Mengembangan Perekonomian Berbasis Kerakyatan

Perubahan struktural ini bisa meliputi proses perubahan dari pola ekonomi tradisional ke arah ekonomi modern, dari ekonomi lemah ke ekonomi tangguh, dari ekonomi subtansial ke ekonomi pasar, dari ketergantungan kepada kemandirian, dari konglongmerat ke rakyat. 50 Berkaitan dengan langkah-langkah di atas maka pilihan kebijakan hendaklah dilaksanakan dalam beberapa langkah strategis berikut : 1 Pemberian peluang atau akses yang lebih besar kepada asset produksi. Di antara asset produksi yang paling mendasar adalah akses kepada sumber dana. 2 Memperkuat posisi transaksi dan kemitraan usaha ekonomi rakyat. 3 Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan dan dalam upaya menciptakan sumber daya menusia yang kuat dan tangguh. 4 Kebajikan ketenagakerjaan yang men dorong munculnya tenaga kerja yang termpil, mengusasi keterampilan dan keahlian hidup. Serta tenaga kerja mandiri dengan bekal keahlian wirausaha. 5 Pemerintah pembangunan antar daerah. Untuk itu pemerintah harus seraca proaktif memberikan sejumlah kemudahan, seperti bantuan kredit lunak pengusaha kecil, mengadakan penyuluhan dan pelatihan. 51 50 Nanih Machendrawaty dan Agus Ahmad Syafe’I, Pengembangan Masyarakat Islam dari Ideologi Strategi sampai Tradisi, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001, Cet ke 1 h. 70 51 Ibid, h. 266

E. Anak Jalanan

1. Pengertian Anak Jalanan

Batasan mengenal pengertian anak jalanan bermasam-masam, tergantung siapa yang memberi batasan dan untuk apa. Menurut Direktorat Bina Sosial DKI yang termasuk anak jalanan adalah : anak yang berkeliaran di jalanan raya sambil bekerja, mengemis atau menganggur. Usianya berkisar dari bayi dibawa orang tuanya mengemis sampai batas usia remaja. Tidak semuanya merupakan anak jalanan yang terlantar, meskipun sebagain besar adalah anak yang mempunyai tempat tinggal tetap dan orang tua yang tidak ada di Jakarta. 52 Sedangkan menurut A. Soedijar Z.A anak jalanan adalah anak usia 7 tahun sampai 15 tahun, yang bekerja di jalan raya dan tempat – tempat umum lainnya yang dapat mengganggu ketentraman dan keselamatn oranglain serta membahayakan dirinya sendiri. 53 Demikian pula batas yang digunakan oelh Departemen sosial dan Unted Nations Development Programme UNDP merumuskan definisi anak jalanan sebagai anak-anak yang menghabiskan sebagian besar waktunya untuk berkeliaran dan mencari nafkah di jalanan dan tempat-tempat umum lainnya. 54 Dari kutipan diatas, penulisan menyimpulkan bahwa anak jalanan adalah anak yang berusia 7 sampai 15 tahun yang bekerja di jalanan dan hidup terlantar karena tidak memiliki tempat tinggal tetap dan orang tuanya tidak berada atau bertempat tinggal di Jakarta sehingga mengganggu ketertiban umum dan keselamatan orang lain dan dirinya sendiri. 52 Dirjen Bina Sosial, Dsikusi Badan Koordinasi Kesejahteraan Sosial, Jakarta : Dep Sos, 1989 53 A. Soedijar. Z.A Profil Anak Jalanan di DKI, Jakarta,: Media Informatika, 1989, h. 33 54 Tata Sudrajat, Hasil Lokakarya Nasional Anak Jalanan, Jakarta : YKAI, 1995

2. Kategori dan Ciri-Ciri Anak Jalanan