Risiko Reksadana Profil Risiko Investor

18

3. Risiko Reksadana

Untuk melakukan investasi reksadana, investor harus mengenal jenis potensi resiko yang berpotensi timbul saat membeli reksadana. dengan mengetahui berbagai risikonya, diharapkan setiap investor lebih berhati hati dalam memilih berbagai jenis reksadana yang di tawarkan. Risiko tersebut diantaranya : 6 a. Risiko berkurangnya nilai unit penyertaan Risiko ini dipengaruhi oleh turunya harga dari efek saham, obligasi, dan surat berharga lainnya yang masuk dalam portofolio reksadana tersebut b. Risiko Likuiditas Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh manajer investasi jika sebagian besar pemegang unit penyertaan melakukan penjualan kembali redemption atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer investasi kesulitan dalam menyediakan uang tunai atas penjualan tersebut. c. Risiko Wanprestasi Gagal bayar Risiko ini merupakan risiko terburuk, dapat timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan reksadana tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari pihak- pihak terkait dengan reksadan, pialang, bank custodian, agen pembayaran 6 Eko Priyo Pratomo dan Ubaidillah Nugraha, reksadana Solusi Perencanaan Investai di Era Modern edisi revisi ke-2 Jakarta, PT Gramedia Pustaka Utama, 2009 h.94 19 atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan Nilai Aktiva bersih NAB reksadana.

4. Profil Risiko Investor

7 Sebelum mulai berinvestasi pada sebuah instrumen portofolio, seorang investor hendaknya mengenali profil risiko dirinya sendiri terlebih dahulu. Hal ini penting agar investor tidak kaget melihat fluktuasi nilai investasinya. Tentu saja setiap investor ingin memiliki investasi yang memberikan return yang tinggi dengan risiko yang seminim mungkin. Tetapi di dalam investasi dikenal istilah high risk high return. Semakin tinggi return investasi maka risikonya semakin tinggi pula. Secara garis besar terdapat tiga profil risiko : a Konservatif. Investor tipe ini kurang menyukai risiko dan cenderung menghindarinya. Pilihan investasi yang cocok untuk tipe konservatif dalam jangka waktu pendek 1 tahun adalah reksadana pasar uang. Reksadana pasar uang memberikan return yang paling rendah dibandingkan dengan reksadana lainnya dan memberikan tingkat risiko yang paling rendah juga. Pilihan lainnya untuk tipe konservatif adalah reksadana pendapatan tetap yang memberikan return lebih besar dibandingkan reksadana pasar uang dan juga risiko yang lebih besar. Untuk mengatasi risiko yang lebih besar ini maka time horizon atau waktu berinvestasi dapat diperpanjang menjadi di atas satu tahun. 7 Anonimuos, Kenali Profil Risiko Anda Dalam Berinvestasi, Artikel diakses pada 28 September 2011 dari http:www.gudono.comappsforumstopicsshow2803386-kenali-profil-resiko-anda-dalam- berinvestasi-di-reksadana 20 b Moderat. Investor moderat berada di tengah-tengah antara konservatif dan agresif dimana cenderung bisa menerima sedikit risiko dengan risiko kehilangan sebagian dana investasi. Investasi yang cocok untuk tipe moderat adalah reksadana campuran yang merupakan reksadana yang menginvestasikan dananya pada efek ekuitas saham dan efek utang obligasi dan deposito dengan komposisi yang tidak termasuk kategori reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, maupun reksadana pasar uang. c Agresif. Investor tipe ini memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap risiko. Reksadana yang cocok adalah reksadana saham yang sangat fluktuatif namun mampu memberikan return yang paling tinggi.

5. Jenis-Jenis Reksadana