2. Diharapkan akan menimbulkan peningkatan kesadaran dan kepedulian
masyarakat terhadap persoalan-persoalan lingkungan, karena banjir dan tanah longsor dapat menimbulkan kerusakan bagi manusia dan lingkungannya.
3. Masyarakat setempat akan lebih waspada dan selalu berupaya untuk mencegah
terjadinya tanah longsor, misalnya dengan pelestarian hutan dan penanaman di lereng atau tebing.
4. Menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam memprediksi adanya
daerah rawan longsor berdasarkan sifat kelistrikan lapisan bawah permukaan. 5.
Dapat memberikan rangsangan bagi peneliti lain untuk mengadakan penelitian mengenai metode geolistrik untuk mempelajari geologi bumi, baik itu penelitian
skala laboratorium maupun skala lapangan.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Kelistrikan
2.1.1 Potensial Listrik
Potensial listrik di suatu titik dalam medan listrik didefinisikan sebagai energi potensial per satuan muatan yang diletakkan di titik itu. Oleh karena itu potensial
listrik merupakan besaran skalar. Jika
V
adalah potensial listrik di sebuah titik dan
U
adalah energi potensial sebuah muatan
q
yang diletakkan di titik yang sama, maka secara matematis dapat dituliskan sebagai:
q U
V =
2.1
E
P
V
s
E P
O
V ●
s
d O
Gambar 2.1
Muatan q bergerak dari titik O ke titik P dalam suatu medan listrik.
Jika muatan q bergerak dari titik O ke titik P dalam suatu medan listrik sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.1, maka dari persamaan 2.1 akan
dihasilkan perubahan energi potensial muatan:
P O
P O
V V
q U
U −
= −
2.2 Sesuai dengan definisi energi potensial, ruas kiri persamaan 2.2 menunjukkan usaha
yang dilakukan pada muatan ketika bergerak dari titik O ke titik P , sehingga dapat di tuliskan:
P O
OP
V V
q W
− =
2.3 Persamaan 2.3 menunjukkan bahwa beda potensial listrik antara 2 titik sama dengan
usaha yang dilakukan oleh medan listrik untuk menggerakkan satu satuan muatan dari titik O ke titik P , sehingga usaha yang dilakukan tidak tergantung pada lintasan,
tetapi tergantung pada posisi O dan P saja. Gaya listrik pada muatan adalah
E F
q =
, dengan
E
adalah medan listrik, sehingga:
∫ ∫
⋅ =
⋅ =
P O
P O
OP
d q
d W
r E
r F
2.4
Dengan menggabungkan persamaan 2.3 dan 2.4 akan diperoleh:
P O
P O
V V
d −
= ⋅
∫
r E
2.5 Apabila muatan bergerak dari suatu titik dan menempuh sebarang lintasan
kemudian kembali ke titik semula, maka usaha yang dilakukan untuk melawan gaya medan tidak akan hilang atau berubah menjadi kalor seperti pada kerja melawan gaya
gerak, akan tetapi tersimpan menjadi energi potensial, sehingga lintasan integrasinya merupakan suatu kurva tertutup. Dengan demikian usaha pada medan gaya ini
bersifat konservatif Sutrisno, 1993. Medan gaya konservatif harus memenuhi syarat yang secara matematis dapat dituliskan:
= ⋅
∫
r E
d 2.6
Sesuai dengan gambar 2.1, persamaan 2.5 dapat dituliskan dalam bentuk lain:
P O
P O
s
V V
d −
= ⋅
∫
s E
2.7 dengan
s
E merupakan komponen E sepanjang lintasan. Persamaan 2.7 dapat
dituliskan:
∫ ∫
− =
− −
= ⋅
P O
O P
P O
s
dV V
V d
s E
2.8