Konfigurasi Schlumberger TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Kelistrikan
konfigurasi dipol aksial Sunarto, 1992: 23. Karena yang digunakan dalam penelitian ini adalah konfigurasi Schlumberger, maka disini akan dibahas mengenai konfigurasi
Schlumberger saja. Pada konfigurasi Schlumberger spasi elektrode arus jauh lebih besar dari pada
spasi elektrode potensial. Jarak elektrode potensial relatif jarang diubah-ubah meskipun jarak elektrode arus selalu diubah-ubah.
Pengaturan elektrode
pada konfigurasi
Schlumberger ditunjukkan
sebagaimana pada gambar 2.9.
A
V M b
N a
A
1
r
3
r B
2
r
4
r
titik sounding
Gambar 2.9 Spasi konfigurasi Schlumberger.
Berdasarkan gambar 2.9, dapat diketahui bahwa jarak spasi antar elektrode arus adalah 2
a
, sedangkan jarak spasi antar elektrode potensial adalah b. Dalam konfigurasi Schlumberger, jarak spasi antar elektrode tidak simetris terhadap titik
sounding, tetapi untuk mempermudah interpretasi konfigurasi ini dibuat simetris. Jarak antar elektrodenya adalah:
2
4 1
b a
r r
− =
= dan
2
3 2
b a
r r
+ =
= 2.53
Jika persamaan 2.53 disubstitusikan pada persamaan 2.52, maka harga faktor geometris Derana, 1981: 24 menjadi:
+ −
− −
+ −
− =
2 1
2 1
2 1
2 1
2
b a
b a
b a
b a
K π
2.54
Jika disederhanakan persamaan 2.54 menjadi :
b b
a K
4
2 2
− =
π
atau
−
=
MN MN
AB K
4 2
2 2
π
2.55
Berdasarkan persamaan 2.51b dengan I
V ∆
adalah R , maka pada konfigurasi Schlumberger berlaku hubungan:
R MN
MN AB
a
−
=
4 2
2 2
π ρ
2.56
dengan K adalah faktor koreksi antara 2 elektrode arus dan 2 elektrode potensial. Pada konfigurasi Schlumberger pelaksanaannya lebih mudah, karena hanya
elektrode arus yang diubah-ubah sedangkan elektrode potensial jarang diubah-ubah, sehingga waktu yang digunakan lebih hemat. Selain itu konfigurasi ini cocok untuk
penyelidikan dalam arah vertikal untuk mengetahui variasi susunan lapisan tanah atau batuan di dalam bumi.
Pada susunan elektrode Schlumberger berlaku persamaan: 20
1 =
AB MN
sampai dengan 50
1 2.57
Sedangkan untuk jarak dekat elektrode berlaku 3
1 =
AB MN
2.58
Pengukuran dengan metode Schlumberger dilakukan dengan dua cara, yaitu MN konstan dan AB diperbesar sounding yaitu untuk memperoleh gambaran
perubahan struktur lapisan bumi pada arah vertikal. Sedangkan yang kedua adalah nilai AB konstan, sedang MN diperbesar mapping yaitu untuk mengetahui
perubahan struktur lapisan bumi pada arah horisontal.