Tempat Penelitian Waktu Penelitian
2. Daerah rawan longsor Merupakan suatu daerah yan ikatan antar lapisan tanahnya melemah, sehingga
mengalami gangguan kestabilan akibat pori-pori tanah terisi oleh air karena curah hujan yang tinggi dan kenaikan muka air tanah. Daerah rawan longsor yang
dipilih dalam penelitian ini adalah dusun Darungan desa Kemuninglor karena telah mengalami dua kali longsoran dan kemungkinan besar masih akan terjadi
longsor berikutnya, jika ditinjau dari keadaan geografis dan kestabilan tanahnya. 3. Kelistrikan lapisan bawah permukaan.
Merupakan sifat resistivitas ρ
dari pengukuran arus dan beda potensial tanah atau batuan untuk mempelajari keadaan geologi di bawah permukaan bumi. Nilai
ρ yang diperoleh dari penampang resistivitas dapat digunakan untuk
menggambarkan struktur tanah bawah permukaan daerah rawan longsor yang didasarkan pada tetapan nilai resistivitas jenis tanah dan batuan.
4. Titik Sounding Merupakan titik tengah dari penginjeksian dua elektrode arus yang membagi dua
panjang lintasan. Pada titik sounding ini yang akan dilihat struktur lapisan bawah permukaan secara vertikal.
5. Lapisan pemicu longsor Merupakan lapisan tanah yang berpotensi sebagai pendorong dan pendukung
terjadinya longsor. Lapisan pemicu longsor timbul karena kondisi tanah yang tidak stabil dan melapuk akibat terbebaninya tanah oleh rembesan air hujan,
adanya sumber air pada kaki lereng, getaran atau goncangan dari kendaraan bermotor, tata guna lahan yang kurang tepat, dan kadar mineral atau struktur
kimia dalam tanah. Pada penelitian ini tidak meneliti struktur kimia dalam tanah atau batuan, sehingga faktor ini dapat diabaikan.