50
+ bX pada fungsi aplikasi Microsoft excel dengan fungsi “SLOPE…”
dengan ketentuan return portofolio reksadana sebagai sumbu Y dan return market sebagai sumbu X.
E. Metode Pengukuran Kinerja
1. Pengukuran Kinerja Dengan Metode Rasio Sharpe
Sharpe mengukur kinerja portofolio yang dinyatakan dengan rasio excess return portofolio terhadap standar deviasi. Metode pengukuran kinerja
portofolio ini disebut juga rasio sharpe atau reward to variability RVAR Rumus sharpe measure adalah:
Spi = Rpi − Rf
SDpi Dengan ketentuan sebagai berikut:
RVAR = Sharpe ratio
Rpi – Rf = Rata-rata Average excess return dari portofolio
SDpi = Standar deviasi dari portofolio
Tahapan dalam melakukan pengukuran kinerja dengan metode Sharpe adalah sebagai berikut:
a. Menghitung rata-rata tingkat pengembalian average return harian
portofolio selama periode Januari 2008 - Desember 2010. b.
Menghitung return dan average return asset bebas risiko, yaitu tingkat bonus SBIS dibagi 300 untuk return harian.
51
c. Menghitung standar deviasi reksadana dengan menggunakan formula
STDEV pada Microsoft excel. d.
Menghitung average excess return portofolio. average excess return portofolio diperoleh dengan melakukan pengurangan average return
portofolio dengan average return of risk–free rate. e.
Setelah nilai average excess return dan standar deviasi diketahui kemudian dimasukkan kedala persamaan sehingga akan diperoleh.
2. Pengukuran Kinerja Dengan Metode Indeks Treynor
Indeks treynor atau disebut juga Reward to volatility ratio RVOL, mengukur kinerja portofolio yang dihitung sebagai rasio excess return
portofolio terhadap beta. Rumus pengukuran kinerja portofolio dengan indeks treynor adalah sebagai berikut:
Tpi = Rpi − Rf
βpi Dimana:
Tpi : Rasio treynor
Rpi – Rf : rata-rata excess return dari portofolio
βpi : Beta dari portofolio
Tahapan dalam melakukan pengukuran kinerja denga metode indeks treynor
a. Menghitung rata-rata tingkat pengembalian harian portofolio reksadana
selama periode januari 2008-Desember 2010
52
b. Menghitung return dan average return harian risk free rate.
c. Menghitung beta reksadana. beta dihitung dengan melakukan regresi
dengan return portofolio reksadana sebagai sumbu Y dan return pasar sebagai sumbu X.
d. Menghitung average excess return portofolio dengan melakukan
pengurangan average return portofolio reksadana dengan average return dari risk free rate.
e. Setelah nilai average excess return dan beta diketahui maka variable-
variabel tersebut dapat diinput kedalam persamaan sehingga akan diperoleh indeks treynor.
3. Pengukuran Kinerja Dengan metode Indeks Jensen
Indeks jensen mengukur kinerja portofolio reksadana yang dinyatakan dengan perbedaan antara return yang benar-benar actual dihasilkan
portofolio dengan return yang diharapkan sesuai dengan tingkat risiko sistematisnya. Rumus pengukuran kinerja portofolio dengan metode indeks
jensen adalah sebagai berikut. Jpi = Rpi – Rf – { Rm – Rf βpi}
Keterangan simbol: Jpi
: Indeks Jensen Portofolio i Rp
: Rata-rata tingkat pengembalian portofolio i Rf
: Rata-rata return investasi bebas risiko
53
Rm : rata-rata tingkat pengembalian pasar IHSG
βpi : beta portofolio i risiko pasar atau risiko sistematis
Rpi – Rf : premi risiko Portofolio i
Rm – Rf : Premi risiko pasar
Tahapan dalam melakukan pengukuran kinerja dengan metode indeks Jensen adalah sebagai berikut:
a. Menghitung risk premium dari portofolio pada periode t
R -RFR.
b. Menghitung excess return pasar
R - RFR.
c. Menghitung beta portofolio
β .
d. Perhitungan indeks Jensen dilakukan dengan regresi excess return
reksadana terhadap excess return pasar.
F. Evaluasi Kinerja Reksadana Syariah