4.3.4 Titik Sounding
4
Gambar 4.5
Hasil pencitraan penampang resistivitas lapisan bawah permukaan pada titik sounding 4.
Dari hasil pengukuran didapat nilai resistivitas semu antara 22,76 – 76,90 Ω
m. Setelah diolah dengan software IPI2WIN diperoleh rentang nilai resistivitas berkisar antara 10,66 – 121,2
Ω m dengan prosentase kesalahan yang diperoleh
adalah 1,58 . Berdasarkan gambar 4.5 dapat dijelaskan bahwa, jenis tanah atau batuan lapisan bawah permukaan daerah rawan longsor pada titik sounding 4
ditunjukkan pada tabel 4.5.
Tabel 4.5
Jenis tanah atau batuan lapisan bawah permukaan pada titik sounding 4
Resistivitas
Ω
m Kedalaman m
Jenis tanah atau batuan
56,74 0 – 0,49
Tanah lanauan pasiran 14,21
0,49 – 1,23 Lempung lanauan dan tanah lanauan
basah lembek 27,01
1,23 – 9,03 Tanah lanauan pasiran
71,45 9,03 – 10,6
Tanah lanauan pasiran 12,47
10,6 – 21,81 Lempung lanauan dan tanah lanauan
basah lembek 118,6
21,81 – 24,73 Tanah lanauan pasiran
29,97 24,73 - 28
Tanah lanauan pasiran Pada tabel 4.5 ditunjukkan bahwa jenis tanah untuk beberapa lapisan
menunjukkan adanya kesamaan yang didominasi oleh tanah lanauan pasiran. Lapisan dengan harga resistivitas rendah 14,21
Ω m terdapat pada kedalaman 0,49 – 1,23 m
dan pada kedalaman 10,6 – 21, 8 m dengan harga resistivitas 12,47 Ω
m dengan struktur tanah berupa lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek. Sehingga
diindikasikan bahwa kandungan air pada titik sounding ini rendah karena didominasi oleh lanauan pasiran, sedangkan lapisan yang berpotensi sebagai pemicu longsor
adalah lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek pada kedalaman 10,6 – 21,8 m, sedangkan pada kedalaman 0,49 – 1,23 m kondisi tanah jenuh air karena rembesan
air hujan.
4.3.5 Titik Sounding
5
Gambar 4.6
Hasil pencitraan penampang resistivitas lapisan bawah permukaan pada titik sounding 5.
Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan pada titik sounding ini didapat nilai resistivitas semu antara 22,80 – 49,80
Ω m. Setelah diolah dengan software
IPI2WIN diperoleh rentang nilai resistivitas berkisar antara 4,64 – 599 Ω
m dengan prosentase kesalahan yang diperoleh adalah 2,49 . Berdasarkan gambar 4.6 dapat
dijelaskan bahwa, jenis tanah batuan lapisan bawah permukaan daerah rawan longsor pada titik sounding 5 ditunjukkan pada tabel 4.6.
Tabel 4.6
Jenis tanah atau batuan lapisan bawah permukaan pada titik sounding 5
Resistivitas
Ω
m Kedalaman m
Jenis tanah atau batuan
17,2 - 60,2 0 – 2,06
Tanah lanauan pasiran 307
2,06 – 2,24 Batuan dasar berisi tanah kering
25,4 2,24 – 28,7
Tanah lanauan pasiran 5,87
28,7 – 40,1 Lempung lanauan dan tanah lanauan
basah lembek 1159
40,1 - 147 Batuan dasar berisi tanah kering
25,8 147 - 160
Tanah lanauan pasiran Berdasarkan tabel 4.6 dapat dijelaskan bahwa pada titik sounding ini terdapat
ketidakseragaman atau anomali, yaitu lapisan tipis dengan harga resistivitas rendah 5,87
Ω m yang terdapat pada kedalaman 28,7 – 40,1 m dengan ketebalan lapisan 11,4
m. Jenis tanahnya berupa lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek. Sehingga dapat diindikasikan bahwa kandungan air pada lapisan tipis ini tinggi dan
dimungkinkan pada kedalaman ini berpotensi sebagai pemicu longsor. Pada lapisan yang lain lebih didominasi oleh tanah lanauan pasiran dan batuan dasar berisi tanah
kering. Batuan ini lebih stabil, mempunyai pori-pori yang kecil, dan kapasitas menahan airnya rendah, sehingga kandungan airnya rendah.
4.3.6 Titik Sounding