Kinerja Berdasarkan Indeks Sharpe

62 Tabel 4.4 menunjukkan data Statistik deskriptif harian Reksadana Indeks Syariah. Reksadana Indeks Syariah hanya terdiri dari satu portofolio dari seluruh reksadana syariah yang ada. Danareksa Indeks Syariah memiliki return yang bernilai negatif, begitu juga dengan nilai excess return yang di peroleh. Berinvestasi di reksadana Danareksa Indeks Syariah pada periode januari 2008 sampai dengan desember 2010 tidak memberikan keuntungan, bahkan memberikan kerugian. Reksadana Danareksa Indeks Syariah memiliki nilai standar deviasi 0,0409 dan nilai beta -0,4906.

B. Analisis Kinerja Reksadana Campuran Syariah

1. Kinerja Berdasarkan Indeks Sharpe

Tabel 4.5 Kinerja Reksadana Campuran Syariah Berdasarkan Indeks Sharpe Portofolio Ri Rf Ri-Rf σ i Sharpe Peringkat AAAMANS 0.000980 0.02166 0.02068 0.019424 1.0646 8 BASYKOM 0.000590 0.02166 0.02225 0.020810 1.0692 9 BNIPSYA 0.023288 0.02166 0.00163 0.047599 0.0342 1 RIFCASF 0.000128 0.02166 0.02179 0.021504 1.0132 7 DANBERI 0.002421 0.02166 0.01924 0.067869 0.2835 5 MANVEST 0.002196 0.02166 0.01946 0.073520 0.2647 4 MEGSYAR 0.000285 0.02166 0.02138 0.019041 1.1226 10 PNMSYAR 0.026653 0.02166 0.00499 0.501917 0.0099 2 PRUSRMG 0.018354 0.02166 0.00331 0.408114 0.0081 3 TRISYAB 0.000218 0.02166 0.02144 0.025895 0.8280 6 Market 0.017998 0.02166 0.00366 0.420258 0.0087 Sumber : Bloomberg diolah 63 Penilaian kinerja harian dengan menggunakan indeks sharpe mengukur kinerja portofolio reksadana berdasarkan excess return terhadap risiko total portofolio yang dimiliki masing-masing reksadana. Dari tabel 4.5 di atas, reksadana syariah yang memiliki nilai indeks sharpe positif adalah BNI Dana Plus Syariah dengan nilai sharpe 0,0342 dan PNM Syariah dengan nilai sharpe 0,0099. Hal ini disebabkan karena return dari kedua reksadana tersebut lebih tinggi dari Return SBIS. BNI Dana Plus Syariah dan PNM Syariah juga memiliki nilai indeks sharpe diatas indeks sharpe Jakarta Islamic Index JII. Kedua reksadana tersebut merupakan reksadana yang memiliki kinerja relatif lebih baik dibanding tujuh reksadana lainnya dan dibandingkan pasar JII. BNI Dana Plus Syariah memiliki excess return tertinggi kedua dan standar deviasi pada peringkat kelima menghasilkan Indeks sharpe tertinggi di banding reksadana campuran syariah lainnya. PNM Syariah yang memiliki excess return dan standar deviasi tertinggi menempati posisi kedua pada nilai indeks sharpe. Sesuai data statistik deskriptif, yang memiliki excess return yang rendah dan standar deviasi yang tinggi akan menghasilkan nilai indeks sharpe yang rendah. Begitu juga sebaliknya semakin tinggi nilai excess return dan semakin rendah nilai standar deviasi maka akan menghasilkan nilai indeks sharpe yang semakin tinggi. 64 Reksadana Prulink Syariah Rupiah managed Fund yang menempati peringkat ketiga pada nilai sharpe. Hal ini dikarenakan Prulink Syariah Rupiah Managed Fund memiliki nilai excess return tertinggi ketiga dan memiliki nilai standar deviasi tertinggi kedua. Dimana, standar deviasi menggambarkan risiko premium yang dihasilkan setiap unit risiko yang diambil, sehingga dengan tingkat risiko yang tinggi, Prulink Syariah Rupiah Managed Fund tidak dapat menempati kinerja tertinggi berdasarkan indeks sharpe. Kesimpulannya, dalam penilaian reksadana investor harus memperhatikan besar kecilnya risiko yang dimiliki reksadana tersebut selain tingkat return yang dimiliki. Dengan return yang tinggi belum tentu memiliki kinerja yang baik. Dari hasil ini, investor dapat mempertimbangkan hasil yang ingin diperoleh dengan tingkat risiko yang sanggup ditanggung.

2. Kinerja Berdasarkan Indeks Treynor