Data Hasil Penelitian Hasil Penelitian .1 Peta Lokasi Penelitian

Berdasarkan hasil pengukuran dan perhitungan pada titik sounding ini didapat nilai resistivitas semu antara 11,74 – 30,29 Ω m. Setelah diolah dengan software IPI2WIN diperoleh rentang nilai resistivitas berkisar antara 5,18 – 334 Ω m dengan prosentase kesalahan yang diperoleh 3,29 sebagaimana ditunjukkan pada gambar 4.2. Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa, jenis tanah atau batuan lapisan bawah permukaan daerah rawan longsor pada titik sounding 1 yang ditentukan berdasarkan nilai resistivitasnya ditunjukkan pada tabel 4.2. Tabel 4.2 Jenis tanah atau batuan lapisan bawah permukaan pada titik sounding 1 Resistivitas Ω m Kedalaman m Jenis tanah atau batuan 30,9 0 - 1,05 Tanah lanauan pasiran 5,73 1,05 - 1,5 Lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek 152 1,5 - 2,33 Batuan dasar berkekar berisi tanah lembab 9,42 2,33 - 8,42 Lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek 80,5 8,42 - 11,1 Tanah lanauan pasiran 13,4 11,1 - 47,4 Lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek 43,6 47,4 - 50,2 Tanah lanauan pasiran 636 50,2 – 146 Batuan dasar beisi tanah kering Pada tabel 4.2 ditunjukkan struktur lapisan bawah permukaan dengan kedalaman dan harga resistivitasnya. Lapisan tipis dengan harga resistivitas rendah 5,73 Ω m terdapat pada kedalaman 1,05 - 1,5 m. Selain itu juga ditunjukkan pada kedalaman 2,33 – 8,42 m dengan harga tahanan jenis 9,42 Ω m dan pada kedalaman 11,1 – 47,4 m dengan nilai resistivitas 13,4 Ω m. Jenis tanahnya berupa lempung lanauan dan tanah lanauan basah lembek. Sifat tanah ini lebih halus, lekat dan daya serap terhadap air tinggi karena daya ikat antar partikelnya lebih kuat dibanding dengan lapisan lanauan pasiran dan batuan dasar, sehingga diindikasikan kandungan air pada lapisan ini tinggi dan dimungkinkan pada lapisan ini berpotensi sebagai pemicu adanya longsor. Pada kedalaman 50 - 146 m lebih didominasi oleh batuan