berdasarkan   right-based   initiatives;   yakni   memperhatikan   secara   sungguh- sungguh   hak-hak   dasar   anak   sesuai   dengan   aspirasi   terbaik   mereka    Strategi
intervensi   pekerjaan  sosial  tidak  bersifat  parsial,  melainkan  holistik  dan berkelanjutan. Dalam garis besar, alternatif model penanganan anak jalanan mengarah
kepada 4 jenis model, yaitu:
1. Street-centered intervention. Penanganan anak jalanan yang dipusatkan di jalan
dimana  anak-anak  jalanan  biasa  beroperasi.  Tujuannya  agar  dapat  menjangkau dan melayani anak di lingkungan terdekatnya, yaitu di jalan.
2. Family-centered  intervention.  Penanganan  anak  jalanan  yang  difokuskan  pada
pemberian   bantuan   sosial   atau   pemberdayaan   keluarga   sehingga  dapat mencegah   anak-anak   agar   tidak   menjadi   anak   jalanan   atau  menarik  anak
jalanan kembali ke keluarganya. 3.
Institutional-centered    intervention.    Penanganan    anak    jalanan    yang dipusatkan  di  lembaga  panti,  baik  secara  sementara  menyiapkan reunifikasi
dengan keluarganya maupun permanen terutama jika anak jalanan  sudah  tidak memiliki   orang   tua   atau   kerabat.   Pendekatan   ini  juga    mencakup    tempat
berlindung    sementara    yang   menyediakan   fasilitas   panti   dan   asrama adaptasi bagi anak jalanan.
4. Community-centered    intervention.    Penanganan    anak    jalanan    yang
dipusatkan     di     sebuah     komunitas.     Melibatkan     program-program community
development untuk
memberdayakan masyarakat
atau penguatan  kapasitas  lembaga-lembaga  sosial  di  masyarakat  dengan menjalin
networking     melalui     berbagai     institusi     baik     lembaga  pemerintahan
maupun  lembaga  sosial  masyarakat.  Pendekatan  ini  juga  mencakup    Corporate Social   Responsibility   tanggungjawab   sosial perusahaan.
59
59
www.alternatifmodelpenanganananjal.com. Ife, Jim 1995, Community Development: Creating Community Alternatives,Vision, Analysis and Practice, Longman, Australia,
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di  yayasan Annur Muhiyam di kelurahan Bukit Duri, Kecamatan Tebet,  Jakarta Selatan. Yayasan Annur Muhiyam adalah
salah satu lembaga yang fokus pada pemberdayaan ekonomi anak jalanan, adapun alasan pemilihan lokasi itu didasari oleh pertimbangan sebagai berikut:
1. Lokasi penelitian mudah dijangkau
2. Adanya keterbatasan dana, waktu, dan tenaga.
3. Yayasan  Annur  Muhiyam  adalah  lembaga  independen  yang  mempunyai
hubungan kerjasama dengan Kementrian Sosial RI, Kemendiknas maupun beberapa  perusahaan  maupun  instansi.  Yayasan  ini  dapat  menyalurkan
tenaga kerja untuk anak jalanan yang sebelumnya telah diberi pembekalan untuk peningkatan ekonomi jalanan.
4. Yayasan Annur Muhiyam merupakan lembaga yang memiliki kepedulian
terhadap masalah kemiskinan, khususnya masalah kemiskinan pada anak- anak  jalanan.  Melalui  salah  satu  peran  pemberdayaan  ekonomi  anak
jalanan,  Yayasan  Annur  Muhiyam  memberikan  pelatihan-pelatihan keterampilan  yang  bertujuan  untuk  meningkatkan  kapasitas  anak-anak
jalanan  dengan  cara  menggalih  dan  mengembangkan  potensi  yang  ada pada diri anak-anak jalanan.
B. Waktu Penelitian
Adapun  waktu  penelitian  untuk  penyusunan  skripsi  ini  dimulai  sejak  tanggal 29 Desember 2010 sampai dengan tanggal 21 Juni 2011.
C. Model dan Desain Penelitian
Model  penelitian  ini  adalah  dengan  menggunakan  pendekatan  kualitatif. Adapun  desain  penelitan  yang  penulis  gunakan  adalah  desain  deskriptif  analisis.
Pendekatan kualitatif bertujuan untuk menggambarkan secara sistematis mengenai factor-faktor  yang terkait dalam pelaksanaan program di lapangan dan hubungan
atau keterkaitan factor tersebut. Baik  yang mendukung atau menjadi penghambat terhadap pelaksaan program.
Dalam  studi  ini,  peneliti  berusaha  untuk  melihat  dan  menilai  bagaimana tingkat efektifitas atau keberhasilan, bagaimana prosesnya sejak awal pelaksanaan
sampai  terlaksana  program  maupun  hasil  dari  proses  programnya.  Penelitian  ini juga  ingin  meliht  factor-faktor  yang  mendukung  dan  menghambat  pelaksanaan
program  serta  keterkaitan  factor-faktor  tersebut.  Dengan  demikian  akan  terlihat bagaimana  sebenarnya  program  tersebut  dilaksanakan  dan  bagaimana  tanggapan
anak jalanan terhadap program tersebut serta bagaimana tingkat keberhasilan dan kegagalannya.
D. Penetapan Subyek Penelitian
Menurut  Sarantakos,  prosedur  penentuan  subjek  dan  atau  sumber  data dalam  penelitian  kualitatif  umumnya  menampilkan  karakteristik  1  Tidak
diarahkan  pada  jumlah  sampel  besar,  melainkan  pada  kasus-kasus  tipikal  sesuai