dari lempungnya, lempung debuan debu lempung, lempung berbatu batu lempung, dan lempung berkerikil kerikil lempung.
3. Lanauan atau geluh
Lanauan merupakan campuran dari pasir, lempung dan debu. Pada umumnya memiliki kualitas pasir dan lempung, daya menahan airnya rendah, bergumpal,
lekat, gerakan air dan udara lambat. Tanah lanauan dapat dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu lanauan pasiran, lanauan debuan, lanauan debuan berbatu,
lanauan lempung debuan, lanauan lempungan, dan lanauan lempung berbatu Hubungan antara struktur tanah dengan harga resistivitas jenis tanah dan
batuan ditunjukkan pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Harga resistivitas jenis tanah atau batuan
No Jenis tanah batuan
Resistivitas m
1 Tanah lempungan basah lembek lempung
debuan 1,5 – 3,0
2 Lempung lanauan dan lanauan basah lembek
3,0 – 15 3
Tanah lanauan pasiran 15 – 150
4 Lempung berbatu batuan dasar berkekar yang
berisi tanah lembab 150 – 300
5 Pasir berkerikil bercampur lanau
± 300 6
Batuan dasar berisi tanah kering 300 – 2400
7 Batuan dasar tak lapuk
2400
Sumber: Roy E. Hunt. 1984.
2.7 Geologi Desa Kemuninglor
Berdasarkan peta geologi yang dibuat oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung 1992, maka geologi di daerah Arjasa dan
sekitarnya dapat dipisahkan menjadi dua satuan batuan. Batuan-batuan ini membentuk gumuk gunung api yang terdiri dari bukit kecil dan rendah yang terletak
pada ketinggian 300 – 742 m di atas permukaan air laut. Sedangkan tinggi bukitnya adalah 20 – 450 m dari permukaan pendataran. Satuan ini tersebar di kaki barat
Gunung Raung.
Khusus di desa Kemuninglor, kecamatan Arjasa, secara geologi lapisan tanahnya terdiri dari:
a. Formasi Bagor
Formasi Bagor terdiri dari batuan konglomerat, lempung, batu pasir tufan, dan batu pasir. Batuan konglomerat berkomponen aneka bahan, berbutir pasir dasar
kerakal, menyudut-membundar, batuan apung, pasir gunung api, dan kaca gunung api.
b. Breksi Argopuro
Breksi Argopuro merupakan breksi yang tersusun dari andesit dan bersisipkan lava. Breksi andesit berwarna abu-abu dengan masa dasar tuf. Sisipan lava
terdapat setempat, bersusun andesit. Batuan ini sudah melapuk membentuk tanah laterit yang cukup tebal berwarna merah bata yang merupakan hasil kegiatan
Gunung Argopuro. Berdasarkan hasil pengeboran bawah tanah pada daerah rawan longsor di desa
Kemuninglor yang dilakukan oleh tim peneliti dari Institut Teknologi Surabaya ITS pada akhir musim penghujan, yaitu pada awal bulan April 2003, diperoleh gambaran
tentang struktur lapisan bawah permukaan. Hasil pengamatan di lapangan dan di laboratorium, tampak bahwa lapisan tanah rata-rata adalah ”Residu”, yang berupa
lempung, lanauan lempung, lanau pasiran, dan terdapat lapisan lanau lempung yang sangat kedap air. Akibat dari lapisan kedap air ini, maka dalam jangka waktu yang
cukup lama, terjadi aliran di atas maupun di bawah lapisan tersebut yang dapat memberikan tekanan air pori yang cukup besar. Aliran ini akan membawa butir-butir
halus pada tanah yang dilewatinya dan membuang butir-butir kasar pada saluran- saluran pembuang. Sedangkan lapisan pemicu longsor terjadi pada lapisan kedap air.
2.8 Gerakan Tanah
Gerakan tanah adalah perpindahan massa tanah atau batuan pada arah tegak, mendatar atau miring dari kedudukan semula. Gerakan tanah ini mencakup gerak