8
mengukur kinerja portofolio dapat menggunakan metode pengukuran kinerja risk adjusted return
. metode ini mengakomodasi unsur return atau imbal hasil portofolio dan juga tingkat resiko portofolio. Selain itu, juga disebutkan bahwa risk adjusted
return method dapat digunakan untuk membandingkan kinerja antar portofolio
reksadana. Indeks sharpe merupakan metode penilaian kinerja yang berfokus pada penilaian individu reksadana sedangkan indeks treynor dan indeks Jensen merupakan
metode penilaian kinerja dengan mempertimbangkan sensitivitas return portofolio terhadap return pasar.
8
Berdasarkan pengidentifikasian adanya masalah-masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah, yaitu:
1. Bagaimana perbedaan kinerja reksadana di indonesia saham, campuran,
pendapatan tetap, dan indeks menggunakan 3 metode Risk Adjusted Return
Sharpe, Treynor, dan Jensen? 2.
Reksadana syariah manakah yang memiliki kinerja paling baik?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan dalam mengevaluasi kinerja pada portofolio reksadana syariah di Indonesia sebagai berikut :
1. Untuk menganalisis perbedaan kinerja Reksadana Syariah di indonesia
dengan menggunakan metode Risk Adjusted Return sharpe, treynor, dan Jensen
.
8
Yeni Rahmawati, “Analisis Penilaian Kinerja Reksadana Syariah Campuran Menggunakan Risk adjusted return Method: Studi Komparasi Indonesia Dan Malaysia Periode November 2004-Mei
2007,” Skripsi S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok, 2008, h.4.
9
2. Untuk menganalisis reksadana syariah di Indonesia yang memiliki kinerja
paling baik.
D. Kajian Terdahulu
Berbagai macam penelitian untuk menganalisis kinerja portofolio reksadana syariah telah ada beberapa yang dilakukan di dalam Indonesia. Seperti yang
dilakukan oleh: 1.
Penelitian tentang kinerja reksadana syariah pernah dilakukan oleh Mustakim 2008. Didalam penelitiannya, mustakim menganalisis kinerja reksadana
syariah dari jenis campuran dan pendapatan tetap yang ada di Indonesia pada periode desember 2006 - desember 2007. metode yang di gunakan adalah
metode sharpe dan treynor. Hasil penelitianya menunjukkan kinerja sharpe memiliki risk adjusted return yang lebih baik dibanding dengan analisis kinerja
treynor untuk reksadana jenis campuran, tetapi untuk reksadana syariah pendapatan tetap, pengukur kinerja sharpe mencerminkan nilai yang negatif.
2. Anisa Rahmawati yang menganalisis perbandingan kinerja Reksadana syariah
dengan kinerja reksadana konvensional pada periode maret 2005 - maret 2008 dengan menggunakan metode risk adjusted return dengan pengukuran sharpe
index, asset under management AUM, Pertumbuhan AUM, dan Biaya reksadana. Hasil penelitiannya keempat metode tersebut yaitu kinerja reksadana
syariah lebih unggul dibanding kinerja reksadana konvensional, karena kesemua hasil perhitungan bernilai positif.
10
3. Penelitian yang menyangkut dengan perhitungan kinerja reksadana syariah yaitu
Yeni Rahmawati yang berjudul “Analisis Penilaian Kinerja Reksadana Syariah Campuran Menggunakan Risk adjusted return Method: Studi Komparasi
Indonesia Dan Malaysia Periode November 2004-Mei 2007 yang menyatakan
bahwa secara individu, portofolio reksadana syariah mengungguli reksadana syariah Malaysia. Hal ini mempertimbangkan risiko dan return reksadana yang
sama meskipun ada unsur resiko pasar pada indeks Modigliani tetapi belum mempertimbangkan sensitivitas pasar.
4. Jurnal yang berjudul “Analisis kinerja reksadana fixed income dan
hubungannya dengan umur reksadana yang” ditulis oleh indra widjaja dan M. I. Waica Wahayuni yang mengukur kinerja reksadana pendapatan tetap dengan
pembanding instrument obligasi untuk mencari reksadana pendapatan tetap yang memberikan kinerja terbaik dengan metode pengukuran sharpe, treynor,
dan Jensen. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa tingkat pengembalian Nilai Aktiva Bersih 20 reksadana pendapatan tetap dengan
benchmark indeks obligasi menunjukkan pada tahun 2005 berdasarkan P- value
uji-t dengan signifikansi 5, seluruh reksadana pendapatan tetap tidak signifikansi terhadap indeks obligasi,
11
E. Metodologi Penelitian