Karakteristik dan Ciri – Ciri LSM

Hal lain yang menjadi ciri LSM adalah bahwa mereka bergerak erat kaitannya dengan masalah pembangunan. Apakah reaksi terhadap pembangunan ataupun dalam rangka mencari alternatif dari pemberdayaan pembangunan dan keterkaitannya dengan pemerintah sangat penting. Hal ini untuk menghindari penggunaan istilah tersebut kepada keagamaan, organisasi dagang, organisasi oleh raga maupun partai maupun partai politik, meskipun mereka ini juga memiliki karakter non pemerintah. 41

4. Klasifikasi LSM

Mengenai klasifikasi LSM menurut Jhon Clark, seperti tercermin dari perkembangan sejarah mereka secara umum dapat dibedakan kedalam enam aliran pemikiran yaitu : 1 Agen Penyantunan dan Kesejahteraan, misalnya seperti Catholik Relief Service ataupun berbagai masyarakat misionaris lainnya. 2 Organisasi Pengembangan teknologi. NGO yang melaksanakan program mereka untuk emepelopori pendekatan batu atau perbaiki pendekatan-pendekatan yang sudah ada dan cenderung untuk tetap mengkhususkan diri pada bidang yang mereka pilih. 3 Kontraktor Pelayanan Umum, NGO yang sebagian besar didanai pemerintah dan agen pemberi bantuan resmi, NGO ini dikontak untuk melaksanakan komponen dari program resmi karena dirasakan bahwa ukuran dan fleksibelitas mereka akan membantu melaksanakan tugas secara lebih efektif daripada departemen pemerintah. 4 Agen Pengembangan Masyarakat, NGO ini menaruh perhatian pada kemandirian, pembangunan sosial dan demokrasi lapidan bawah. 5 Organisasi Pengembangan Masyarakat bawah, NGO yang anggotanya adalah masyarakat miskin dan tertindas dan yang berupaya membentuk suatu proses pembangunan masyarakat. 41 Mansour Faqih, Op Cit, h. 1 6 Kelompokan Jaringan Advokasi. Organisasi yang tergabung dengan aliran ini biasanya tidak memiliki proyek tetapi keberadaan mereka terutama untuk melakukan pendidikan dan lobi. 42 Sedangkan menurut David Korten, indentitas LSM tersbut dapat dilihat melalui pengelompokan LSM yakni sebagai berikut : 1 Organisasi Sukarela Voluntary OrganZation atau VO yang melakukan misis sosial, terdorong oleh suatu komitmen kepada nilai yang sama. 2 Organisasi Rakyat People’s Service atau PO yang mewakili kepentingan anggotanya, mempunyai pimpinan yang bertanggung jawab kepada anggota dan cukup mandiri. 3 Kontraktor Pelayanan Umum Public Service Contractor atau PSC yang berfungsi sebagai usaha tanpa laba berorientasi pasar untuk melayani kepantingan umum. 4 Lembaga Swadaya Masyarakat Pemerintah Government Non Government atau NGO dibentuk oleh pemerintah dan berfungsi sebagai alat kebijakan pemerintahan. 43 Pendapat lain yang dikemukakan oleh Dr. Kartono Sinaga dalam Info Bisnis, bahwa di Indonesia ada tiga bentuk LSM, yaitu : 1 LSM Plat Merah. LSM yang dibentuk pemerintah untuk menyerap dana dari funding lalu dikantongi mereka sendiri, untuk mendukung atau melegitimasi kegiatan dari pemerintah itu sendiri, tanpa mengembangkan suatu kritik terhadap pemerintah, LSM ini idealismenya sangat rendah tidak mengepspresikan kegiatan yang sesungguhnya, tapi manajemen mereka yang sangat rapi. 2 LSM Plat Kuning. LSM ini terlihat menjadi kontraktor dari sosial development, misalnya menjadi subkontraknya Bank Dunia, ADB, UNDP dan lain sebagainya. 42 Jhon Clark, Op Cit, h. 43 43 David Korten, Op Cit, h. 5