31
sebelum  itu  benar-benar  termasuk  orang-orang  yang  sesat”  Al  Baqarah  : 198
Manusia  diberikan  kebebasan  untuk  berusaha  mencari  rezeki  demi kelangsungan  hidupnya  dimasa  depan.  Segala  usaha  dapat  dilakukan  tetapi
harus  sesuai  dengan  batasan-batasan  yang  telah  ditentukan.  Artinya  Allah mendorong  umatnya  untuk  selalu  berusaha  untuk  mencari  rezeki  yang  halal
yang telah Allah karuniakan.
3. Perbedaan Reksadana Syariah dengan Reksadana konvensional
Perbedaan  fundamental  antara  reksadana  syariah  dengan  reksadana konvensional terletak pada tujuan investasinya. Tujuan manajer investasi pada
reksadana  syariah  tidak  hanya  melakukan  maksimalisasi  kesejahteraan pemilik  modal  tapi  juga  memastikan  bahwa  portofolio  yang  dimiliki  tetap
dalam prinsip-prinsip syariah yang diingin investor. Beberapa  perbedaan  proses  manajemen  portofolio  reksadana  syariah
dengan  reksadana  konvensional,  antara  lain  adalah  proses  penyaringan filtering  efek  dalam  portofolio  reksadana  dan  benchmarking  kinerja
reksadana  syariah,  serta  cleansing.  Dari  sisi  filtering,  saham-saham  yang kegiatan  usaha  emitennya  memiliki  keterkaitan  dengan  sesuatu  yang
diharamkan  seperti  mengambil  riba,  melakukan  spekulasi,  memproduksi minuman  keras,  judi,  rokok,  dan  daging  haram  tidak  diikutsertakan  dalam
pembentukan portofolio. Sementara dari sisi benchmarking, penilaian kinerja
32
portofolio  reksadana  syariah  belum  ada  satuan  khusus  sebagai  rujukan perbandingan. Penggunaan  risk adjusted return seperti indeks sharpe, indeks
treynor, dan indeks Modigliani dimungkinkan dengan catatan komponen risk free  return
dianggap  sebagai  opportunity  cost,  kecuali  tersedia  instrument syariah yang memiliki karakter bebas risiko tersebut.
20
Selain  filtering  dan  bechmarking,  reksadana  syariah  juga  melakukan proses  cleansing.  Proses  ini  perlu  dilakukan  karena  hasil  investasi  dapat
berasal  dari  sumber  non  halal  atau  mengandung  sesuatu  yang  tidak  halal, misalnya  return  bank.  Proses  ini  dilakukan  untuk  membersihkan  dana  yang
disimpan  dalam  bank  kustodian  agar  bersih  dari  unsur  tidak  halal.  Caranya antara lain dengan sumbangan untuk kemashlahatan umat.
4. Akad dalam Reksadana Syariah
Setidaknya  terdapat  2  hureturnn  penting  beberapa  pihak  dalam reksadana  syariah.  Pertama  hureturnn  antara  pemilik  modal  dengan  manajer
investasi, dimana kontrak yang digunakan adalah wakalah atau mudharabah, namun  yag  paling  sering  di  gunakan  adalah  akad  wakalah.  Hureturnn  antara
manajer  investasi  dengan  emiten,  dimana  kontrak  yang  digunakan  dapat berupa  murabahah,  mudharabah,  jual  beli  dan  ijarah.  Dalam  Fatwa  DSN
20
Iggi H Achsin. Investasi Syariah di pasar Modal : menggagas Konsep dan praktek manajemen Portofolio Syariah
Jakarta, Rabka publisher, 2003
33
MUI  No.  20DSN-MUIIV2001  mekanisme  operasional  dalam  reksadana syariah atas:
a. Antara  pemodal  dengan  manajer  investasi  dilakukan  dengan  sistem
wakalah.  akad  wakalah  yang  digunakan  adalah  wakalah  bil  ujrah  dengan memberikan  fee  kepada  manajer  investasi.  Dalam  prospektus  Reksadana
Manulife  Syariah  Perjanjian  akad  antara  Manajer  Investasi  dan pemegang  unit  penyertaan  berdasarkan  Kontrak
Investasi  Kolektif  Reksa Dana  merupakan  akad  yang  dilakukan  secara  wakalah  yaitu  pemegang
unit  penyertaan  memberikan  mandat  kepada  Manajer  Investasi  untuk melakukan  investasi  bagi
kepentingan  pemegang  unit  penyertaan  sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam Kontrak
Investasi Kolektif Reksa Dana.
b. Antara  Manajer  Investasi  dilakukan  dengan  Pengguna  Investasi  sistem
mudharabah. Karakteristik sistem mudarabah adalah:
1 Pembagian  keuntungan  antara  pemodal  sahib  al-mal  yang
diwakili  oleh  Manajer  Investasi  dan  pengguna  investasi berdasarkan pada proporsi yang telah disepakati kedua belah pihak
melalui Manajer Investasi sebagai wakil dan tidak ada jaminan atas hasil investasi tertentu kepada pemodal.
2 Pemodal  hanya  menanggung  resiko  sebesar  dana  yang  telah
diberikan.
3 Ma
ker kel
Skem
C.
Penilaian Kinerja
Nilai  Aktiv kinerja  reksadana
mendasar  yakni  h dari  waktu  ke  wa
lain  dalam  period Manajer  Investasi  sebagai  wakil  tidak  m
kerugian atas investasi yang dilakukannya sepan kelalaiannya gross negligencetafrith.
Gambar 2.2 kema Akad Wakalah pada Reksadana Syaria
rja Reksadana
ktiva bersih NAB  reksadana pada dasarnya te na  itu  sendiri.  Hanya  saja,  pengukuran  ini  m
i  hanya  sesuai  untuk  membandingkan  kinerja waktu,  bukan  perbandingan  reksadana  tersebut
iode  tertentu.  Pengukuran  tingkat  pengembali 34
menanggung  resiko panjang bukan karena
riah
a telah  mencerminkan i  memiliki  kelemahan
rja  reksadana  tersebut but  dengan  reksadana
alian  reksadana  harus
35
mempertimbangkan risiko risk adjusted return  agar hasil pengukuran ini dapat dibandingkan dan ditafsirkan dengan kinerja reksadana lain.
21
Penggunaan  metode  risk  adjusted  return  dapat  digunakan  sebagai parameter  yang  relevan  untuk  diperbandingkan  dengan  asumsi  investor  bersikap
risk  averse mentoleransi  risiko  hingga  batas  tertentu.  Dengan  asumsi  ini,
diharapkan  investor  akan  memilih  instrument  yang  memaksimalkan  hureturnn antara  tingkat  pengembalian  dengan  risiko,  yakni  instrumen  yang  mampu
memberikan  tingkat  pengembalian  paling  tinggi  untuk  tingkat  risiko  tertentu. Terdapat  3  metode  pengukuran  kinerja  reksadana  dengan  memasukkan  unsur
risiko yang sering digunakan yaitu indeks sharpe, treynor dan Jensen.
22
Pengukuran  kinerja  portofolio  dengan  teknik  ini  berdasarkan  pada fenomena  bahwa  pengukuran  atas  kinerja  portofolio  yang  terjadi  selama  ini
sebagian  besar  hanya  didasarkan  pada  tingkat  hasil  yang  diperoleh  portofolio portofolio rate of return. Imbal hasil ini bukan sekedar  mengukur return tetapi
risk  adjusted ,  karena  adanya  trede  off  antara  return  dan  risiko.  Asumsi  bahwa
investor  biasanya  risk  averse  juga  membuat  risk  adjusted  return  sebagai parameter  yang  relevan  untuk  perbandingan.  Semakin  tinggi  tingkat  risiko
21
Muhammad  Firdiansyah,  Analisis  Kinerja  Rekasadana  Syariah  Campuran,  dalam  Yeni Rahmawati,  “Analisis  Penilaian  Kinerja  Reksadana  syariah  Campuran  menggunakan  Risk  adjudted
return Method:study  komparasi  Indonesia dan Malaysia periode November 2004-Mei  2007”skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, 2008, h. 26
22
Ira  Maharani,  Analisis  Kinerja  reksadana  Syariah  di  Indonesia  dengan  metode  risk  adjusted return
,  dalam  Yeni  Rahmawati,  “Analisis  Penilaian  Kinerja  Reksadana  syariah  Campuran menggunakan  Risk  adjudted  return  Method:study  komparasi  Indonesia  dan  Malaysia  periode
November 2004-Mei 2007”skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, 2008, h. 27
36
membuat  return  yang  diekspektasikan  pun  semakin  naik.  Dengan  demikian  risk averse
akan  mendorong  investor  meminta  kenaikan  return  untuk  setiap penambahan tingkat risiko.
23
Dengan demikian kinerja terbaik yang di tampilkan oleh portofolio  yang memiliki  hasil  tertinggi  perunit  risiko.  Begitu  pula  sebaliknya,  kinerja  terndah
yang ditampilkan oleh portofolio yang memiliki hasil terendah perunit risiko.
1. Metode Sharpe