Definisi Reksadana Syariah Reksadana Syariah

25 2 Income Fund Reksadana ini menekankan pada upaya mendapatkan pendapatan yang konstan sehingga reksadana jenis ini mengalokasikan dananya pada obligasi atau surat utang. 3 Safety Fund Reksadana jenis ini lebih mengutamakan keamanan daripada penambahan. Pengalokasian dananya ditempatkan pada instrumen- instrumen di pasar uang seperti deposito berjangka, sertifikat deposito, dan surat utang jangka pendek.

B. Reksadana Syariah

1. Definisi Reksadana Syariah

Menurut Heri Sudarsono Reksadana Syariah mengandung pengertian sebagai reksadana yang pengelolaan dan kebijakan investasinya mengacu pada syariah islam. 11 Reksadana yang berlandaskan syariah islam yaitu portofolionya hanya berinvestasi pada instrumen yang sesuai dengan syariah islam dan menghindari unsur gharar, maisir, dan riba didalamnya. Reksadana Syariah tidak menginvestasikan dananya pada saham- saham atau obligasi dari perusahaan yang pengelolaan dan produknya bertentangan dengan syariat islam. Seperti pabrik makanan atau minuman 11 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah: Deskripsi dan Ilustrasi Jogjakarta: Ekanusia, 2007. Cet. Keempat, h. 200 26 yang mengandung alkohol, daging babi, rokok tembakau, jasa keuangan konvensional, pertahanan dan persenjataan serta bisnis hiburan yang berbau maksiat. 12 Menurut Sofiniyah Ghufron Reksadana Syariah Islamic Invesment Funds dalam hal ini memiliki pengertian yang sama dengan reksadana konvensional, hanya saja cara pengelolaan dan kebijakan investasinya harus berdasarkan pada syariat islam, baik dari segi akad, pelaksanaan investasi, maupun dari segi pembagian keuntungan. 13 Menurut Tedy fardiansyah reksadana syariah memiliki kebijakan investasi yang berbasis pada prinsip- prinsip islam. Instrument investasi yang dipilih dalam portofolionya harus dikatakan halal. 14 Pengertian yang lebih khusus lagi diberikan oleh dewan syariah nasional yang tercantum dalam fatwa DSN-MUI No.20DSN-MUIIV2001, yaitu reksadana syariah adalah reksadana yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal sebagai pemilik harta shahib al maalrab al maal, dengan manajer investasi sebagai pengelola, maupun antara manajer investasi sebagai wakil shahib al maal dengan pengguna investasi. 15 12 Heri Sudarsono., h 201. 13 Sofiniyah Ghufron, Briefcase Book Edukasi Profesional Syariah Investasi halal di Reksa Dana Syariah , Jakarta: Renaisan, 2005.15 14 Tedy Fardiansyah, Kiat Dan Strategi Menjadi Investor Piawai, Jakarta: PT Elex media Komputindo, 2002 h.89 15 Kanny Hidayah, Investasi Dalam Reksadana Syariah, edisi. III, Jakarta: jurnal Mualmalatuna, 2002, h. 37 27 Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa dalam reksadana terkandung empat unsur utama, yaitu: 16 a. Masyarakat pemilik modal shahib al maal rab al maal b. Modal yang disetor al maal c. Manajer investasi sebagai pengelola modal wakil shahib al maal rab al maal d. Investasi yang dilakukan oleh manajer investasi ‘amal Antara manajer investasi dan investor dilakukan dengan sistem akad Wakalah , dimana pemodal sebagai shahibul maal menitipkan dananya kepada manajer investasi sebagai pengelola modal, kemudian manajer investasi melaksanakan investasi bagi kepentingan pemodal. Atas usahanya, manajer investasi akan menerima fee ujrah atas usaha pengelolaan dana pemodal 17 . Biasanya fee yang diperoleh manajer investasi 1-2 dari return NAB pertahun. Dari beberapa pengertian reksadana syariah, penulis bependapat bahwa reksadana syariah adalah reksadana yang seluruh dananya diinvestasikan pada instrument-instrumen investasi berbasis syariah dengan menggunakan akad wakalah antara investor dengan manajer investasi. 16 Dewan Syariah Nasional DSN, Himpunan Fatwa Dewan syariah Nasional Untuk Lembaga Keuangan Syariah , Edisi. I Jakarta: Dewan Syariah nasional dan MUI dan BI, 2001 h. 38 17 Ibid, h. 39 Skem Sumber : Bapepam.go

2. Landasan Hu