78
F. Perbandingan Kinerja Harian Reksadana Syariah Indonesia Dengan Metode
Risk Adjusted Return Tabel 4.17
Perbandingan Kinerja Reksadana Syariah dengan 3 Metode
No Reksadana Syariah
Sharpe Treynor
Jensen Nilai
Peringkat Nilai
Peringkat Nilai
Peringkat
1 AAAMANS
1.06460 18
0.21197 5
0.001660 11
2 BASYKOM
1.06920 19
0.06049 16
0.006837 23
3 BHAMUAM
8.11190 23
0.01887 13
0.019008 3
4 BNIPSYA
0.03420 1
0.24820 18
0.000035 19
5 BNISYAR
3.77060 21
0.01277 14
0.028585 2
6 BSDSSYH
0.70730 14
0.08771 8
0.004017 8
7 CIMBISL
0.76920 15
0.03382 11
0.011077 5
8 DADINAR
0.55820 13
0.04648 10
0.009389 6
9 DANBERI
0.28350 11
0.14724 7
0.002035 9
10 INSHAJI
0.00790 3
0.19972 17
0.000151 21
11 MANVEST
0.26470 10
0.17807 6
0.001727 10
12 MEGOSYA
0.00710 6
0.92716 3
0.000002 16
13 MEGSYAR
1.12260 20
0.07914 9
0.004784 7
14 MLLDEKS
0.04210 9
3.20982 1
0.000023 13
15 PNMAMAN
6.09740 22
0.00760 15
0.048187 1
16 PNMEQTY
0.35530 12
1.27971 2
0.000251 12
17 PNMSYAR
0.00990 2
1.15018 22
0.000038 20
18 PRUSRCB
0.00690 5
0.39040 20
0.000005 14
19 PRUSREQ
0.01700 8
1.65403 23
0.000010 18
20 PRUSRMG
0.00810 7
0.44179 21
0.000003 15
21 RIFCASF
1.01320 17
0.29598 19
0.001334 22
22 TRISYAB
0.82800 16
0.02437 12
0.015641 4
23 TRISYAH
0.00640 4
0.66234 4
0.000004 17
Sumber : Bloomberg Diolah
79
Gambar 4-1 Perbandingan Kinerja Harian Reksadana Syariah Indonesia Dengan Metode
Risk Adjusted Return
Sumber : Bloomberg Diolah Tabel 4.17 memaparkan perbandingan seluruh reksadana berdasarkan metode
risk  adjusted  return ,  yaitu  indeks  sharpe,  indeks  treynor,  dan  indeks  Jensen  dari
semua  jenis  reksadana  di  indonesia.  Setiap  reksadana  memiliki  keunggulan  kinerja yang berbeda-beda.
Pada  indeks  sharpe  peringkat  pertama  di  tempati  oleh  reksadana  BNI  Dana plus  Syariah  dari  jenis  reksadana  campuran  syariah  dengan  nilai  sharpe  0,03420.
Peringkat  kedua  adalah  PNM  Syariah  yang  juga  dari  jenis  reksadana  campuran dengan nilai sharpe 0,00990. Peringkat  ketiga dari reksadana jenis  Pendapatan tetap
Syariah yaitu I-Hajj Syariah Fund merupakan reksadana dengan nilai sharpe 0,00790. Kinerja  pada  indeks  sharpe  tertinggi  pertama  dan  kedua  di  tempati  oleh  reksadana
dari  jenis  reksadana  campuran  syariah,  hal  ini  menunjukkan  Reksadana  campuran syariah  memiliki  kinerja  yang  lebih  baik  dibanding  kinerja  dari  reksadana  jenis
80
lainnya  pada  indeks  sharpe.  Semakin  besar  Nilai  excess  return  terhadap  standar deviasi  maka  kinerja  portofolio  tersebut  semakin  baik.  Artinya,  jika  hanya
mempertimbangkan  pada  risiko  portofolio  reksadana,  reksadana-reksadana  dengan nilai sharpe tertinggi merupakan reksadana dengan kinerja terbaik. Indeks sharpe ini
relevan  digunakan  untuk  investor  yang  menanamkan  dananya  sebagian  besar  atau seluruh  asetnya  pada  satu  portofolio.  Hal  ini  disebabkan  karena  sharpe  ratio  juga
menghitung  total  pengembalian  dari  portofolio  terhadap  total  risikonya.  sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam standar deviasi.
Reksadana yang memiliki nilai indeks treynor tertinggi adalah Manulife Link Dana  Ekuitas  Syariah  dari  jenis  reksadana  saham  dengan  nilai  indeks  treynor
3,20982.  Reksadana  PNM  ekuitas  Syariah  merupakan  peringkat  tertinggi  kedua dengan  nilai  indeks  treynor  1,27971  yang  juga  dari  jenis  reksadana  saham.  Dan
peringkat ketiga adalah Mega Dana Obligasi Syariah dari jenis reksadana Pendapatan tetap syariah dengan nilai indeks sharpe 0,92716. Peringkat pertama dan kedua pada
indeks  treynor  ditempati  oleh  reksadana  dari  jenis  reksadana  saham,  Hal  ini menunjukkan  bahwa  pada  indeks  treynor,  reksadana  dari  jenis  reksadana  saham
memiliki  kinerja  yang  lebih  baik  dibanding  kinerja  reksadana  dari  jenis  lain. Reksadana yang memiliki nilai yang tinggi pada indeks treynor dan nilai rendah pada
indeks  sharpe  mencerminkan  bahwa  reksadana  tersebut  merupakan  reksadana  yang belum  terdiversifikasi  dengan  baik.  Hal  ini  muncul  sebagai  akibat  dari  adanya
komponen risiko non sistematis. Indeks treynor ini relevan digunakan untuk investor
81
yang  menanamkan  dananya  pada  berbagai  reksadana,  atau  melakukan  diversifikasi pada  berbagai  portofolio,  sehingga  non  systematic  risk  diabaikan  pada  pengukuran
kinerja. Pada indeks jensen, PNM amanah Syariah merupakan reksadana dengan nilai
alfa tertinggi yaitu 0,048187 yang termasuk reksadana dari jenis reksadana campuran syariah.  Peringkat  kedua  adalah  BNI  Dana  Syariah  dari  jenis  reksadana  Pendapatan
tetap Syariah dengan nilai alfa 0,28585. Peringkat ketiga ditempati oleh  MNC Dana Syariah dari jenis reksadana  Pendapatan tetap dengan nilai alfa 0,019008. Peringkat
kedua  dan  ketiga  pada  indeks  jensen  ditempati  oleh  reksadana  dari  jenis  reksadana Pendapatan  tetap  syariah,  sedangkan  tertinggi  dari  reksadana  campuran  syariah.
Artinya  reksadana  pendapatan  tetap  dan  reksadana  campuran  syariah    memiliki kinerja yang lebih baik pada indeks jensen dibanding reksadana lain.
Pada  indeks  jensen,  reksadana  dapat  dikatakan  memiliki  kinerja  yang  baik apabila  reksadana  tersebut  memiliki  kinerja  bernilai  positif,  dan  juga  berarti  lebih
baik  dari  kinerja  pasar  atau  kinerja  sistematis.  pada  tabel  4.17,  terdapat  lima  belas reksadana  yang  memiliki  nilai  positif.  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  kelimabelas
reksadana  tersebut  memiliki  kinerja  lebih  baik  dibanding  kinerja  Jakarta  Islamic Index
,  sedangkan  delapan  reksadana  lainnya  memiliki  kinerja  dibawah  kinerja Jakarta Islamic Index
. Dalam penelitian lain  yang dilakukan oleh mustakim 2008 memperlihatkan
hal yang sama. Terdapat perbedaan-perbedaan peringkat yang cukup jauh antara nilai
82
indeks  sharpe  dengan  nilai  indeks  treynor  masing-masing  reksadana.  Dalam penelitian  tersebut  Mandiri  investa  syariah  berimbang  merupakan  reksadana  syariah
yang  memiliki  kinerja  terbaik  berdasarkan  indeks  sharpe,  sedangkan  pada  kinerja treynor  menempati  urutan  ke  sebelas.  Reksadana  Mega  dana  syariah  yang  terbaik
berdasarkan indeks treynor, memiliki peringkat  ketiga pada indeks  Sharpe.  Menurut mustakim  2008,  portofolio  yang  tidak  terdiversifikasi  dengan  baik  akan  mendapat
nilai  yang  tinggi  untuk  indeks  treynor,  namun  lebih  rendah  untuk  indeks  sharpe. Sedangkan  portofolio  yang  terdiversifikasi  dengan  baik  akan  mendapat  nilai  yang
relatif  sama  untuk  kedua  jenis  pengukur  ini.  Perbedaan  peringkat  nilai  pada  kedua pengukur  ini  menunjukkan  perbedaan  baik  buruknya  diversifikasi  portofolio  relatif
terhadap portofolio sejenis. Hal  yang  berbeda  terlihat  pada  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Yeni
Rahmawati 2008 yang mengukur kinerja reksadana syariah Malaysia dan indonesia yang  menghasilkan  pengukuran  kinerja  dengan  menggunakkan  empat  metode
Sharpe,  Treynor,  Jensen,  dan  Modigliani  tidak  jauh  berbeda.  Hal  ini  di  karenakan reksaana  syariah  yang  diteliti  memiliki  kinerja  yang  cukup  baik.  karena  nilai  return
yang di dapat cukup stabil, begitu juga dengan return pasar dan return risk free asset. Sehingga kinerja yang dihasilkan memperlihatkan kinerja yang relatif baik.
Pada penelitian ini, secara  keseluruhan  kinerja reksadana di  Indonesia dalam kurun periode januari 2008 sampai dengan Desember 2010 kurang memberikan hasil
yang  maksimal  bagi  investor.  Dilihat  dari  return  yang  didapat  masing-masing
83
reksadana syariah dari semua jenis  yang  ada  menunjukkan  mayoritas return bernilai negatif.  Begitupun  dilihat  dari  hasil  kinerja  yang  telah  didapat  pada  penelitian  ini,
baik itu menggunakan indeks sharpe, indeks treynor, maupun indeks jensen. Penulis  berkesimpulan  seluruh  reksadana  syariah  yang  ada  belum
terdiversifikasi  secara  sempurna,  sebab  reksadana  yang  telah  terdiversifikasi sempurna  akan  memberi  peringkat  yang  sama  bagi  portofolio  pada  rasio  sharpe,
terynor,  dan  jensen.  Sedangkan,  jika  reksadana  syariah  belum  terdiversifikasi sempurna, akan menjadi lebih tinggi pada rasio treynor dan jensen dibanding dengan
rasio sharpe.
84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan  hasil  analisis  dan  pembahasan  yang  telah  dijelaskan  pada bagian sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa :
1. Kinerja  dengan  metode  treynor  dan  jensen  memiliki  hasil  kinerja  yang  lebih
baik  di  banding  dengan  kinerja  metode  sharpe.  Ini  berarti  bahwa  portofolio belum  terdiversifikasi  sempurna,  karena  kinerja  portofolio  yang  kurang
terdiversifikasi  menjadi  lebih  tinggi  pada  rasio  Treynor  dan  Jensen  Alpha dibandingkan dengan rasio Sharpe. Hal ini muncul sebagai akibat dari adanya
komponen risiko non-sistematis pada rasio Sharpe. Sedangkan, Jika portofolio telah terdiversifikasi sempurna, maka rasio Sharpe, Treynor dan Jensen Alpha
akan memberi peringkat kinerja yang sama bagi portofolio. Hal ini disebabkan oleh total variance yang sama dengan systemtic variance pada portofolio yang
terdiversifikasi sempurna. 2.
Reksadana  syariah  yang  memiliki  kinerja  paling  baik  dari  jenis  Reksadana Campuran Syariah berdasarkan indeks sharpe adalah BNI Dana  Plus Syariah
dengan nilai 0.0342, untuk indeks treynor peringkat pertama  yaitu reksadana AAA  Amanah  Syariah  Fund  0,21197.  dan  reksadana  Trimegah  Syariah