISYAB 0.000218 0.02166 0.017998 0.00366 0.879700 0.015641 1 Sumber : Bloomberg diolah Bagian ini memaparkan hasil penilaian kinerja harian dengan menggunakan indeks jensen, yang mengukur actual return terhadap expected return . Penilaian ini menggunakan nilai alfa setiap reksadana. 67 Sebagaimana di tunjukkan dalam tabel 4.7 bahwa tidak semua reksadana Indonesia memiliki nilai indeks Jensen positif. Reksadana Trimegah Syariah Berimbang TRISYAB merupakan reksadana yang memiliki nilai alfa Jensen tertinggi yaitu 0.15641. Trimegah Syariah Berimbang memiliki nilai Beta terendah dan imbal hasil pada peringkat kedelapan. Peringkat kedua ditempati oleh Mega Dana Syariah yang memiliki imbal hasil pada peringkat ketujuh dam nilai beta terendah kedua. Danareksa Syariah Berimbang berada di peringkat ketiga dengan nilai beta terendah ketiga dan nilai return tertinggi kelima. Kesimpulannya adalah bahwa tiga nilai alfa tertinggi pada indeks jensen ditempati oleh reksadana yang memiliki nilai beta terendah Dimana beta merupakan pernyataan dari risiko pasar atau risiko sistematis. Artinya semakin rendah nilai beta yang diperoleh dan semakin tinggi nilai return yang didapat, maka akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Berbeda dengan indeks treynor yang menghasilkan 5 reksadana yang bernilai negatif, pengukuran dengan indeks Jensen pada reksadana campuran syariah menghasilkan 4 reksadana yang kinerjanya negatif. Keempat reksadana tersebut adalah BNI Dana Plus Syariah dengan nilai indeks Jensen -0,000035, diikuti PNM Syariah -0,000038, Capital Syariah -0,001334, dan yang terkecil adalah Batasa Syariah Kombinasi dengan nilai alfa -0,006837. Dari hasil kinerja pada indeks jensen, dapat dilihat bahwa reksadana syariah campuran di Indonesia 68 memiliki kinerja yang kurang baik karena nilai alfa yang diperoleh tidak semua bernilai positif.

C. Analisis Kinerja Reksadana Saham Syariah