Metode Geolistrik Resistivitas TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Kelistrikan

salah satu metode geolistrik yang mempergunakan sifat hambatan jenis sebagai media atau alat untuk mempelajari keadaan geologi bawah permukaan Nawroozi, 2000. Berdasarkan pada tujuan penyelidikan, metode geolistrik resistivitas dapat dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu metode resistivitas mapping dan metode resistivitas sounding drilling. Metode resistivitas mapping merupakan metode resistivitas yang digunakan untuk mengetahui variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara horizontal dengan jarak spasi elektrode tetap untuk semua titik sounding titik amat di permukaan bumi. Sedangkan metode resistivitas sounding drilling merupakan metode resistivitas yang digunakan untuk mengetahui variasi resistivitas lapisan bawah permukaan secara vertikal dengan jarak spasi elektrode berubah-ubah. Arus listrik pada metode resistivitas ini akan diinjeksikan ke dalam bumi melalui kontak dua elektrode arus. Beda potensial yang dihasilkan akan diukur melalui dua elektrode potensial. Setelah besar arus yang dipancarkan dan beda potensial yang dihasilkan terukur, maka resistivitas di bawah permukaan akan terukur pula Herman, 2000. Dalam aplikasi lingkungan, metode resistivitas telah digunakan untuk mendeteksi kemiringan pegunungan es di Swiss dan Italia Hauck and Muhll, 1999. Hal ini sangat penting karena jika kemiringan tersebut dalam keadaan tidak stabil, maka akan menimbulkan longsor es yang menelan banyak korban jiwa.

2.4 Resistivitas Semu

Pada bagian awal telah disebutkan bahwa dalam metode resistivitas, bumi dianggap sebagai medium yang homogen isotropis, sehingga resistivitas yang terukur merupakan resistivitas ρ sebenarnya. Pada kenyataannya bumi terdiri atas lapisan- lapisan dengan resistivitas yang berbeda-beda, sehingga potensial yang terukur dipengaruhi oleh lapisan-lapisan tersebut. Bumi merupakan medium berlapis dengan masing-masing lapisan mempunyai harga resistivitas berbeda. Resistivitas semu merupakan resistivitas dari suatu medium fiktif homogen yang ekivalen dengan medium berlapis yang ditinjau. Konsep resistivitas semu pada medium berlapis ditunjukkan pada gambar 2.8. 2 1 ρ ρ a ρ Gambar 2.8 Konsep resistivitas semu pada medium berlapis. Dengan demikian, resistivitas yang terukur bukan merupakan resistivitas untuk satu lapisan saja, terutama untuk jarak elektrode yang lebar. Resistivitas yang terukur merupakan resistivitas semu a ρ . Berdasarkan persamaan 2.50, besarnya resistivitas semu adalah: I V BN AN BM AM a ∆             − −       − = 1 1 1 1 2 π ρ 2.51a atau I V K a ∆ = ρ 2.51b dengan K adalah besaran koreksi letak kedua elektrode potensial terhadap letak kedua elektrode arus yang dapat dirumuskan:             − −       − = BN AN BM AM K 1 1 1 1 2 π 2.52

2.5 Konfigurasi Schlumberger

Pada metode resistivitas terdapat banyak aturan dalam penempatan elektrode atau konfigurasi elektrode. Untuk metode resistivitas sounding, dikenal tiga macam konfigurasi elektrode, yaitu konfigurasi Schlumberger, konfigurasi, Wenner, dan